mercoledì 10 marzo 2010

jalan panjang menuju sesuatu

dan rel kereta itu berujung pada tempat yang entah di mana... mungkin ketika matahari terik menempa besi-besi tuanya atau mungkin ketika uap yang mengepul berubah menjadi awan. semua itu adalah perjalanan yang panjang.

seperti halnya hidup ini. ya dan terangkai segala (lagi-lagi) tanya jawab. ketika waktu tidak ada gunanya lagi untuk dibicarakan. cercaan menjadi makanan keseharian. pujian menjadi sesuatu yang didambakan. dan segala penyelesaian tersembunyi di balik kabut.

lagi-lagi jalan panjang menuju sesuatu...

bisakah kita lihat ujungnya? aku tak berharap menatap ujungnya. terlalu dini. terlalu hijau. terlalu mudah. terlalu cepat untuk melihat ujung perjalanan ini.

ya dan banyak yang akan bicara mengenai firasat. ya dan akan ada banyak yang sesumbar mengenai apa yang diketahuinya. ya dan akan ada banyak yang mengatur. ya tak sedikit yang akan membantu melewati jalan panjang ini. ya juga tidak akan terlalu banyak yang memberi pelajaran yang benar-benar berarti dalam jalan panjang ini.

namun sekali lagi jalan panjang menuju sesuatu...

apa yang sebenarnya kita tuju? keabstrakan yang tidak pernah tergambar jelas. jejak-jejak bisu batu-batu yang berdiam, suara-suara gaib nyanyian angin, keras-keras hati deburan ombak, dan irama nyata kepakan sayap elang kah? bukan! itu hanya pemanis. teman-teman yang datang silih berganti.

dan di sini beratnya jalan panjang menuju sesuatu...

terkadang ada lubang besar. pencuri-pencuri besi tua. kereta yang melintang karena terjatuh. rel-rel yang melengseng. cuaca ekstrim yang rawan. binatang-binatang pengerat. tapi kita tidak pernah berhenti. bukan karena waktu. tapi karena kita terus bergerak. meresapi segala perubahan pemandangannya, menyadari semakin lama semakin jauh. semakin berubah dan semakin berkembang juga semakin dewasa.

kenangan pada jalan panjang menuju sesuatu...

di belakang sana ada ribuan cerita yang telah kita tinggalkan. beberapa tersimpan di balik kotak hati yang kita genggam dalam kompartemen yang lembap ini. beberapa seakan kita lipat-lipat dalam kertas-kertas kecil yang akan kita taruh di bagian paling bawah kopormu yang baru akan kamu buka ketika kamu akan sampai di stasiun terakhir. biarpun beberapa lainnya memilih untuk menggulung-gulungnya dan menjadikannya bola lecak yang sebelumnya akan ditulisi "PERUSAK" dan menjulurkan tangannya keluar jendela kereta dan membuang kertas itu perlahan.

bagaimana jalan panjang menuju sesuatu itu?

ya dan aku membayangkan dalam berbagai rupa. dan begitu juga mereka. lalu kita akan terluka begitu tahu akhirnya tak seperti yang kita inginkan.

dan beginilah akhir jalan panjang menuju sesuatu...

tak pernah tertebak sebelum kita mencapai stasiun terakhir.

Nessun commento:

Posta un commento