Visualizzazione post con etichetta Renungan. Mostra tutti i post
Visualizzazione post con etichetta Renungan. Mostra tutti i post

venerdì 5 ottobre 2012

Ekspansi Hidup

Ada saat ketika kita melihat diri sendiri begitu hebat dipenuhi potensi dan selalu didorong untuk menjadi lebih baik. Nyatanya ada sisi pengecut di sela-sela hati yang begitu terpesona dengan diri sendiri. Narsisme kadang mengalahkan rasa ingin berkembang. Lalu ketika kita melihat langit di atas kita, kita sadar bahwa kita nggak ada apa-apanya dibanding awan-awan di sana. Bahkan mungkin awan-awan di langit itu awan baru yang menguap tadi siang karena cuaca terik dan ditempa dengan hawa panas.
Ya pada akhirnya, sisi pengecut itu timbul lebih besar dan mulai ada pertanyaan:

"Beranikah kita menjadi awan?"

Dari paparan tersebutlah muncul pemikiran soal Ekspansi Hidup.
Ya, bagi orang kayak gue yang hidupnya terkesan flat karena nggak punya prestasi menonjol, ekspansi hidup jadi sebuah proyek.
Gue bingung bagaimana memupuk niat dan darimana asalnya gue memulai ekspansi hidup ini. Gue kadang melihat diri gue kayak jagoan kandang. Oke ini istilah yang agak sombong, tetapi yaaa gue emang cuma berani main lokal biarpun juga jarang berhasil dengan mulus. Gue bukan yang nomor satu, tetapi selalu kepengen jadi nomor satu. Namun ketika ada kesempatan, gue suka mengurungkan niat. 
Dalam konsep ekspansi hidup, gue adalah kapten yang gagal sebelum berperang.

Okey cukup basa-basi soal guenya.

Konsep ekspansi hidup ini jadi sesuatu yang penting dan menurut gue harus dimiliki semua anak muda. Semua anak muda harus punya visi dan target. Untuk meluluskan semua visi dan target itu ya kita semua harus punya misi.
Konsep ini nggak pernah mudah diterapkan. Sekali lagi, ada sisi pengecut di sela-sela hati yang narsis. 
Ekspansi hidup bagi orang yang sangat suka tantangan adalah lahan uji adrenalin.
Bagi sebagian orang yang merasa terketuk pintu hatinya, ekspansi hidup jadi motivasi dan perjuangan yang tidak bisa dihentikan.

Dan bagi orang kayak gue, ekspansi hidup jadi sebuah perjalanan panjang. Gue akan menuliskan perjalanan panjang itu sendiri, dengan tangan gue, berpedoman hidup gue, dan dengan cara gue sendiri. Dan iya, gue ga bisa terus-terusan berada di zona nyaman, main lokal. Tuhan dengan baik memberikan seluruh fasilitas dan organ lengkap untuk mengembangkan diri.

Gue cuma pengen suatu hari bisa nolong dan ngebahagiain orang lain. Tapi saat ini mari mengekspansi hidup untuk minimal membanggakan diri meskipun cuma satu kali.

Bismillah...


venerdì 14 settembre 2012

Solanin (and all the question about life in me)

semakin jarangnya gue ngeblog, semakin jarang juga orang untuk mampir baca di sini.
Kali ini mau ngeshare satu manga that I recently read. 




Kreatornya adalah Inio Asano. Sebenarnya manga-nya sendiri udah lama banget, sekitar tahun 2005-2006. Gue juga tahu karena si Gery cerita dia abis nonton film dengan judul yang sama beberapa bulan lalu.
Sebenarnya alur ceritanya sangat cepat (mungkin karena komik), benar-benar menggambarkan real life dan nggak mengada-ada. Baca ini seperti di bawa ke runtututan pemikiran filosofis tentang hidup karena dialognya yang super dalam. Konfliknya sederhana, tapi menyentuh. 

Di usia gue yang 19 tahun ini gue jadi menyadari banyak hal dan makin bertanya-tanya sama diri sendiri tentang apa yang sebenarnya pengen gue lakukan dan gue lalui. Apakah gue cukup puas dan bahagia dengan yang gue jalanin sekarang. Dan sejujurnya masa muda gue ini minim tantangan dan minim karya. Satu hal yang gue ga mau sesalin adalah masa muda gue ini. Yang ternyata... memang sangat membosankan karena gue berada di bawah langit yang sempit dan terasa akan jatuh menyentuh gedung pencakar langit tidak lama lagi. Gue belum melakukan banyak hal kecuali melihat hal yang itu-itu aja, menyelesaikan masalah yang itu-itu saja, dikerjain rutinitas yang itu-itu aja, dan melihat dari perspektif mahasiswa. Gue ga sebebas dahulu. Sebenarnya gue bingung sejak kapan gue merasa kehilangan kebebasan ya? Kayaknya lama banget, kayaknya sejak SMA, atau mungkin lebih lama? Bebas di sini... gue hampir lupa caranya berimajinasi. Imajinasi gue ya hal-hal yang gue lihat sehari-hari. Boring? yeah

Soundtrack film ini berjudul Solanin yang dinyanyikan Asian Kungfu Generation. Lagunya bercerita tentang sebuah perpisahan. Bisa diinterpretasikan sebagai penyambutan untuk diri yang baru, masa depan yang baru. Bisa juga waktunya untuk move on dari cinta lama. Bisa juga diartikan sebagai ya... Goodbye my dream future. 
Semalaman gue mendengarkan lagunya sampai tidur... Mengucapkan selamat tinggal pada salah satu kegagalan yang akhirnya gue alami setelah sering merasa berhasil. Padahal jika gue berhasil minimal tahap pertama saja, gue bisa melihat hidup gue berubah dan gue bisa melihat diri gue yang lain. Mungkin yang sebenarnya. Mungkin sebuah harapan baru. Tapi saat ini, mungkin Tuhan memberi tahu ada jalan lain untuk gue tempuh mungkin jalan yang selama ini gue rencanakan. Mungkin... semua mungkin di dunia yang penuh kemungkinan ini.

Thought I caught a glimpse of the future but now it's goodbye...

I should find another dream. I should find a way. And I will make myself worth to live.


sabato 7 luglio 2012

Beyond "I Hate Myself"

Singkat, padat, jelas...
Gue bukan maba lagi. *goyang-goyang*

Sebenarnya sih nggak bagus juga. Itu tandanya gue makin tua, berarti apa yang gue lakukan bakal lebih diamati dan anehnya ditakuti. Kenapa ditakuti? Karena kalau itu buruk bisa aja ditiru sama yang lebih muda karena dianggap legal untuk dilakukan. Jadi gue harus berlaku yang baik-baik aja gitu? Nggak juga sih, yang penting bisa dipertanggungjawabkan.

Aduh, sekalinya ngeblog ngalor ngidul.

Kembali di masa yang baru ini gue sudah punya segudang rencana yah well, mungkin segudang mimpi juga. Ada satu suara di pikiran gue yang terus-terusan berkata, "If you really want it to be true, so live it for someone." Anehnya emang karena gue nggak suka dengar kata-kata: "Setidaknya kita harus mencintai diri kita sendiri dulu, baru deh mencintai orang lain."
Bukan karena gue nggak cinta diri gue sendiri, tetapi ketika gue mencintai diri gue sendiri, gue merasa menjadi orang paling egois. Bagi gue saat-saat mencintai diri sendiri adalah ketika gue sudah yakin sudah berhasil. Jadi gue nggak perlu bersusah-susah lagi dan tinggal menikmati yang ada aja. Sayangnya, gue belum mencapai kesuksesan karena sukses itu nggak ada limitnya. Untuk mencapai apa yang disebut sukses berarti rasa syukur harus diucapkan lebih banyak dan baik, bahkan lebih dari hitungan detik. Dan dalam hidup gue, gue masih ingin terus berdoa kepada Tuhan dan berusaha. Dalam berusaha juga tidak ada yang namanya kemulusan. Pasti akan ada rasa sakit. Ketika sakit, percaya deh ada satu detik dalam hidup kita yang pengen marah dan membenci diri sendiri.
At least, ketika merasa sudah cukup jangan lupa untuk bersyukur. Selanjutnya jangan lupa untuk merencanakan hal yang baru lagi. Bukan manusia tidak pernah puas, tetapi manusia terlalu kreatif untuk berhenti hanya pada satu hal. Mungkin kita pernah melakukan hal yang begitu besar lalu selanjutnya kita ingin melakukan hal yang kecil. Ya lakukan aja.

Karena gue belum ada apa-apanya dan juga masih cemen, gue mem-push diri gue untuk berani. Keberanian adalah langkah awal dari segala langkah menjalani sesuatu. Keberanian adalah dasar tanggung jawab dan dasar menerima resiko juga dasar mencari solusi.

Setidaknya itu yang mengganggu malam-malam gue belakangan ini. Ya, segudang mimpi segudang hal yang harus dilakukan juga sebuah keberanian. Dibalik sebuah perspektif "I hate myself" yang agak esktrim.


P.S: Tetap berani untuk bergerak ya Gery Fathurrachman, tetap berani untuk berpikir dan tetap berani untuk berdiri di atas pikiran sendiri. I know you better than you've ever thought. Mungkin kamu nggak melakukan hal-hal yang bisa dilakukan orang lain karena ya lagi-lagi "mager", tapi ketika kamu mengerti kamu bisa melakukan hal yang lebih baik. Seperti halnya waktu kamu berjuang buat SNMPTN dulu juga ketika memilih sikap di antara dua pilihan yang kita tahu sama-sama "tidak baik" (itu mengapa menjadi sangat sulit). You're the best and I'll always support you :)

domenica 6 maggio 2012

Akhir-Akhir Ini

Mengapa hidup menjadi sangat-sangat susah belakangan ini?
Mungkin karena sudah seharusnya di jenjang usia yang sudah jauh lebih dewasa, gue menghadapi pendewasaan. Nyatanya gue masih belum bisa mengantisipasi bahkan mencari solusi terbaik. Apa gue yang masih belum dewasa?
Ya ga ada indikator pastinya sih.
Tapi dari apa yang pernah gue lakukan, gue katakan, dan gue buat.

Sebenarnya beberapa hari ini gue lagi mabok semabok-maboknya orang mabok.
Kayaknya pengen nangis, tapi menyesal kan bukan gaya gue. *ceilah belagu lo nin*
Mau share sedikit aja, belakangan ini gue suka bengong dan ngerasa jalan sambil tidur. Padahal sebenarnya gue benar-benar lagi menginjakkan kaki keluar rumah dan menuju kampus. Tetapi rasanya mata gue blur dan badan gue kelewat enteng. Otak gue berasa kosong, tapi sebenarnya lagi bergumul dan kadang-kadang bikin gue meleng wkwkwk.

Gue tahu persis apa yang gue kejar di hidup gue. Mungkin bisa dibilang kebahagiaan. Ga pernah ada bentuk nyata persis seperti cita-cita "dokter" atau "presiden".
Somehow, gue cuma berpikir supaya gue jadi orang yang berguna.
Gue pengen jadi penulis, jurnalis, bahkan ibu dan istri yang baik. Sampai sekarang pun itu yang sangat gue inginkan.
Tapi belakangan ini gue suka bingung, apa gunanya itu semua kalau cuma buat diri gue sendiri?

Ya gue sedih kalau bahagiain diri sendiri aja belum bisa, tapi mau sok-sokan bahagiain orang lain.
Sayangnya, gue kepengen hidup ga cuma buat diri gue sendiri. Gue pengen jadi orang yang hadir dan dibutuhkan orang lain. Gue pengen ngebahagiain banyak orang.
Gue ga tahu dari mana asalnya pemikiran kayak gini. Rada ganggu sih kadang-kadang gue jadi mikir gimana caranya gue bantu orang lain, modalnya apa, apa yang gue butuhkan. Kadang membuat gue stress. Tapi ngebayangin kalau semua terealisasi itu sungguh sesuatu yang melegakan. Ngebayanginnya aja melegakan, apalagi beneran terjadi.

Sedikit banyak mungkin gue terpengaruh pacar gue yang seriously, he's better than anyone else. Gue bersyukur bisa punya orang sehebat dia di sisi gue saat ini.
Sedikit banyak juga mungkin gue kecemplung di tempat yang sangat komplit untuk belajar. Oke singkirkan label nama universitas dan embel-embel yang mengikutinya. Di sini gue ketemu orang-orang baru, masalah-masalah baru, kehidupan yang lebih kompleks, pembelajaran informal yang sulit didapatkan di tempat lain, dan kepedulian.
Gue menemukan orang yang punya cita-cita sama kayak gue. Gue menemukan sebuah cerita yang membuat gue lebih termotivasi. Gue menemukan sebuah pengalaman yang orang lain mungkin nggak bisa dapatkan di tempat mereka sekarang.
Gue sih bukan orang yang berhasil-berhasil amat. Tapi setidaknya gue sangat berharap apa yang gue dapat saat ini bisa menjadikan gue orang yang berhasil suatu hari nanti.

Akhir-akhir ini gue berpikiran, untuk menjadi orang yang benar-benar berhasil bagi diri gue sendiri dan juga orang lain. Insya Allah, orang tua, keluarga besar, pendamping hidup, teman-teman, bahkan anak-anak gue nanti bisa bangga sama gue. Amiin...

Btw buat @ainibestari, thanks banget cerita-cerita soal pendidikannya, mudah-mudahan visi kita tercapai ya. Ayo kerja keras!!!

domenica 25 marzo 2012

Seeing

Saya melihat diri saya, jauh berkaca pada cermin pribadi.

Apakah saya sejahat itu?
Apakah saya benar-benar telah berubah?

Tidak.
Saya rasa saya sudah jauh melangkah dari apa yang pernah saya lalui. Saya sudah jauh dari mengikuti diri saya sendiri. Saya seperti berada 10 langkah lebih maju dari apa yang saya pikir saya mampu lakukan.

Mungkin mereka hanya berpikir, saya adalah perempuan kecil yang terbiasa duduk di balik meja dan alat tulisnya. Diam dengan tenang, membaca keadaan, dan lalu memecahkan masalahnya sendiri. Mungkin juga mereka berpikir bahwa saya adalah orang yang lebih banyak akan bicara mengenai teori dibanding suatu penerapan.

Mungkin.

Mungkin saya menerapkan looking-glass self itu pada diri saya sendiri. Memantapkan role taking untuk menilai diri saya sendiri sebagaimana orang menilai saya.

Kening ini mulai sering berkerut dan mata saya terasa sakit karena memandang matahari untuk mencari jawaban "mengapa ia terlalu terang". Lucu jawabannya ternyata ada pada buku.

Ada satu isu sosial yang menyita waktu saya belakangan waktu ini. Saya bukan bagian dari pengambil keputusan, bukan juga bagian dari 'polisi kebijakan'. Ya saya hanya bagian dari masyarakat. Entah mengapa menjadi suatu pertentangan batin tersendiri ketika saya menyatakan sikap dan terlalu banyak orang yang menyerang. Apakah saya salah?

Ya mungkin bisa jadi saya salah. Dengan dihakimi sudah mati rasa, dihakimi tidak punya hati, hingga dihakimi menutup mata.

Namun ketika sikap ditentukan saya tidak pernah menengok ke belakang, karena yang saya lihat ada jalan di depan. Ada alasan mengapa saya berjalan. Ada konsekuensi yang harus saya hadapi. Dan ada kalanya untuk berhenti. Satu-satunya yang menjadi doa saya adalah apapun caranya berikanku Tuhan jalan menuju kebenaran.

giovedì 29 dicembre 2011

Kaleidoskop

then we arrive at the end of a year

2011. it's been a hard year for me sebenernya. karena gue bener-bener struggling buat mewujudkan resolusi terbesar gue yaitu MASUK UI.

di tahun ini gue melalui tahun terakhir SMA, melepas seragam putih abu-abu gue, sekolah gue yang dindingnya super hijau bikin silau, ke... tahun pertama perkuliahan gue yang diawali dengan beragam masa orientasi, baju bebas, jam-jam longgar, pengeluaran berlebih, masalah yang semakin kompleks, bertemu banyak orang baru dengan sifat-sifat baru, dan berusaha menjadi semakin dewasa dan bisa berpikir bijak.

Rasanya luar biasa!

Ada 2 kesimpulan yang gue dapat dari tahun ini:
  1. cuma ada 2 tipe manusia: yang benar-benar percaya dan yakin dia bisa dan orang kedua yaitu yang selamanya yakin bahwa seluruh hal tinggi yang bisa dicapai hanyalah sebuah keberuntungan. dan orang yang terakhir itu selamanya nggak akan bisa mendapatkan apa yang dia inginkan secara puas, karena minim juga niatnya untuk berusaha dan secara nggak langsung meremehkan orang lain yang bisa melakukan lebih dari dia.
  2. cuma ada 2 pilihan untuk menjalani hidup: menyesal dan bersyukur. dan gue bersyukur gue nggak pernah menyesal. setiap kejatuhan yang gue alami di tahun ini membuat gue berpikir bahwa gue masih harus berusaha dan kenyataan membawa gue menyalami diri gue lebih jauh dan mencari yang buruk lalu membuangnya jauh-jauh.
Nggak pernah menyesal ada di titik ini. Meskipun ada masalah antar angkatan, meskipun kadang ada masalah sama pacar, meskipun susah juga mengangkat kepala dengan nilai yang masih sangat standar di kampus ini, meskipun gue juga belum gabung di komunitas apapun, meskipun gue juga belum bisa membuktikan true quality of mine, yaaa... gue tetap tidak pernah menyesal. Berada di tempat ini benar-benar membawa gue ke arah kedewasaan.
gue masih belajar, tetapi nggak selamanya gue terus-terusan belajar tanpa membuktikan apapun.
ibarat kuliah, ada UTS ada UAS.
mungkin perjalanan panjang gue belum selesai, tetapi gue yakin di suatu pertengahan gue akan membuktikan bahwa gue mampu menjadi apa yang gue cita-citakan. dan lagi-lagi gue berdoa semoga apa yang gue lakukan, apapun itu, bermanfaat bagi orang lain.

okay..., sekian dulu kilas-kilas balik yang nggak detil ini dari gue hehe.

martedì 6 dicembre 2011

Run too Far

and we crawl till we can walk again
then we'll run until we strong enought to jump
then we'll fly until there is no end
so let's crawl...
back to life


aku berlari terlalu jauh
mungkin di tepian pantai aku bisa berteriak
seseorang yang kubangun dengan merangkak dari bawah sudah terbang terlalu tinggi
dan sampai saat ini aku masih bingung
bagaimana menjawab semua pertanyaan ini

ini terlalu rumit untuk di ungkapkan di sini
dan juga terlalu rumit untuk aku jawab sendiri

Tuhan apakah aku kurang bersyukur?
Ataukah aku memang terlalu jauh dariMu?
Mengapa aku ingin hidup satu kali lagi, memperbaiki semua yang rusak dan menemukan semua yang hilang...

ps: i need you, boy. but i don't know the first word i should say.
but I really need you....
i love you

giovedì 1 dicembre 2011

Tentang "Hal Itu"

Ada beberapa orang hilang akal.
Entah hilang akal entah memang sudah niat.

Ada beberapa orang mengecap diri revolusioner.
Entah berkukuh radikal atau memang ingin pemangkasan.

Ada beberapa orang yang vokal.
Entah memperjuangkan nasib bersama atau nasibnya sendiri.

Dan entah di mana saya berdiri...
Memang seorang manusia harus bisa mengambil keputusan secepatnya.
Dan keputusan saya adalah mengambil sikap sebaik-baiknya.
Jika bertentangan dengan hati nurani maka jauhilah.
Jika memang dianggap tidak relevan maka benarkanlah.
Tanpa harus banyak berkata.
Coba jalani apa yang ada di depan dulu.
Tuntaskan sampai akhir.
Jangan banyak bicara dulu.
Porsimu belum selesai.
Semua juga ingin yang terbaik, sama-sama ingin berjuang, sama-sama ingin berubah.
Jika memang ada yang tidak disetujui, utarakan baik-baik.
Mereka masih mau mendengarkan.

Kecewa saja terkadang....
Semula semua baik-baik saja.
Tapi kini...

Benar, people do change.
But, is it the best way for us?

Istikharah deh...

venerdì 25 novembre 2011

i live i grew and learn from this point.
i started to argue with my mind since i knew there's something more i want to see.
i can live more than one hundred years with this way.
with love and faith in my heart.

btw, i loved being a writer, your future 'data source'.
because now, i start to be a journalist.

venerdì 8 luglio 2011

Forget Jakarta

entah kenapa belakangan ini lagu ini yang nemenin gue nulis, baca buku, bahkan tidur. seperti ada sebuah energi yang menyertai menuju ke satu titik. I'm not exactly leaving Jakarta. I'm not travel for a long time.
Gue hanya mencoba menikmati setiap waktu gue di kota ini. Sebelum gue benar-benar melupakannya.

Jakarta...
Tempat ini memberi lebih banyak dari inspirasi dan cerita.
Setiap sudutnya, langit sorenya, jalanannya yang macet, permasalahannya, bahkan sampai kata-kata kasarnya.

----------------------------------------

And I put all my heart to get to where you are
Maybe it’s time to move away
I forget Jakarta
And all the empty promises will fall
This time, I’m gone to where this journey ends

But if you stay, I will stay
Even though the town’s not what it used to be
And pieces of your life you try to recognize
All went down

-Forget Jakarta by Adhitia Sofyan-


domenica 22 maggio 2011

Surprise

I watched Marley and Me and found a good quote from John Grogan.

I just know that sometimes I suprised myself
I think I never go to college, but then I got it and became a best graduate.


i don't know, sometimes God granted the prayer of a man in different ways. we never know what life would bring in next seconds. we just can expect. but in every expectation we found that any possibility could happen.

This recently happen to me. I expect, react, and the reality got me realized. I never know that I could arrive at this point. I could see what I thought I won't see.

You know, sometimes the dream I dreamed didn't come true. I always wish that maybe one day God will grant one of my dream. And it suprised me, when finally I got it.

I think I never go to college and make a change, but then God proved me wrong. I will go to college, being a student, and make a change.

------------------------
for every expectation there always a reality from a big plans. we never know. we just know, that we couldn't arrive at that point. but sometimes, we can! Keep on pray!

venerdì 24 dicembre 2010

Karma, Pahala & Dosa

Sebelumnya saya minta maaf jika mungkin ada yang tersinggung dengan postingan ini... Ini hanya sesuatu yang akan membuka pikiran kita tentang konsep sesuatu. Jika kita berani berkata, maka terlebih dahulu kita harus tahu makna dibaliknya. :)

----------------------------------------

Ada beberapa orang duduk di situ. Satu persatu becerita mengenai sakitnya patah hati. Rasa bersalah yang ia buat. Dan bahkan perasaan bahagia yang penuh kepuasan. Dan tiba-tiba salah satunya berkata, "Lihat saja nanti biar karma yang balas!"

Lalu ada salah seorang yang senasib menimpali, "Iya! Karma itu ada!"

Aku menggaruk kepalaku dan mengerutkan dahi. Ingin tertawa bukan main. Dulu aku percaya bahwa karma itu ada. Tapi lalu apa sebenarnya karma itu sendiri?

Menurut Wikipedia, Karma adalah:

"konsep "aksi" atau "perbuatan" yang dalam agama India dipahami sebagai sesuatu yang menyebabkan seluruh siklus kausalitas (yaitu, siklus yang disebut "samsara"). Konsep ini berasal dari India kuno dan dijaga kelestariannya di filsafat Hindu, Jain, Sikh dan Buddhisme."

Lebih diperjelas lagi adalah sebuah balasan akan sebuah perbuatan yang diperbuat seseorang. Karma ada 2 jenis: KARMA BAIK & KARMA BURUK. Ini menjadi sebuah kepercayaan di agama Hindu dan Buddha. Tanpa bermaksud menyinggung agama manapun, di Islam, Nasrani, dan Yahudi itu tidak dipercayai.

Seorang teman pernah bilang sama saya. "Coba lihat deh, kalo lo bicara trus lo dicuekin lo inget-inget pernah ga lo nyuekin orang." Dan temen gue menamai itu sebuah Karma. Dan itu masuk dalam jenis Karma Buruk. Ininih yang selalu diomongin orang-orang.

Beberapa orang yang selalu membicarakan Karma bahkan tidak mengerti konsep karma itu sendiri.

Sekarang banyak orang yang selalu bilang "liat aja nanti dia bakal dapet karma. karma itu ada!" Itu namanya nyumpahin. Dan sekali lagi siklus manusia tidak ada yang pernah tahu. yang mana yang harus diberi karma dan mana yang tidak, kita juga tidak tahu.

Sebagai manusia yang berakhlak dan beriman dan juga beragama sebenarnya yang harus kita paham adalah konsep PAHALA DAN DOSA. Pernahkah di dalam Al Quran dibahas jika kamu membunuh maka kamu akan dibunuh?

Atau contoh yang paling nyata?

Pernahkan kita lihat koruptor di luar sana yang ditangkep? Tapi apa abis gitu mereka hidup melarat? Banyakan masih bisa foya-foya hidup enak sampai mati?

Tapi bagaimana kehidupan akhirat mereka?

Karma ga berlaku di akhirat.

Saya pernah mendapati sebuah kutipan di salah satu blog:

Pada sebuah perbincangan antara dua orang laki-laki dan seorang perempuan kata karma terucap.

Kedua laki-laki itu setuju, karma memang ada. “Apa yang kau tanam, itulah yang kau tuai.”

Perempuan itu memastikan: “jangan memukul jika tidak ingin dipukul, begitu?”

Kedua laki-laki itu mengiyakan.

Perempuan itu bertanya: “bagaimana dengan, to kill or to be killed?”

Kedua laki-laki itu terdiam. Memikirkan jawaban.

Lalu seorang dari mereka menjelaskan: “mungkin karma dimaksudkan untuk mencegah mereka yang ingin berbuat jahat. Memaksa mereka untuk berpikir ulang dan menimbang-nimbang, apakah yang akan dilakukannya akan melukai orang lain. Apakah dirinya sendiri akan terluka jika diperlakukan demikian.”

Yang seorang lagi menambahkan: “untuk membunuh atau dibunuh adalah naluri. Insting. Biasanya manusia berpikiran demikian jika merasa terancam. Tapi manusia kan tidak selalu merasa terancam.”

Si perempuan tersenyum. Ia menimpali: “berarti karma hanya bekerja pada mereka yang jahat, bukan? Jika manusia yang baik percaya akan karma, maka ia tidak akan menjadi baik untuk waktu yang lama. Ia akan selalu menimbang-nimbang. Lantas jadi peragu. Ia akan menghitung-hitung, lantas tak jauh bedanya dengan orang kikir yang selalu mencari untung. Atau, paling-paling menjadi manusia yang selalu cari aman. Takut mencoba. Takut membuat kesalahan.”

Kedua laki-laki itu terdiam lagi. Ragu. Menimbang-nimbang.

Si perempuan berkata lagi: “banyak orang berpikir, dengan selalu berbuat baik akan memustahilkan hal-hal buruk untuk terjadi pada mereka. Sometimes bad things happen to good people, and good things happen to bad people. Jika prinsip karma adalah apa yang kita tanam, pasti itulah yang kita tuai, maka karma tidak benar-benar ada. Mereka melupakan kemungkinan bahwa badai mungkin saja datang dan menggagalkan kerja keras serta bibit unggul yang kita tanam. Tidak ada panen. Mereka lupa bahwa ada Tuhan dan kehendak-Nya, yang akan mempengaruhi kehidupan dengan cara-cara yang misterius. Yang tidak dapat diperhitungkan.” :)
----> http://roughsapphire.tumblr.com


Bagi kita yang percaya Tuhan itu ada, entah itu Allah SWT, Allah Bapa, atau pun Yahwe *tergantung iman*, harusnya kita lebih percaya kepada kuasa Tuhan. Bila kita berbuat baik maka yang kita dapatkan adalah PAHALA, bila kita berbuat yg dilarang Tuhan maka yang kita dapatkan adalah DOSA. Pahala dan Dosa adalah sesuatu yang diperhitungkan di hari akhir.

Mungkin kembali lagi pada kita...
Sekarang kita sudah mengenal konsep karma itu. Apakah kita masih akan bicara mengenai karma? I think it doesn't exist... Karena satu-satunya yang saya percaya adalah KEEKSISTENSIAN TUHAN yang akan memberi setimpal dengan apa yang telah kita perbuat. entah itu sebuah pahala atau sebuah dosa. :)

mercoledì 18 agosto 2010

idk, but i want it's come late

gue pengen hari yang lebih baik dari saat ini. gue pengen senyum yang lebih baik dari ini. gue pengen sikap yang lebih baik dari saat ini. gue pengen seseorang yang menemani gue dengan tulus saat ini. gue pengen ga ada satupun hal lain yang orang lain pikirin di otaknya kecuali satu hal.... KALO GUE MAU ULANG TAHUN.

tapi karena ini ga mungkin. gue berhenti di sini terutama saat seseorang mengatakan bahwa dia kecewa sama apa yang gue kasih.

seperti doa gue beberapa hari yang lalu di pagi buta jauh sebelum ada seseorang yang berulang tahun mengatakan dia kecewa dengan sebuah hadiah, jauh dari sebelum ibu janjiin untuk memberi sesuatu, jauh dari sebelum saya benar-benar merasakan hal ini.

i don't know why, but i want my birthday come late late and late.

God, i don't need a birthday, i don't need a present, i don't want to getting older.
all I need is to be loved, to be a sweet and nice person, to be what everyone ever wanted, and never get lost hope.
well, i just wanna be the way I am.

ya gue yang lebay, gue yang suka ngebesar-besarin masalah, gue yang suka nangis ga tau tempat, gue yang suka ngamuk, dan gue yang memang suka dipuji. tapi lebih dari itu gue pengen lepasin baju lama gue itu dan menggantinya dengan yang baru. gue mau jadi orang yang lebih tahu tempat dan disayang semua orang, bukan jadi musuh masyarakat lagi gara-gara sifat gue di atas. gue harap malam ini terakhir kali gue bikin post kayak gini. sesuatu yang menunjukkan bahwa gue memang lagi down, sesuatu yang menunjukkan bahwa gue butuh perhatian, sesuatu yang menunjukkan bahwa gue kecewa pada diri gue sendiri...

venerdì 13 agosto 2010

sekilas aja

ini nih gue baru keingetan lagi. waktu lagi terawehan, gue ngeliat sekeliling gue. karena gue sholat di lantai 2 mesjid Nurul Iman yang notabene isinya ibu-ibu bawa anak-anaknya yang pada masih bocah gue jadi ngeliatin bocah-bocah.

kerjaannya lari ke sana kemari. terus yang namanya bocah itu ga peduli yang namanya kenal apa ga kenal. kalo udah ngeliat bocah lain main-main pasti kepengennya ikutan main. kadang nyebelin suka teriak-teriak lagi sholat. suka nangis-nangis. suka narik-narik mukenah ibunya yang lagi sholat minta dibeliin jajanan depan mesjid. tapi yang namanya juga anak kecil mau jelek mau cakep gue tetep suka bangeeeeeeeeetttt sama anak kecil.

karena gue sholat di depan jadi yang gue liat banyakan ibu-ibu bawa anak perempuan mereka. yang cowok-cowok biasanya udah ga jelas lari-larian di luar mesjid. kok lucu banget ya anak-anak perempuan itu pake mukenah. imut banget keliatannya. terus setiap kali ganti gerakan sholat mereka ngeliatin ibu atau neneknya dulu. ngikutin gerakannya. tapi ga baca apa-apa.

gue inget pertama kali gue sholat di mesjid itu waktu gue umur 3 tahun. sama juga gue kayak mereka kayaknya. ngikutin gerakannya nyokap gue. hahahahaha malah kadang gue lari-larian sama si Ica ama Ulan anak bocah sebelah yang sekarang udah sekolah tahu di mana.

pas lagi ga sholat gue mikir kapan gue bisa ke mesjid sama anak perempuan kecil di samping gue? terus dengan sabarnya kayak ibu-ibu. gue ngebayangin makein anak perempuan gue mukenah sambil bilang, "nanti Nada jangan ke mana-mana ya. di samping mama aja. Nada ikutan sholat ya." mungkin anak gue bakal ngangguk aja. gue bakal nyubit pipi dia terus bilang "ikutin gerakan aja dulu yaaa sayang kalo nggak tahu bacaan sholat. tapi Nada afal Al Fatihah dan surat-surat pendek kan?" dan gue bakal seneng kalo anak gue yang pengen gue kasih nama Alunada Ranggita Khumaira itu senyum dan ngangguk dengan patuh. biarpun mungkin kenyataannya dia bakalan main sama temen TK nya di mesjid hehe.

terus waktu tarawehan selesai gue kan nungguin adek gue di depan. ada keluarga kecil di deket situ. si ibunya ngegendong anak perempuannya terus bapaknya ngegandeng anak laki-lakinya. terus gue ditegur nyokap gue kenapa gue senyum-senyum pas anak perempuannya salim sama bapaknya sama abangnya. kembali gue mikir, kapan gue bisa kayak gitu. pulang taraweh sama suami dan anak-anak gue. ngenggandeng tangan kecil anak perempuan gue dan suami gue bilang ke anak laki-lakinya, "Bang Taya gandeng tangan Nada ya. Jangan dilepas tangan adiknya. Kita mau nyebrang jalan raya." terus mungkin anak perempuan gue bakal ngulet dan mintanya digendong ajah. sementara abangnya protes, "aaahh Nada suka gitu sih!" terus cemberut. hehe lucu.

waktu jalan deket rumah gue ada musholla di deket rumah pak RT. dan segerombolan orang keluar dari sana. ada bapak-bapak yang lagi ngomong sama anaknya nyuruh ngaji begitu sampai di rumah. dan tiba-tiba gue mikir, kapan gue bisa denger anak gue melantunkan ayat-ayat suci Al Qur'an yah? apa suatu hari pas anak-anak gue udah pada lulus IQRO *hehe, suami gue bakal ngomong, "Abang sama adek nanti baca Quran ya di rumah. kalau khatam Ramadhan ini kamu papa beliin mainan baru." terus mereka bakal setuju sambil nyaut, "iya pa iya pa?". hehe sementara ini gue dulu deh yang melantunkan ayat-ayat Al Qur'an buat orang tua mendengarkan waktu mereka lagi tidur di tengah malam.

yaaah gue sampai rumah. bersiap-siap untuk tidur. gue nanya sama orang tua gue ntar kita sahur apa? mama cuma bilang itu sayur asem masih sisa. ntar ditambahin sama ayam goreng ajah. ya itu kan gue udah gede ye mau makan apa aja pasti asik-asik. dan tiba-tiba menjelang gue tidur gue kepikiran, kalau nanti gue jadi seorang ibu tiap hari gue bakal masak apa ya? tahu ga salah satu resolusi jangka pendek gue adalah GUE HARUS BISA MASAK! gue kepengen waktu anak gue nanya, "mama mama mama besok kita sahur apa?" gue bisa jawab. atau waktu jam 5 menjelang buka puasa ada yang teriak-teriak "mama mama kita buka apa? waaaaahh enak!!!" biarpun mereka juga ga bantuin gue nyiapin makanan. tapi gue seneng ada yang menanti-nanti masakan gue. gue pengen anak-anak gue dikasih makan dengan tangan gue sendiri yang mengolahnya. gue pengen denger di meja makan waktu sahur anak laki-laki gue ngomong, "aku pasti kuat puasanya nih. masakan mama enak sih. perut aku kenyang!!!" terus adeknya ga mau kalah ngomong "aku juga aku juga! biar makin enak masakan mama berasanya kalo buka puasa." gue mungkin cuma senyum sambil ngelus-ngelus kepala anak-anak gue. pas buka puasa suami gue bakal bilang, "Bang Taya gimana puasanya hari ini?", Antaya Nurkama kami mungkin akan menjawab "abang sampai jam 6, pa!!! tanya mama deh!" lalu balik nanya ke Nada, "kalau adek puasanya gimana?", dan Alunada kami itu mungkin akan menjawab "aku bisa sampai jam 12 pa... tapi tadi aku bantuin mama lhoo." dan gue dengan senang hati akan berkata, "besok bantuin mama lagi ya abang, adek." ya seperti eyang gue waktu ngajarin cucu-cucunya puasa, dibayangan gue suami gue ngomong, "kalau gitu abang sama adek dapet bonus dari papa!" dan mereka tersenyum segembira-gembiranya.

gue ngebayanginnya sampai kebawa mimpi tidur. demi apapun, gue bangun segar, tersenyum, berdoa, bersyukur, berharap, dan jalan ke arah lemari gue dan meluk almamater MPK bertuliskan Gery F. seerat-eratnya. Kalau gue kepengen punya keluarga gue kepengen punya keluarga yang lebih baik dari apa yang gue punya sekarang. Biarpun untuk mewujudkannya sangat susah.

Ya Allah... hamba tahu Engkau Maha Mendengar maka jadikanlah hamba seorang IBU. Seorang wanita dewasa yang menyayangi keluarganya seperti ibu hamba menyayangi kami sekeluarga. Jadikanlah hamba wanita yang sholeha yang berimamkan pria yang sholeh dan bertanggung jawab. Berkatilah keluarga kecil hamba saat ini dan keluarga kecil hamba di masa depan nanti. Berikanlah kami dua anak, laki-laki dan perempuan yang sholeh dan sholeha, yang patuh, yang pintar, dan sehat. Akan hamba didik sebaiknya seorang orang tua mendidik anak-anaknya sehingga mereka dapat berguna dan menjadi orang yang bermanfaat di dunia ini...
Amin ya Allah... Amin... hanya pada-Mu hamba memohon dan berserah...


NB: aku mau 17 tahun lhoo kamis depan. berikanlah jiwa dan hati yang matang pada hamba ya Allah... amin
oh ya satu lagi Gery Fathurrachman juga 17 tahun senin depan. mudah-mudahan 10 tahun ke depan kami ngerayain ulang tahun kami berdua bareng sama Taya dan Nada :) AMIN AMIN AMIN!

A Little (Happy) Family

Selamat Malaaaaaaammm!!! gue lagi pengen cerita nih, abis ngeSMS cowok gue pending mulu lama lagi jadi gue ga da kerjaan dan mendadak ada hal yang berkecamuk di kepala gue. apalagi setelah sebuah kejadian yang agak ga ngenakin kuping gue abis buka puasa.

waktu kecil yang gue tahu gue punya keluarga yang sama dengan keluarga-keluarga biasanya. dua orang anak, kakaknya cewek adeknya cowok. suka berantem. orang tua dua-duanya kerja. terus kalo anak-anaknya minta barang pasti dikasih, tapi pasti pake syarat. kalo nakal suka dihukum. kalo gue dikurung di kamar adek gue disuruh berdiri di sudut sambil angkat satu kaki terus tangan megang kuping (hukuman jadul).

kalo diinget itu jaman-jamannya gue nangis karena minta banget diampunin orang tua gue gara-gara gue nakal. kalau sekarang gue nangis gara-gara gue kurang bersyukur. Astaghfirullahaladzim!

gue suka banget ngeluh apalagi kalau keinginan gue ga dipenuhin orang tua gue. selalu ngerasa yang paling bener, apalagi gue anak pertama. sejak SMP kerjaan gue ngelawan orang tua mulu. tapi jangan sampai deh gue menghina-hina orang tua sendiri. banyak lhooo kasus-kasus yang gue temuin di twitter, anak ngata-ngatain ibunya sendirilah bapaknya sendirilah. bahkan ga segan-segan dengan kata-kata kasar.

sedih gue kadang-kadang. kalau baca tweet-tweet kayak gitu gue jadi inget gue sering nyalah-nyalahin orang tua gue, bahkan sampai detik ini. padahal sebenernya orang tua gue cuma kepengen mencegah gue dari hal-hal yang menakutkan. mereka takut anak-anaknya salah jalan, dan parahnya terkadang ketakutan mereka menjadi kenyataan. karena kita terus-terusan ngelawan. yaaaa kejadian beneran. itu yang menyebabkan gue memilih untuk nurut senurut-nurutnya sama orang tua gue. kalau mereka ngomong gue dengerin. biarpun banyak yang bertentangan sama prinsip gue tetap gue iyain, biarpun yang gue jalanin apa yang jadi keyakinan gue. toh orang tua kalau ngeliat anaknya sukses dengan cara mereka sendiri tetep seneng, waktu kita jatuh mereka tetap masih ada.

belakangan ini gue jadi nyesel banget dulu gue suka ngata-ngatain adek gue, pengen buang adek gue, ngebunuh adek gue. coba deh kalo CHRISTONO MAMOEDI ga lahir di dunia ini gue sama Gery ga bakal ketawa-ketawa ngakak kali hari ini gara-gara ngomongin adek gue yang lagi falling in love. ga ada orang yang bisa gue salah-salahin kalo gue lagi kesel dan tetep tabah paling banter cuma bilang "apessiiihhh lo ta". gue bisa tiap hari berantem sama adek gue tapi demi apapun gue sayang sama adek gue biarpun adek gue beda banget cara berpikirnya sama gue, ga nyambung kalo diajak ngobrol, dan kerjaannya ngerusakin barang gue mulu.

sebenernya lebih dari itu gue kepengen punya keluarga yang tiap hari nyambut gue ga dengan teriak-teriak marah-marah karena telat bangun, telat berangkat sekolah, atau ga ngerjain pekerjaan rumah kayak nyapu, ngepel, nyetrika, nyuci. gue kepengen punya keluarga yang selalu doain gue baik adanya bukannya ngomong "bapak yakin, kamu ga bakal lama sama dia". gue kepengen punya keluarga yang ngajarin gue cara hidup dan perjalanan mencari makna hidup. gue pengen punya keluarga yang dengerin cerita-cerita gue, jatuh bangun gue. gue kepengen punya keluarga yang lembut, karena setiap hari gue cuma bisa nyolot gara-gara di rumah gue kebawa nyolotnya orang tua itu.

tapi lebih dari itu GUE KEPENGEN TETEP ADA DI KELUARGA INI. keluarga yang doyannya marah-marah, teriak-teriak, curigaan, ga mau ngedengerin anaknya cerita, dan nyolot. karena ketika kita udah gede dan udah tahu jalan terbaik yang menentukan kita akan jadi siapa suatu hari nanti adalah kita sendiri. toh yang ngejalanin hidup ini kita sendiri. tapi orang-orang yang bakal selalu ada dan ga pernah ninggalin kita cuma ya keluarga. ya orang-orang yang ga peduli mau jadi apa gue nanti ya cuma keluarga gue. yang akan ikut seneng waktu gue seneng, yang akan membantu waktu gue jatuh dan gagal.

that's A LITTLE A HAPPY FAMILY!!! I FULLY LOVE YOU DAD, MOM, AND YOU TOO MY BROTHER!!!

ketika kita bersyukur bahwa kita masih punya keluarga biarpun ga seperfect yang kita inginkan

lunedì 9 agosto 2010

petak umpet

saya lupa rasanya jadi anak-anak

rasanya itu terus yang ada di pikiran saya yang terpekur dengan kesibukan ini. tapi apakah saya benar-benar sudah tidak sadar bahwa saya memang masih kanak-kanak? tua dalam segi umur, kecil dalam segi perilaku.

tapi saya masih ingat rasanya bermain petak umpat. karena saya tidak pernah menang dalam permainan ini. atau lebih tepatnya saya selalu jadi yang si tukang petak dan yang lainnya jadi tukang umpet. yaaaaa saya tidak pernah teriak "IGLO!" saya tidak pernah berlari-lari dalam koridor dan mengumpat di balik meja. Saya selalu jadi yang tutup mata, si anak bawang yang akan menghitung 1-10 lambat.

sapa bilang itu hal paling menyedihkan! rasanya saya rindu berada di permainan tersebut. waktu saya hanya habis terbuang berputar-putar pada titik-titik yang itu-itu lagi dan jumlahnya tidak karuan banyaknya.

saya sedang main petak umpet. percaya? pasti tidak.

tapi kali ini saya jadi si tukang umpet. percaya? pasti tidak.

baguslah jika tidak percaya. karena sekarang saya mulai tahu tidak enaknya jadi tukang umpat. ibarat permainan perang-perangan, kamu jadi si musuh si tukang kacau. ibarat buku dongeng, kamu jadi nenek sihir yang dikejar-kejar karena meracuni tuan putri. dan ibarat kenyataan, kamu jadi buronan yang selalu dipersalah-salahkan karena menghilang entah ke mana. dan curangnya kamu menipu si tukang cari dengan mengumpat dan datang diam-diam ketika si pencari lengah. namun, ketika kau tertangkap basah kau akan berusaha lari bahkan menutup-nutupi diri. tidak mau disuruh gantian jaga.

lalu bagaimana?

saya memilih keluar dari persembunyian dan berkata... "HEI TEMAN, BERHENTI JAGA! AKU KELUAR DARI PERMAINAN INI." biar tidak ada lagi yang saling umpet dan mencari. hari ini aku ingin berlari... lebih jauh... fokus pada satu titik... tidak berputar pada lapangan luas ini...

------------------------------------
aku ingat rasanya jadi anak-anak
ketika terjatuh dia tidak pernah berhenti untuk berlari lagi
meski dia tidak akan memilih untuk lewat jalan yang sama lagi

sabato 31 luglio 2010

sorry means silent or sometimes it means nothing

katakan padaku apa maaf itu sekedar sebuah kata? atau maaf itu adalah ungkapan?
lalu bisakah jelaskan padaku mengapa maaf sangat sulit diutarakan? apakah maaf itu seberat besi yang seakan-akan menggantung pada kerongkonganmu yang kering?
ataukah maaf menjadi sangat mudah bagimu? karena maaf tidak lebih artinya dari kata menyakiti dan sudah selesai.

ketika aku bertanya maaf padamu. maka jawablah.

karena ketika kita ingin dimaafkan, maka kita akan memaafkan terlebih dahulu. dan begitulah ketika aku menjadi manusia yang timbal balik.

giovedì 17 giugno 2010

someone said about the 'real lost'

saya tidak tahu apa itu kehilangan atau kehilangan yang sesungguhnya. karena saya belum pernah ditinggal mati.
namun sebenarnya apa kehilangan itu?

jika kehilangan merupakan kata yang sangat simple, yang sedang saya rasakan saat ini mungkin saja sebuah kehilangan. saya kehilangan kata. saya kehilangan pikiran. saya kehilangan semangat. saya kehilangan jati diri.

jika kehilangan merupakan kata yang sangat standar, mungkin saja jika saat ini saya tidak dapat menemukan pensil 2B untuk ujian yang biasa saya letakan di kotak pensil adalah sebuah kehilangan.

dan jika kehilangan lebih sakral dari semua itu, ketika suatu hubungan terputus itu bukan berarti kehilangan.

jadi apa sebenarnya kehilangan? dan apa kehilangan yang sebenarnya?

mereka bilang kehilangan sama saja tak meninggalkan jejak. kalau begitu aku bisa katakan bahwa tak ada satu pun kehilangan. karena setiap hal meninggalkan jejak. sebisu, sediam, dan sekeras benda macam batu pun akan tetap meninggalkan jejak. karena setiap hal memiliki kesan.

atau seperti kata para manusia sarkastik bahwa kita baru akan merasakan kehilangan ketika kita benar-benar sudah jatuh. entah mengapa saya merasa kurang setuju.

apa kehilangan hanya sekedar rasa kosong dan hampa? apa kehilangan hanya sekedar air mata dan rasa penyesalan? sepertinya lebih dari itu...

sepertinya kehilangan itu adalah rasa mati pada diri sendiri.

aku tidak tahu. aku hanya tahu ketika aku kehilangan aku merasakan tidak ada yang lebih baik dari mendapatkan hal itu. ketika aku tidak tahu aku kehilangan apa, aku benar-benar merasakan kehilangan yang sebenarnya. ketika aku tidak tahu siapa orang yang bisa diajak bicara rasanya seperti mati. karena tidak ada yang membantu menemukannya.

dan mengapa ketika kita mendapatkan sesuatu kita harus kehilangan sesuatu?

ya dan ternyata Tuhan itu Maha Adil. Kita tidak pernah bisa mendapatkan sekaligus. yang pasti harus kita pahami adalah rasa bersyukur itu... dan saya bersyukur saya masih diberi hari untuk mencari, masih diberi seseorang untuk mengerti, masih diberi hati untuk memilih, masih diberi otak untuk berpikir, dan masih diberi kepastian untuk menyimpulkan... bahwa sesungguhnya tidak ada yang pernah bisa menjawab kehilangan itu kecuali diri kita sendiri...

venerdì 14 maggio 2010

sejenak untuk malam ini

ini hari apa? Jum'at ya! I love FRIDAY! karena setiap hari Jum'at pasti bakalan ada kejutan kecil di dalam amplop, entah itu kejutan buat gue atau buat orang yang gue cinta. dan hari ini giliran gue yang bikin kejutan. seneng deh ngeliat dia hari ini baca suratnya sambil senyum-senyum ketawa ga jelas abis gitu SMS "love you" padahal jelas-jelas jarak gue sama dia ga nyampe 2 meter.

oke-oke lebih dari itu gue bener-bener butuh sejenak saja untuk berpikir. dan memang sekitar 1 jam yang lalu gue bilang ke dia udah mau tidur. emang rasanya ngantuk banget. tapi mendadak pikiran saya ke mana-mana dan malahan jadi ga bisa tidur.

dan kembali hal yang gue lakuin kalo lagi ga bisa tidur dan lagi kangen sama pacar gue yaaahhh baca blog nya dia dari post paling awal. padahal itu blog udah lama banget ga di update. ckckck tetep aja gue ga bosen.

seperti yang udah sering saya bilang, gue selalu ngerasa pacar gue itu orang yang bener-bener hebat. yaahh paling ga buat saya. dia bener-bener orang hebat dan yang memiliki pengaruh besar terhadap hidup saya saat ini. sebelum jadi pacarnya dia gue 'ga kenal dia' sama sekali, sekarang yah sedikit demi sedikit gue bisa kenal dan memahaminya. makanya gue bisa bilang gery itu orang hebat!

nah sekarang yang ada di pikiran saya... "bisa ga ya saya jadi orang hebat?"

buat gue orang hebat itu bukan orang yang bisa ngalahin musuh-musuhnya, yang punya prestasi banyak, yang namanya ada di koran-koran sebagai pahlawan, yang namanya digaung-gaungkan di televisi sampe dipuji-puji, dan sebagainya dan sebagainya. buat gue orang hebat itu orang yang bisa MENGALAHKAN DIRINYA SENDIRI--egonya sendiri demi sesuatu yang jauh dari keinginan melainkan mendekati kebutuhan. dan apa yang dilakukannya bisa mempengaruhi orang lain. yah saya pengen jadi orang hebat yang kayak ada di pikiran saya. definisi hebat di kepala setiap orang kan beda-beda.

oke emang cowok gue juga bukan tipe orang-orang yang kayak gitu sih. belum keliatan juga dia bisa ngalahin egonya. tapiiii apa yaa hmmm... dia terlalu sering bikin saya kagum dan bangga. dan nasehat dia itu yang bikin saya mulai bisa ngalahin diri saya sendiri, ngalahin ego saya sendiri. karena jujur gue itu orang yang masa bodoh, suka ga ngotak kalo udah mikirin perasaan orang, ga mau dengerin orang lain, ga pernah melihat sesuatu dari berbagai sisi, dan terlalu subyektif. ya kalo gue denger Devi sering bilang sama gue dia sering bilang, "elo itu beda jauh ta sekarang... lo lebih dewasa" padahal dia juga baru kenal gue beberapa bulan ini. coba dia kenal gue lebih dari 1 tahun seberapa besar perubahan gue?

sejenak untuk malam ini, gue pengen nganggep diri gue hebat. hebat karena pada akhirnya gue bisa menyadari bahwa gue menemukan sekelumit titik terang dari apa yang gue cari dalam hidup gue. (ehem ini agak lebay) hal itu bernama "KEBAHAGIAAN" terlalu cepet ya saya nemuinnya? ga kok! ga terlalu cepet! karena saya masih di tingkat awal.

kebahagiaan saya kali ini udah tingkat 2. tingkat pertama saya belajar memaafkan. dan tingkat ke-2 saya belajar menemukan kebahagiaan karena cinta. cinta saya kepada Tuhan. cinta saya kepada orang tua saya. dan cinta saya ke pacar. baru cinta saya ke orang-orang di sekitar saya termasuk teman-teman dan guru-guru saya.

boleh jujur, gue ga pernah percaya cinta itu ada! oke gue berhasil terprovokasi dengan pernyataan tersebut. tapi sekarang gue belajar mencari jawaban dan kesimpulan gue sendiri berdasarkan sebuah realita. bahwa realitanya sekali lagi CINTA ADALAH HAL PALING REALISTIS YANG ADA DI DUNIA INI. sumpah!

itu kenapa...akhirnya sejenak untuk malam ini saya bener-bener bersyukur bisa merasakan cinta yang begitu besar dari semua orang. dan merasakan mencintai seseorang begitu besar ternyata menenangkan. ya dan saya masih menganggap dia orang hebat! saya benar-benar membutuhkan dia untuk menemani saya. dan saya akan jadi orang hebat juga di hidup dia. orang yang bisa selalu kuat dan nemenin dia waktu dia senang maupun sedih. karena kita hidup sama-sama...

yes... i have a wonderful life with someone whose name is Gery Fathurrachman... i know and i believe...

dan kalo malam ini saya dikasih kesempatan mendengar suaranya lagi biarpun hanya via telepon saya cuma pengen bilang:





aku cinta kamu bagaimanapun hitam putihmu. aku cinta kamu dan seluruhnya yang ada di kamu...

sabato 8 maggio 2010

rotasi roda, bianglala, dan rel kereta

dan akhirnya saya percaya bahwa hidup itu memang benar-benar seperti roda yang terus berotasi. besar seperti rangkaian bianglala yang berputar pada taman-taman hiburan, di mana di dalamnya penuh dengan "cerita dan emosi". panjang dan tak berujung seperti rel kereta yang tak tahu akan melaju sejauh apa pada perjalanan kita.

yaaah... dan kuliah hidup ini menyatakan bahwa pada akhirnya saya tahu, ada kalanya seseorang berada di atas dan ada kalanya seseorang berada di bawah. ada kalanya seseorang akan merasa senang dan ada kalanya seseorang merasa sedih. dan bahwa kita tidak pernah bisa menyatakan bahwa ini semua "datar", karena kita sedang ada dalam sebuah rotasi. mungkin suatu hari nanti kita akan merasakan hidup yang penuh warna. perasaan datar itu hanya sebuah bagian mikro dari antara sub-sub kehidupan yang beragam.

***

peribaratan sebuah bianglala yang ada di pasar-pasar malam dan taman-taman hiburan. pernahkah kita melihat rupa-rupa manusia yang menaikinya? beberapa menaikinya karena dibujuk oleh tangis kecil anaknya dengan tujuan "membuat tangis itu berhenti" dengan kata lain membuat anaknya merasa bahagia. beberapa menaikinya karena ingin melarikan diri dari perasaan tak tenang. beberapa menaikinya karena dia hanya ingin sampai di atas menangis sepuasnya atau tertawa seriang-riangnya. beberapa menaikinya ketika perasaannya penuh cinta bersama kekasihnya. ya dan ada banyak hal dan emosi lainnya.

bianglala itu berputar. naik pada titik klimaks di mana semua tangis menjadi dan semua senang mengembang dan pada saat-saat seperti itu orang yang tahu, orang yang melihat hanya orang yang berada di dekat kita. di atas sebuah ayunan duduk bianglala atau orang yang berada di ayunan belakang atau ayunan depan. orang yang mungkin kita kenal atau orang yang mungkin tidak kenal, orang yang peduli dan orang yang tidak peduli. dan ketika kita berada di bawah, kita merasa emosi kita tertahan dan terkadang menahannya itu terasa sakit hingga kita mengalami kejatuhan. di saat itulah kita harus bisa memikirkan bagaimana kita harus naik dan bangkit. apakah ketika kita mencapai putaran bianglala yang kedua kita akan tetap seperti ini? atau kita akan terus seperti ini namun dengan pemikiran dan kesadaran baru? atau... kita benar-benar membawa semangat baru? itu yang disebut pilihan.

dan ketika putaran itu berhenti... dan pintu ayunan terbuka, setiap orang bisa hidup dengan keyakinan dan pengharapan baru. menjadi pribadi yang utuh atau seminimalnya lebih baik.

***

beruntungnya saya jadi anak IPS. ke mana pun saya melangkah saya menyadari bahwa dunia ini adalah sebuah laboratorium besar. sebuah laboratorium kehidupan yang harus dianalisis. mengungkap realita. kalo ga dikasih tugas aneh-aneh, kalo ga disuruh nganalisis sesuatu, kalo ga disuruh ngerjain LKS, kalo ga ada keinginan buat baca-baca dan ngerangkum buku, kalo ga pernah dikasih banyak teman dengan pemikiran yang berbeda-beda, kalo ga kenal orang yang hebat-hebat sampai kacang-kacangan, dan kalo ga pernah sadar dan melihat sekitar... mungkin saya ga pernah akan menemukan hal ini...

dan ke mana pun kita melangkah... kita akan selalu membawa perasaan dan pikiran yang terbuka untuk menerima segala ilmu. itulah mengapa kita tidak pernah bisa berhenti belajar akan sesuatu. hidup kita panjaaang... sepanjang rel kereta yang entah menuntun kita ke mana. kuliah hidup adalah kuliah yang tidak pernah berhenti. karena kita akan terus berkata "hari ini gue tahu 1 hal begini..." lalu beberapa waktu selanjutnya "wah ternyata lebih dari itu...! gue bisa mengembangkannya jadi seperti ini" rasanya menyenangkan mengetahui hal-hal baru.

yah dengan begitu saya bisa merasakan bahwa, di kala saya BT, di kala saya kesel, sedih, senang, gembira, kesusahan, mengeluh, dihakimi, dituduh, dipuji, diangkat, dikritisi, dinilai, dikomentari, dan segala macamnya... saya tetap bisa menarik sebuah pelajaran kecil dari setiap hal tersebut. kita harus menghargai hidup kita dulu sebelum menghargai hidup orang lain. termasuk, kita harus bisa membahagiakan diri kita sendiri dulu sebelum membahagiakan orang lain. dan cara setiap orang membahagiakan diri mereka masing-masing itu berbeda. dan biasanya yang namanya kebahagiaan itu MEMPENGARUHI ORANG LAIN untuk juga merasakan kebahagiaan...

and yes...!

i have a wonderful life... i know and i believe...!