sabato 27 febbraio 2010

jaraknya terlalu jauh
aku tak mampu jangkau
lebih parah dari tangan-tangan pendek
yang terus ingin menggapai
jaraknya terlalu jauh
terbawa larut dalam mimpi-mimpi buruk
sebenarnya apa?
mengapa rasa ingin kudekap lebih dekat?
padahal jaraknya jauh
lagi-lagi jauh
aku merindu mendamba halus lembut sapa dirimu

mercoledì 24 febbraio 2010

suara-suara dalam kepala

suara-suara dalam kepala ini menggebu-gebu
memaksa dan terus mendebuk
bisa saja aku terjatuh
menimpa bebatuan terjal
karena suara-suara di kepala mendoktrin seperti itu


suara-suara di kepala ini menyaru
menyesap tanya dan ragu-ragu
membakar emosi yang terus-menerus mendidih
mengukuh kuat dalam tungku pentahbisan
berbaur dalam bumbu-bumbu hina dan dosa


suara-suara dalam kepala ini menuntut
membicara fakta dalam bayang
menyesak rongga-rongga suara dan bilik pikiran
memaksa seseorang untuk menyerah
melumpuhkan syaraf yang kutahan untuk tidak bergerak

dan pada akhirnya...
suara-suara dalam kepala ini terdiam dihantam godam!
aku hanya ingin temukan sendiri jawabannya

merindu hujan

mendung menggelayut perlahan
dalam cermin warna kelabu
membawa haru biru membaur
menyisa waktu merenung dalam lamunan akan waktu



dan aku merindu hujan
dalam kekosongan dan hasrat menggebu akan cinta
menyaru dalam detik-detik angan hausku
mendamba dekap juga kecupmu

karena saat hujan tiba aku mengingatmu
membawaku dalam bayangan bertemu akanmu
menciptakan warna indah pelangi dalam langit biru
setampuk jingga dalam indah hari-hariku bersamamu


ya kamu... aku sangat mencintaimu....

con amore, Aninta Ekanila

martedì 23 febbraio 2010

The Times Traveler's Wife



THE TIME TRAVELER'S WIFE...
buku ini keren banget deh.

oke kenapa?
karena di sini gue membaca sesuatu yang bikin gue ga bisa ngelepasin itu buku sampe suara nyokap yang teriak "Inta besok kamu harus sekolah matiin lampu" tetep ga ada efeknya. Karena akhirnya gue nekat baca buku sambil pake senter (waktu itu gue masih tidur sendirian).

terus gara-gara baca ini buku sekarang gue ngebet banget pengen nonton filmnya. apalagi setelah Alexandra Maheswari (siswi kelas 11 SMA TARAKANITA 1) nge-SMS cuma bilang "gue udah nonton filmnya. overall it's great!"

mari kita coba tengok mengenai ceritanya. katakan saja bahwa ada banyak hal tentang waktu yang tidak akan pernah habis dibahas. bagaimana kalau seandainya kita punya kehebatan bisa berpindah pindah waktu? jujur itu menarik banget. Sekarang usia kita andaikan 16 tahu-tahu dalam waktu 3 menit lo telah masuk ke dalam dimensi waktu dan takdir di mana akhirnya usia lo menjadi 32 tahun lalu 1 jam kemudian lo kembali masuk ke lorong yang sama dan lo berusia 10 tahun. WHAT THE f**K! Udah gitu lo ! rasain deh tuh sensasi capek dan malunya.

Itu yang bikin buku ini menarik. karena kita dibawa ke alur maju yang bercerita maju mundur (bingung? oke saya juga).

kenapa saya bisa bilang maju? karena di sini menceritakan si ISTRI dari si PENJELAJAH WAKTU. karena dia terus bertumbuh umurnya berjalan normal dari usia muda ke tua. Di mana dia menemukan cinta pertamanya di usia yang masih sangat kecil. siapa cinta pertamanya? si Penjelajah Waktu yang usianya berbeda beberapa tahun dari dia. Lalu waktu dia berusia 17 tahun itu cowok dateng dalam usia 40 tahun. Pokoknya tiap kali hadir usianya pasti berubah terkadang tua terkadang muda, hebatnya selalu ! dan akhirnya itu bener-bener ga diduga. gue aja masih bertanya-tanya ini orang mati apa idup.

singkat cerita mungkin ini terasa terlalu ngayal ga masuk akal ga realistis dan kayak dongeng. Tapi apa sih yang bisa gue ambil (gue yang ambil karena gue udah baca) : cinta itu ga kenal usia bahkan cinta itu bisa berjalan abadi kalau kita yakin dan percaya, ga terbatas ruang dan waktu mau ketemu kapan asalkan rasa itu selalu ada di hati. terus-terusan merindu, terus-terusan bersabar. dari hal kecil, pertemuan kecil, kerlingan kecil, cinta itu bisa tumbuh dengan mudah. dan rasanya ketika di tinggalkan? kita tahu ada satu dimensi lain yang mana kita akan benar-benar bersatu dengan jiwa orang yang kita cintai. di mana waktu usia dan tetek bengeknya menjadi pemanis cinta abadi. tapi keren deh!

lunedì 22 febbraio 2010


UPCOMING EVENT IN 54 JAKARTA SENIOR HIGH SCHOOL


aaa malu!

ngumpung nih blog jarang ada yang kunjung-kunjung sapa-sapa baca-baca gue pengen cerita.
singkat aja.
hari ini gue jatuh dari pager rumah gara-gara manjat ga sabaran nungguin mama pulang dari kantor.

udah selesai...!
hahha




##sakitnya sih perih-perih lecet sedikit, malunya ga ketulungan.
biar yang liat cuma gery, tetep aja malu. depan pacar!
wal hasil rok robek, kaki tangan lecet pala benjol. maap ya mama...
hari ini cuma jadi sepersekian detik
karena besok ada sejuta detik yang akan terlalu
-AEM-

sabato 20 febbraio 2010


--that's why i cannot live without imagination--

lunedì 15 febbraio 2010

tidak bisa reda
KENAPA?
apa karena kemarin kita semua jadi bual-bualan massa
dia menangis
berujung sepi
mengais-ais
KENAPA?
tekad bulatnya dihempas badai lewat potongan kata pematah arang

mengapa harus tidak...?

mengapa harus tidak?
nyatanya bisa iya kok

mengapa harus larang?
nyatanya bisa saja benar kok

mengapa harus tanya?
nyatanya tidak ada yang perlu dijawab kok

mengapa harus menuntut?
nyatanya tidak ada yang benar-benar pasti kok

hentikan!hentikan!hentikan!

saya cuma ingin jadi saya apa adanya
saya cuma ingin menikmati yang saya senangi
saya cuma ingin kamu tahu saya butuh kesenangan batin
saya cuma ingin dimengerti... SAYA WANITA BUKAN GUNDIK PEKERJA WAKTU!

sabato 6 febbraio 2010

Ke mana pun aku melangkah


dan karena langkah-langkahku yang merapuh
di mana akhirnya kutemukan labuhan hatiku
atau ketika kulalui segala duka di masa laluku
hanya dia yang jadi saksi bisu
yang menyaru dalam kelabu
hingga kotor-kotor yang diinjaknya menjadi album sendiri dalam napak tilasku
dan sampai kapan kan kusimpan dirimu
yang kurawat dan kusayang
yang tercela karena dikatakan "buang saja"
dan kau telah simpan segala memori ke mana pun aku melangkah
apakah ada yang sanggup gantikan dirimu?
apakah kau akan tergantikan dengan yang lebih mahal dan lebih besar juga lebih indah?
ya empat tahun bersamamu...
menjadi memori terindah ke mana pun aku melangkah...


==========================================================
ceritanya begini ... gue bukan orang yang akan terlalu sering mengganti barang-barang yang dimilikinya dalam kurun waktu cepat. sebagai contoh tas di rumah gue menumpuk. karena apa? karena orang sering sekali memberikan tas baru, sedangkan yang gue pake untuk ke sekolah hanya 2 tas yang satu bermotif army dan yang satu lagi warnanya biru putih dan dua-duanya gue punya dari kelas 1 SMP.

dulu...dulu sekali gue punya sebuah sepatu bewarna biru muda yang enak banget dipake apalagi buat diinjek-injek dan buat nendang orang. karena enteng banget dan tiap hari sabtu selalu gue pake ke sekolah (lumayan buat gaya). Tapi yang namanya itu sepatu pasaran beli di Bata akhirnya ada temen seangkatan gue yang make sepatu dengan motif sama. HANCUR HATI GUE!

Akhirnya dengan tekad yang kuat di kelas 2 SMP (di mana mama dengan senang hati bersedia menganugerahkan sepatu baru untuk anaknya yang ranking 5 di kelas. Ayey) gue pergi lagi ke toko sepatu dan kali ini BUKAN BATA. Jadi pada akhirnya gue kepincut dengan sepatu warna putih yang coreng-coreng dengan tulisan kecil-kecil dan line warna merah jambu dan hitam. Pokoknya bagus deh dan enteng banget. Apalagi cuma sepatu itu doang yang ukurannya bisa masuk di kaki gue.

Sumpah itu sepatu gue pake ke mana-mana. Ke sekolah, pergi-pergi jalan-jalan, sampe ke kuburan aja gue pake itu sepatu. Sepatu itu udah jadi saksi bisu dalam hidup gue sampai sekarang (menjelang usia 17 tahun) mmmhh… ada 4 tahun lah gue menggunakan sepatu itu.

Ke mana pun gue melangkah gue pake itu sepatu. Waktu gue tampil nge dance, waktu gue pergi ke dufan, waktu gue jadian, waktu gue pacaran, waktu gue LDKS, waktu gue study tour, waktu gue live in, waktu gue nonton konser, waktu gue lebaran, waktu gue ke tempat ibadah, waktu gue sholat ied bareng temen-temen, waktu gue nonton sapi di sembeleh pas Idul Adha di sekolah, waktu gue nimpukin orang, waktu gue beli buku, waktu gue ke pasar, waktu gue waktu gue dan waktu gue yang telah berlalu. Gue lalui bersama sepatu gue tercinta yang udah dedel dan robek-robek kayak berandalah itu.

Dan pagi ini rasanya gue mau nangis. Karena kemarin sepatu gue tersayang itu gue pake buat ke sekolah dan parahnya pas pulang itu hujan deres banget. Untung gue bawa payung. Apalagi pas turun dari angkot ujannya itu masih sok imut alias gerimis ilang idup. Terus akhirnya gue memutuskan untuk jalan kaki ajah. Eh di tengah jalan UJAN DERES. Dan tahu apa? Sialnya payung gue kebawa angin, jadi ngangkat ke atas. Siaul. Basah kuyup badan gue. Tapi gue ga peduli dengan basah kuyup itu. MALUNYA GA KETULUNGAN! Untung jalanan sepi. Hehe. Tapi yang mau bikin gue nangis, itu trotoar agak banjir becek gitu dan kaki gue yang amat sangat putih ini kecipak-kecipuk di kubangan dan sepatu gue rembes kemasukan air. Udah buluk tambah basah tambah bau tambah item. Ya Allah…

Dengan tampang lesu gue kembali ke rumah. Menaruh payung yang akhirnya bener juga. Dan gue langsung lari ke tempat cucian dan naro sepatu gue di sana.

Pagi ini… gue terbangun dan nyokap gue langsung bilang…

Mama : “Inta, mama gamau nyuciin sepatu kamu.”

Gue : “Orang aku yang mau nyuci sendiri.”

Akhirnya gue mengambil sebuah sikat gigi reyot yang udah bekas bersama rinso, bak besar, gayung, dan menaruhnya dekat keran air. Dan gue mulai menikmati menggosok-gosok sepatu gue yang udah buluk itu. Sampai tiba-tiba nyokap gue nyamperin gue lagi dan berkata…

Mama : “Ta itu sepatu udah buluk udah bertahun-tahun kamu pake ga bosen apa?”

Gue : “Ga ma enak banget.”

Mama : “Ih malu-maluin! Udah abis dicuci kalo udah kering kasih ke tukang loak aja kita beli sepatu baru.”

Begitu nyokap gue pergi, dengan pasrah gue letakan sepatu gue itu di lantai keramik tempat cucian. Dan gue memandang sepatu itu untuk terakhir kalinya… Seberapa banyak yang lo ngerti dari hidup gue sepatu? Lo udah jadi saksi bisu hidup gue sepatu… Gue sayang banget sama lo…

GOODBYE MY LOVELY SHOES…