kursi taman itu kosong...
kemarin dia masih berpenghuni
di tengah kemurungan dan kekalutan
menatap kuningnya rerumputan
berpayung dahan-dahan yang menghitam dan basah
ya maryakamila kemarin di sana
seperti yang biasa dia habiskan setiap senin
membuka buku usang yang selalu dibawanya
buku yang menceritakan banyak hal tentang cinta
dan terkadang dia akan menangis di sana
kursi taman itu selalu basah
terkadang basah karena hujan
terkadang basah karena titik-titik embun pagi
dan setiap senin basah karena air mata
senin kemarin maryakamila kembali ke sana
duduk
terdiam
menghirup sisa udara sebelum senja melepas letih
dan dia teringat seseorang
seorang lelaki yang selalu ada di setiap serial hidupnya
sudah 3 bulan
dan rasanya dia menghilang
ke mana?
ke mana kamarabagas
biasanya dia di sini...
memunggunginya
menyender pada batang pohon yang berdaun kuning
menatap ke arah selubung dedaunan
meresap wangi bayu
lalu pergi dengan wajah tertunduk
ya dia...
pada Bulan Februari hingga Maret dia seperti itu
seperti kehilangan jawaban atas dirinya sendiri
dan usianya yang beranjak tua
apakah dia tak temukan cinta sejatinya?
satu tanya di hati marya: bisakah aku jadi cinta sejatinya? di usiaku yang terpaut bertahun-tahun di bawahnya?
Nessun commento:
Posta un commento