giovedì 25 ottobre 2012

Lagi Cari Uang Dana Usaha?

Biasanya anak SMA dan anak kuliahan bingung cari dana usaha di mana. Saya mau kasih alternatif nih kalau mau dapat uang dengan total Rp 2.250.000,00 per lomba. Akan ada 3 lomba dalam rangka Fisipers Days 2012 yang tahun ini mengusung tema besar Travelling di Indonesia. Acara ini diselenggarakan oleh Badan Otonom Pers Mahasiswa FISIP UI (FISIPERS UI).


Ada lomba apa aja?

  1. Sayembara Bumi Aksara, LOMBA MENULIS FEATURE.
  2. Sayembara Rekam Jejak, LOMBA FOTOGRAFI.
  3. Sayembara Gubahan Taswir, LOMBA DESAIN POSTER.
Ga perlu daftar pakai formulir kok.
Cukup biaya pendaftaran sebesar Rp 20.000 untuk pelajar SMA dan Rp 35.000 untuk mahasiswa dan umum.
Karya dikirimkan lewat email dan menyertakan scan bukti pembayaran pendaftaran dan scan identitas diri ke alamat fisipersdays2012@gmail.com.
DEADLINE 18 November 2012. Udah dekat sih, tapi ayo semangat kirim selama belum banyak yang ngirim nih, kesempatan masih banyak. Kalau kamu lagi cari dana usaha untuk acara ajak aja teman-teman panitia kamu untuk ikut sekaligus nyalurin bakat siapa tahu kesempatan untuk menang semakin lebar.
Hak cipta tetap jadi milik kamu, tetapi FISIPERS UI berhak mempublikasikannya.

Untuk info lebih lanjut dan melihat profil juri serta mengunduh brief untuk memperjelas paparan tema bisa kunjungi http://fisipersdays2012.weebly.com.

Jangan lupa ikutan yaaa :)



venerdì 5 ottobre 2012

Ekspansi Hidup

Ada saat ketika kita melihat diri sendiri begitu hebat dipenuhi potensi dan selalu didorong untuk menjadi lebih baik. Nyatanya ada sisi pengecut di sela-sela hati yang begitu terpesona dengan diri sendiri. Narsisme kadang mengalahkan rasa ingin berkembang. Lalu ketika kita melihat langit di atas kita, kita sadar bahwa kita nggak ada apa-apanya dibanding awan-awan di sana. Bahkan mungkin awan-awan di langit itu awan baru yang menguap tadi siang karena cuaca terik dan ditempa dengan hawa panas.
Ya pada akhirnya, sisi pengecut itu timbul lebih besar dan mulai ada pertanyaan:

"Beranikah kita menjadi awan?"

Dari paparan tersebutlah muncul pemikiran soal Ekspansi Hidup.
Ya, bagi orang kayak gue yang hidupnya terkesan flat karena nggak punya prestasi menonjol, ekspansi hidup jadi sebuah proyek.
Gue bingung bagaimana memupuk niat dan darimana asalnya gue memulai ekspansi hidup ini. Gue kadang melihat diri gue kayak jagoan kandang. Oke ini istilah yang agak sombong, tetapi yaaa gue emang cuma berani main lokal biarpun juga jarang berhasil dengan mulus. Gue bukan yang nomor satu, tetapi selalu kepengen jadi nomor satu. Namun ketika ada kesempatan, gue suka mengurungkan niat. 
Dalam konsep ekspansi hidup, gue adalah kapten yang gagal sebelum berperang.

Okey cukup basa-basi soal guenya.

Konsep ekspansi hidup ini jadi sesuatu yang penting dan menurut gue harus dimiliki semua anak muda. Semua anak muda harus punya visi dan target. Untuk meluluskan semua visi dan target itu ya kita semua harus punya misi.
Konsep ini nggak pernah mudah diterapkan. Sekali lagi, ada sisi pengecut di sela-sela hati yang narsis. 
Ekspansi hidup bagi orang yang sangat suka tantangan adalah lahan uji adrenalin.
Bagi sebagian orang yang merasa terketuk pintu hatinya, ekspansi hidup jadi motivasi dan perjuangan yang tidak bisa dihentikan.

Dan bagi orang kayak gue, ekspansi hidup jadi sebuah perjalanan panjang. Gue akan menuliskan perjalanan panjang itu sendiri, dengan tangan gue, berpedoman hidup gue, dan dengan cara gue sendiri. Dan iya, gue ga bisa terus-terusan berada di zona nyaman, main lokal. Tuhan dengan baik memberikan seluruh fasilitas dan organ lengkap untuk mengembangkan diri.

Gue cuma pengen suatu hari bisa nolong dan ngebahagiain orang lain. Tapi saat ini mari mengekspansi hidup untuk minimal membanggakan diri meskipun cuma satu kali.

Bismillah...


venerdì 14 settembre 2012

Solanin (and all the question about life in me)

semakin jarangnya gue ngeblog, semakin jarang juga orang untuk mampir baca di sini.
Kali ini mau ngeshare satu manga that I recently read. 




Kreatornya adalah Inio Asano. Sebenarnya manga-nya sendiri udah lama banget, sekitar tahun 2005-2006. Gue juga tahu karena si Gery cerita dia abis nonton film dengan judul yang sama beberapa bulan lalu.
Sebenarnya alur ceritanya sangat cepat (mungkin karena komik), benar-benar menggambarkan real life dan nggak mengada-ada. Baca ini seperti di bawa ke runtututan pemikiran filosofis tentang hidup karena dialognya yang super dalam. Konfliknya sederhana, tapi menyentuh. 

Di usia gue yang 19 tahun ini gue jadi menyadari banyak hal dan makin bertanya-tanya sama diri sendiri tentang apa yang sebenarnya pengen gue lakukan dan gue lalui. Apakah gue cukup puas dan bahagia dengan yang gue jalanin sekarang. Dan sejujurnya masa muda gue ini minim tantangan dan minim karya. Satu hal yang gue ga mau sesalin adalah masa muda gue ini. Yang ternyata... memang sangat membosankan karena gue berada di bawah langit yang sempit dan terasa akan jatuh menyentuh gedung pencakar langit tidak lama lagi. Gue belum melakukan banyak hal kecuali melihat hal yang itu-itu aja, menyelesaikan masalah yang itu-itu saja, dikerjain rutinitas yang itu-itu aja, dan melihat dari perspektif mahasiswa. Gue ga sebebas dahulu. Sebenarnya gue bingung sejak kapan gue merasa kehilangan kebebasan ya? Kayaknya lama banget, kayaknya sejak SMA, atau mungkin lebih lama? Bebas di sini... gue hampir lupa caranya berimajinasi. Imajinasi gue ya hal-hal yang gue lihat sehari-hari. Boring? yeah

Soundtrack film ini berjudul Solanin yang dinyanyikan Asian Kungfu Generation. Lagunya bercerita tentang sebuah perpisahan. Bisa diinterpretasikan sebagai penyambutan untuk diri yang baru, masa depan yang baru. Bisa juga waktunya untuk move on dari cinta lama. Bisa juga diartikan sebagai ya... Goodbye my dream future. 
Semalaman gue mendengarkan lagunya sampai tidur... Mengucapkan selamat tinggal pada salah satu kegagalan yang akhirnya gue alami setelah sering merasa berhasil. Padahal jika gue berhasil minimal tahap pertama saja, gue bisa melihat hidup gue berubah dan gue bisa melihat diri gue yang lain. Mungkin yang sebenarnya. Mungkin sebuah harapan baru. Tapi saat ini, mungkin Tuhan memberi tahu ada jalan lain untuk gue tempuh mungkin jalan yang selama ini gue rencanakan. Mungkin... semua mungkin di dunia yang penuh kemungkinan ini.

Thought I caught a glimpse of the future but now it's goodbye...

I should find another dream. I should find a way. And I will make myself worth to live.


sabato 7 luglio 2012

Beyond "I Hate Myself"

Singkat, padat, jelas...
Gue bukan maba lagi. *goyang-goyang*

Sebenarnya sih nggak bagus juga. Itu tandanya gue makin tua, berarti apa yang gue lakukan bakal lebih diamati dan anehnya ditakuti. Kenapa ditakuti? Karena kalau itu buruk bisa aja ditiru sama yang lebih muda karena dianggap legal untuk dilakukan. Jadi gue harus berlaku yang baik-baik aja gitu? Nggak juga sih, yang penting bisa dipertanggungjawabkan.

Aduh, sekalinya ngeblog ngalor ngidul.

Kembali di masa yang baru ini gue sudah punya segudang rencana yah well, mungkin segudang mimpi juga. Ada satu suara di pikiran gue yang terus-terusan berkata, "If you really want it to be true, so live it for someone." Anehnya emang karena gue nggak suka dengar kata-kata: "Setidaknya kita harus mencintai diri kita sendiri dulu, baru deh mencintai orang lain."
Bukan karena gue nggak cinta diri gue sendiri, tetapi ketika gue mencintai diri gue sendiri, gue merasa menjadi orang paling egois. Bagi gue saat-saat mencintai diri sendiri adalah ketika gue sudah yakin sudah berhasil. Jadi gue nggak perlu bersusah-susah lagi dan tinggal menikmati yang ada aja. Sayangnya, gue belum mencapai kesuksesan karena sukses itu nggak ada limitnya. Untuk mencapai apa yang disebut sukses berarti rasa syukur harus diucapkan lebih banyak dan baik, bahkan lebih dari hitungan detik. Dan dalam hidup gue, gue masih ingin terus berdoa kepada Tuhan dan berusaha. Dalam berusaha juga tidak ada yang namanya kemulusan. Pasti akan ada rasa sakit. Ketika sakit, percaya deh ada satu detik dalam hidup kita yang pengen marah dan membenci diri sendiri.
At least, ketika merasa sudah cukup jangan lupa untuk bersyukur. Selanjutnya jangan lupa untuk merencanakan hal yang baru lagi. Bukan manusia tidak pernah puas, tetapi manusia terlalu kreatif untuk berhenti hanya pada satu hal. Mungkin kita pernah melakukan hal yang begitu besar lalu selanjutnya kita ingin melakukan hal yang kecil. Ya lakukan aja.

Karena gue belum ada apa-apanya dan juga masih cemen, gue mem-push diri gue untuk berani. Keberanian adalah langkah awal dari segala langkah menjalani sesuatu. Keberanian adalah dasar tanggung jawab dan dasar menerima resiko juga dasar mencari solusi.

Setidaknya itu yang mengganggu malam-malam gue belakangan ini. Ya, segudang mimpi segudang hal yang harus dilakukan juga sebuah keberanian. Dibalik sebuah perspektif "I hate myself" yang agak esktrim.


P.S: Tetap berani untuk bergerak ya Gery Fathurrachman, tetap berani untuk berpikir dan tetap berani untuk berdiri di atas pikiran sendiri. I know you better than you've ever thought. Mungkin kamu nggak melakukan hal-hal yang bisa dilakukan orang lain karena ya lagi-lagi "mager", tapi ketika kamu mengerti kamu bisa melakukan hal yang lebih baik. Seperti halnya waktu kamu berjuang buat SNMPTN dulu juga ketika memilih sikap di antara dua pilihan yang kita tahu sama-sama "tidak baik" (itu mengapa menjadi sangat sulit). You're the best and I'll always support you :)

domenica 24 giugno 2012

Meanwhile in Indonesia

Tahun 2012 sudah setengah jalan. Sekarang gue sudah naik semester 3. Wah udah 1 tahun berkecimpung di dunia perkuliahan yang ternyata super sekali saudara-saudara. Sayangnya, bukan tambah rajin gue malah semakin ga produktif menulis. Tapi bukan berarti gue adalah mahasiswa pasif yang keberadaannya sangat tak berguna ya. Hem... Gue lumayan aktif kok. Aktif bergerak, aktif bersosialisasi, dan juga aktif bolos rapat kalo pulang kesorean. Hehehehehe

Talking about my last GPA, it disappointed me. :( 
Menurun 0,3. Sedih banget deh kalau lihat SIAK minggu lalu. 
Gue memutuskan untuk semester depan lebih seimbang lagi dalam berkegiatan dan kuliah. Semester dua kemarin gue sama sekali ga bikin catatan dan jarang banget beli handout dosen di penjara (it's not literally a jail, ini tempat fotokopian). 
Udah ah cukup prolognya. Gue mau share tentang bagaimana gue mengawali liburan 3 bulan gue yang ke-2! Yippie!

Tanggal 6 Juni 2012 kemarin si Farraz ulang tahun. Gue, Aini, Ina, Ajeng, Nadia, Anditha, dan Gabby ngasih kejutan ke kosan Farraz. Karena hari itu gue ada wawancara magang jadinya gue buru-buru ngejar waktu ke kosannya Ajeng. Eh ujung-ujungnya gue dan yang lain malah tidur siang di sana karena si Farraz pulang dari kampus malem. 
Kejutannya agak failed sih... OKE SKIP!
But overall it so amazing to spend a night with the girls. Biarpun cuma makan kue kecil dan mie instan kita masih bisa seneng-seneng. Mulai dari nontonin video anak SMP yang super gaul *seriusan, gue aja ga separah itu pas SMP*, video cover Call Me Maybe, ngelawak, stalking timeline, hingga tidur di kamar kost Farraz yang super kecil.
Besoknya kita ditraktir si birthday girl deeeh... hoho
Sayang banget Ajeng ga bisa ikut pas traktiran karena ada musibah. :(
Aaaaa will be mising you all, girls!!! xoxo
(left to right: Farraz, Gabby, Anditha, Nadia, Aini, (top) Ina, me) @ FX, Senayan


Hari Sabtu tanggal 9 gue, Aini, dan Ajeng cao lagi nih ke Puncak. Kali ini agendanya Kumpul Tengah Tahun BO FISIPERS UI (Badan Pers Mahasiswa FISIP UI). Sebenarnya sih ini rapat triwulan, tapi lebih berasa liburannya. Seru banget, keluarga ini memang membuat gue merasa nyaman berada di dalamnya. Sayang sih yang ikut cuma dikit, padahal anak FISIPERS tuh 50 orang lebih. Dari Divisi Reporter aja yang dateng cuma gue, Kak Rini, sama Kak Jojo. Yoweslah... yang penting SERU BANGET! Makasih banyak anak-anak PSDM!!
Top: (left to right) Kak Tanto, Kak Heru, Kak Alfit, Kak Ndung, Kak Dinar, Kak Ricky, Kak Jojo
Middle: (left to right) Kak Dita, Nadhilla, Ajeng, Seput, Kak Yunda, Maharani, Novi, Momon, Kak Niken, Kak Nadia
Bottom: (left to right) Kak Rini, Vita Loki, Kak Frima, Kak Wulan, Aini, Kak Iffa, Kak Syifa, me, Dipta

Kalo yang terakhir ini jelas banget deh, will be my unforgetable moment! Seperti yang gue bilang, gue ga terus-terusan belajar di kampus. Gue reporter di Fisipers dan juga jadi laler kepanitiaan hehehe. Ini salah satu kepanitiaan yang berkesan bagi gue setelah LIMAS UI. 
Divisi Sosial Masyarakat BEM FISIP UI 2012 bekerja sama dengan Divisi Kajian dan Aksi Strategi BEM FISIP UI 2012 mengadakan FISIP MASUK DESA 2012 "Berbagi, Melayani, Menginsipirasi". Di sini gue jadi panitia acara divisi Hiburan. Gue cuma berdua sih sama Aini jadi anak hiburan. Biarpun di hari H yang lebih banyak menghibur si Aini dibanding gue hahaha.
Acara ini diadain di Dusun Cikadu, Desa Rumpin, Parung, Jawa Barat. Merupakan agenda pengabdian masyarakat bertema social service. Mengikut sertakan anak-anak FISIP juga kami menghabiskan waktu 3 hari 2 malam dan berkontribusi dalam bidang Pendidikan, Kesehatan, dan Kewirausahaan.
Huft ga bisa berkata banyak, yang pasti pengalaman ini membawa perspektif baru di hidup gue. Dan berhubung kita angkatan pertama untuk acara ini, tahun depan gue bakal daftar lagi jadi peserta hehehe. 
Daripada berkata banyak-banyak nih gue kasih liat aja ya foto dan ada videonya :)



Huaaah... gue mau lebih produktif. Bulan depan gue udah magang jadi reporter di salah satu koran nasional. Bulan depan juga udah puasa. Harus jaga kesehatan. Liburan ini bakal gue manfaatkan untuk berkarya, ngecas batere jiwa, dan menjalin silahturahmi dengan teman-teman lama. Tentunya menghabiskan waktu juga dengan si pacar yang selalu sibuk dengan kegiatan organisasinya hehe. Tapi makasih banyak lhoo Ger minggu lalu rela-relaan kita mengantri waiting list teater JKT48 selama 7 jam hehehe.

HAPPY HOLIDAY!

martedì 22 maggio 2012

Sosok di Tengah Api


 “Pantang pulang sebelum padam, walau nyawa taruhannya.” Sebuah motto penggerak dan tujuan profesi. Para pasukan pemadam kebakaran akan selalu hadir untuk masyarakat. Hanya air, hati ikhlas, dan keyakinan sebagai senjata untuk menghadapi si jago merah.

Bagi M. Saifuddin (28) berada di tengah kobaran api adalah kewajiban sekaligus resiko. Delapan tahun berprofesi sebagai pemadam kebakaran belum pernah menyurutkan api di dalam hatinya untuk mengabdi kepada masyarakat.
Terlahir dengan ayah seorang pemadam kebakaran membuat Saifuddin tidak asing dengan profesi yang digelutinya saat ini. Selepas lulus SMA ia langsung mengikuti tes masuk pemadam kebakaran. Ia menempuh pelatihan selama tiga tahun sampai akhirnya pada tahun 2004 resmi bergabung dalam pasukan.
Beberapa musibah kebakaran di sekitar Jakarta pernah ditanganinya. Beragam pengalaman  pun sudah di dapatkan. Meskipun belum pernah cedera, Saifuddin selalu bersikap waspada dalam bertugas. Saat ini Saifuddin bertugas di Sektor Rawamangun, Jakarta Timur.
Menurut rekan satu kompinya, Dadang, Saifuddin dikenal ramah dan suka menolong.  

Pahlawan Tak Dikenal
Saifuddin tidak pernah bercita-cita untuk menjadi pemadam kebakaran. “Orang bilang harus punya cita-cita setinggi langit. Cita-cita saya juga setinggi langit. Namun pada akhirnya saya harus menggapai sesuatu yang lebih dekat,” tuturnya sambil tersenyum.
Lahir dan tumbuh di Jakarta serta pernah mengenyam pendidikan di sekolah favorit tidak membentuknya menjadi pengejar uang. Berstatus PNS Golongan 2A, pemadam kebakaran bukanlah profesi dengan gaji yang besar. Saifuddin mengaku bekerja dengan hati yang ikhlas. Walau kadang jauh dari anak dan istri, ia tetap merasa senang dengan pekerjaannya. Baginya suatu kebanggaan bisa menjadi pelayan masyarakat.
Saifuddin menganggap menjadi pemadam kebakaran adalah bagian dari ibadah. Pekerjaan ini juga merupakan salah satu bentuk balas jasa kepada masyarakat. “Bukan masyarakat yang membutuhkan kami, tetapi kami yang sebenarnya membutuhkan masyarakat,” ujarnya.
Tugas pemadam kebakaran sebenarnya dibagi ke dalam tiga rangkaian yaitu pencegahan, pemadaman, dan penyelamatan. Untuk penyelamatan, ranah tugasnya pada bencana alam dan hal-hal kecil. “Kalau ada kucing yang tidak bisa turun dari genteng, kami bersedia dihubungi untuk menyelamatkan,” kata Saifuddin. Sedangkan untuk tugas pencegahan, pemadam kebakaran sering mengadakan sosialisasi ke tingkat RT hingga kelurahan dan ke sekolah-sekolah dari jenjang SD hingga SMA.
Tidak takut akan api juga menampilkannya sebagai sosok yang pemberani. Tanpa disadari orang-orang merasa aman jika berada di dekat pemadam kebakaran. Bahkan Saifuddin mengaku ia dan teman-temanya pernah ditawari menjadi menantu oleh tetangga-tetangga mereka. Ini merupakan sisi lain yang menarik bagi Saifuddin
Ia mengharapkan masyarakat tidak segan untuk meminta bantuan kepada pemadam kebakaran. Mereka akan siap siaga hadir untuk membantu dalam usaha pemadaman dan penyelamatan. Saifuddin menjamin bahwa sebagai pelayan masyarakat, mereka bersih dari praktik pungutan liar. Ia juga bersedia dikritik dan diberikan sanksi jika dinilai lalai oleh masyarakat.

Pemerintah Peduli
Pemadam Kebakaran berada di bawah Pemerintah Daerah. Hanya urusan pelatihan anggota saja yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat.
Dahulu upah pemadam kebakaran hanya Rp 12.500,00 per bulan. Namun sejak Presiden Abdurrahman Wahid menjabat, kesejahteraan para pekerja mulai diperhatikan termasuk pemadam kebakaran. Sewaktu Saifuddin masuk, gajinya sebesar Rp 750.000,00. Berjalan seiring dengan adanya kebijakan Upah Minimum Regional (UMR), gaji yang didapatnya sudah setara UMR dilengkapi dengan berbagai tunjangan dan asuransi.
“Saya cuma bisa bilang gaji saya cukup,” jawab Saifuddin yakin. Ia dan rekan-rekannya tidak mengeluhkan gaji karena mereka merasakan bahwa pemerintah sudah memfasilitasi dengan baik.
Pemadam kebakaran layaknya sahabat masyarakat. Karena sahabat selalu bersedia membantu ketika musibah datang. Saifuddin mengharapkan akan ada lebih banyak pemuda yang mau menjalani profesi ini. Uang hanyalah setitik debu bila dibandingkan dengan pahala menyelamatkan sebuah nyawa.

Aninta Ekanila
Mahasiswi Ilmu Komunikasi (Jurnalisme), FISIP  UI 2011

***
Feature ini dibuat dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah Dasar-Dasar Penulisan.
Sejujurnya apa yang saya dapat lebih dari ini, tetapi sesuai anglenya  yang disorot adalah prinsip tokoh untuk tetap mengabdi kepada masyarakat.
Karena saya masih baru belajar dan perlu banyak belajar yang saya harapkan di sini bukan orang nilai bagus tidaknya tulisan, tetapi informasi tentang tokoh yg ada di dalamnya.
Eh ya, kritik dan saran yang berhubungan dengan penulisan diterima banget lho. Mungkin tentang pemilihan gagasan,  tanda baca dan EYD, atau yang lainnya.
Terimakasih sudah mau membaca :)

domenica 6 maggio 2012

Akhir-Akhir Ini

Mengapa hidup menjadi sangat-sangat susah belakangan ini?
Mungkin karena sudah seharusnya di jenjang usia yang sudah jauh lebih dewasa, gue menghadapi pendewasaan. Nyatanya gue masih belum bisa mengantisipasi bahkan mencari solusi terbaik. Apa gue yang masih belum dewasa?
Ya ga ada indikator pastinya sih.
Tapi dari apa yang pernah gue lakukan, gue katakan, dan gue buat.

Sebenarnya beberapa hari ini gue lagi mabok semabok-maboknya orang mabok.
Kayaknya pengen nangis, tapi menyesal kan bukan gaya gue. *ceilah belagu lo nin*
Mau share sedikit aja, belakangan ini gue suka bengong dan ngerasa jalan sambil tidur. Padahal sebenarnya gue benar-benar lagi menginjakkan kaki keluar rumah dan menuju kampus. Tetapi rasanya mata gue blur dan badan gue kelewat enteng. Otak gue berasa kosong, tapi sebenarnya lagi bergumul dan kadang-kadang bikin gue meleng wkwkwk.

Gue tahu persis apa yang gue kejar di hidup gue. Mungkin bisa dibilang kebahagiaan. Ga pernah ada bentuk nyata persis seperti cita-cita "dokter" atau "presiden".
Somehow, gue cuma berpikir supaya gue jadi orang yang berguna.
Gue pengen jadi penulis, jurnalis, bahkan ibu dan istri yang baik. Sampai sekarang pun itu yang sangat gue inginkan.
Tapi belakangan ini gue suka bingung, apa gunanya itu semua kalau cuma buat diri gue sendiri?

Ya gue sedih kalau bahagiain diri sendiri aja belum bisa, tapi mau sok-sokan bahagiain orang lain.
Sayangnya, gue kepengen hidup ga cuma buat diri gue sendiri. Gue pengen jadi orang yang hadir dan dibutuhkan orang lain. Gue pengen ngebahagiain banyak orang.
Gue ga tahu dari mana asalnya pemikiran kayak gini. Rada ganggu sih kadang-kadang gue jadi mikir gimana caranya gue bantu orang lain, modalnya apa, apa yang gue butuhkan. Kadang membuat gue stress. Tapi ngebayangin kalau semua terealisasi itu sungguh sesuatu yang melegakan. Ngebayanginnya aja melegakan, apalagi beneran terjadi.

Sedikit banyak mungkin gue terpengaruh pacar gue yang seriously, he's better than anyone else. Gue bersyukur bisa punya orang sehebat dia di sisi gue saat ini.
Sedikit banyak juga mungkin gue kecemplung di tempat yang sangat komplit untuk belajar. Oke singkirkan label nama universitas dan embel-embel yang mengikutinya. Di sini gue ketemu orang-orang baru, masalah-masalah baru, kehidupan yang lebih kompleks, pembelajaran informal yang sulit didapatkan di tempat lain, dan kepedulian.
Gue menemukan orang yang punya cita-cita sama kayak gue. Gue menemukan sebuah cerita yang membuat gue lebih termotivasi. Gue menemukan sebuah pengalaman yang orang lain mungkin nggak bisa dapatkan di tempat mereka sekarang.
Gue sih bukan orang yang berhasil-berhasil amat. Tapi setidaknya gue sangat berharap apa yang gue dapat saat ini bisa menjadikan gue orang yang berhasil suatu hari nanti.

Akhir-akhir ini gue berpikiran, untuk menjadi orang yang benar-benar berhasil bagi diri gue sendiri dan juga orang lain. Insya Allah, orang tua, keluarga besar, pendamping hidup, teman-teman, bahkan anak-anak gue nanti bisa bangga sama gue. Amiin...

Btw buat @ainibestari, thanks banget cerita-cerita soal pendidikannya, mudah-mudahan visi kita tercapai ya. Ayo kerja keras!!!