lunedì 9 agosto 2010

petak umpet

saya lupa rasanya jadi anak-anak

rasanya itu terus yang ada di pikiran saya yang terpekur dengan kesibukan ini. tapi apakah saya benar-benar sudah tidak sadar bahwa saya memang masih kanak-kanak? tua dalam segi umur, kecil dalam segi perilaku.

tapi saya masih ingat rasanya bermain petak umpat. karena saya tidak pernah menang dalam permainan ini. atau lebih tepatnya saya selalu jadi yang si tukang petak dan yang lainnya jadi tukang umpet. yaaaaa saya tidak pernah teriak "IGLO!" saya tidak pernah berlari-lari dalam koridor dan mengumpat di balik meja. Saya selalu jadi yang tutup mata, si anak bawang yang akan menghitung 1-10 lambat.

sapa bilang itu hal paling menyedihkan! rasanya saya rindu berada di permainan tersebut. waktu saya hanya habis terbuang berputar-putar pada titik-titik yang itu-itu lagi dan jumlahnya tidak karuan banyaknya.

saya sedang main petak umpet. percaya? pasti tidak.

tapi kali ini saya jadi si tukang umpet. percaya? pasti tidak.

baguslah jika tidak percaya. karena sekarang saya mulai tahu tidak enaknya jadi tukang umpat. ibarat permainan perang-perangan, kamu jadi si musuh si tukang kacau. ibarat buku dongeng, kamu jadi nenek sihir yang dikejar-kejar karena meracuni tuan putri. dan ibarat kenyataan, kamu jadi buronan yang selalu dipersalah-salahkan karena menghilang entah ke mana. dan curangnya kamu menipu si tukang cari dengan mengumpat dan datang diam-diam ketika si pencari lengah. namun, ketika kau tertangkap basah kau akan berusaha lari bahkan menutup-nutupi diri. tidak mau disuruh gantian jaga.

lalu bagaimana?

saya memilih keluar dari persembunyian dan berkata... "HEI TEMAN, BERHENTI JAGA! AKU KELUAR DARI PERMAINAN INI." biar tidak ada lagi yang saling umpet dan mencari. hari ini aku ingin berlari... lebih jauh... fokus pada satu titik... tidak berputar pada lapangan luas ini...

------------------------------------
aku ingat rasanya jadi anak-anak
ketika terjatuh dia tidak pernah berhenti untuk berlari lagi
meski dia tidak akan memilih untuk lewat jalan yang sama lagi

Nessun commento:

Posta un commento