sabato 28 agosto 2010

Kemelut

kemelut tidak pernah lari jauh-jauh
kaki-kakinya masih bergerak-gerak di sekitar sini
di dalam palung hati yang terluka dalam
di dalam rongga pikiran yang bercabang
dan di dalam lubang telinga yang hambar mendengar pujian
aku bertanya-tanya mengapa kemelut tak mau pergi
mengapa dia menjadi dilema?
mengapa dia memilih menyublim?
menyisakan bekas-bekas penggoyahan
apa obat dari kemelut ini?

__________________________________

sampai saat ini kemelut menjadi penyakit dalam jiwa tak sehat. sampai saat ini kemelut menjadi musuh bagi para pecinta. dan sampai saat aku membuang kemelut itu jauh-jauh dalam sakit hatiku, menggantinya dengan yang baru, yang tak berdilema, yang tak berpilihan.

hanya karena mencintai kemelut itu pergi.
mungkinkah itu obatnya...?

Nessun commento:

Posta un commento