martedì 13 aprile 2010

behind the scene

malem ini kembali gue buka blog-blog orang-orang yang ga gue kenal secara langsung. dan tiba-tiba saja gue mendapatkan wangsit untuk membuat post ini.


Alkisah (bedeeeehh) kita mengenal sebuah kata yang dinamakan proses! Dan selanjutnya kita mengenal kata yang dinamakan hasil! Selanjutnya kita mengenal kata yang dinamakan seni! Hingga pada akhirnya kita mengenal kata yang dinamakan persepsi!


Di sini bagian menariknya... Saya mengutip kata-kata seseorang saja ya:


"Saat kalian melihat suatu karya seni, kalian pasti pernah merasa seperti ini, 'Ah kalau begini sih saya juga bisa buatnya', padahal yang dilihat dari sebuah karya seni bukan hanya hasil akhirnya saja, tetapi yang lebih penting itu adalah proses pembuatannya."


itu tadi perkataan Nyoman Nuarta yang saya kutip dari blog: http://besthingever.blogspot.com/


saya menarik kesimpulannya begini, bahwa dibalik sebuah karya yang hebat terdapat proses yang lebih hebat lagi. dan mari kita kaitkan lagi dengan kata-kata yang saya buat di atas...


ingatkah kita tentang proses? ingatkah kita tentang kata SUKSES dan GAGAL? temen-temen saya di OSIS-MPK ada yang sering ngomong "mencari kata sukses itu tidak mudah." ya karena adanya kata sukses atau gagal itu setelah kita melihat hasil.


tapi tahu tidak betapa hasil itu memuaskan lebih sedikit dibanding dengan kita menikmati sebuah proses? memang keberhasilan sebuah acara itu dilihat dari hasilnya. tapi semua itu ada seninya kawan... sekali lagi yang menentukan itu sukses atau gagal... itu dari persepsi.


mari kita sugesti kan bahwa kita akan membuat sebuah acara yang sukses. maka dalam otak kita yang bekerja dengan impuls kata kunci sukses akan mensenikan sebuah rancangan yang sukses. kita hanya diajak berpikir kreatif. dan gue paling ga suka kalo ada orang yang ngomong: "YAELAH GINI DOANG, GUE JUGA BISA." bisa kalo memang dia udah pernah coba. memangnya dia ngerasain seni berpikir kita. mending kalo dia beneran bisa, kalo ga bisa?


lalu kembali lagi, apa yang kita kerjakan paling tidak seminimalnya bisa memuaskan diri kita sendiri. si perancang. mengapa? karena ini hasil kerja keras kita. namun ingat, proses bukan berarti kejatuhan yang indah. bukan berarti kita menghasilkan sesuatu yang jelek terus seenaknya kita bilang "INI ACARA SUKSES. COBA LIAT KERJA KERASNYA. KITA UDAH BERAPA KALI JATUH. KITA KIRA INI ACARA GABAKAL TERLAKSANA KAN!" ya gue akhirnya sadar juga. haha



setelah kita melihat sebuah hasil. kita akan mengetahui persepsi. persepsi tidak hanya dari pihak kita yang memandang secara subyektif. tapi juga dari orang-orang di luar sana yang benar-benar memandang obyektif pada hasil. kadang gue sedih sih kenapa mereka ga mau liat proses, ga mau liat seni kita. tapi akhirnya gue tahu "TUGAS GUE DI SINI CUMA NIKMATIN DAN NILAI. SUKA-SUKA GUE DEH." iya bener! makanya paling penting itu memuaskan orang lain.



kembali kan lagi ke topik awal. (ini udah mulai ngalor ngidul) kebetulan ya sekolah gue itu termasuk sekolah yang kegiatan siswanya aktif banget. gue sebagai OSIS bisa kelimpungan karena tiap hari harus rapat (mending ada yang dibahas. kadang gada juntrungannya). dan lo tahu semua proker sekolah gue itu gede-gede. semua mencari kata sukses. dan siapa yang peduli si dari proses selain kami-kami yang menjalaninya.



gue sempet jatuh banget waktu gue megang proker besar pertama OSIS --> Bulan Bahasa Lima Empat (BUBLE). kerasa banget yang namanya mencari kata SUKSES itu susah. terutama di prosesnya. dan sekarang setelah gue menjadi bawahannya temen gue yang lain gue ngerasa banget bahwa dia lebih stress dari gue. di pikiran gue yang lagi plong cuma mikirin dana doang ini gue jadi sering merenung. apasih yang membuat kita semua kayak gini? kalo terus-terusan kayak gini pada bisa ancur.


oooh ternyata: KETAKUTAN AKAN PERSEPSI. karena penikmat hanya mau melihat hasil.


mari kita tarik benang merahnya:


maka alangkah baiknya jika kita mensugestikan sesuatu yang positif dalam rangka awal memulai sebuah program atau rencana. selanjutnya mari lancarkan OTAK kita dan SENI kita dalam merancang. dan marilah kita himpun kesatuan dan persatuan, rangkulkan tangan kita ke arah orang-orang yang kiranya bermanfaat untuk membantu kita. jangan diamkan mereka! tapi beri mereka suatu gambaran, bahwa kita akan menghasilkan sebuah kesuksesan yang 'seperti ini' dengan cara yang mungkin 'seperti ini' yang gue mau elo ngembanginnya 'jadi begini'. selanjutnya kita buat orang tertarik. timbulkan dulu persepsi positif. bahwa ini akan jadi sesuatu yang bagus 'doain ya!' tapi jangan takabur dulu. selanjutnya mari kita dokumentasikan proses ini menjadi sebuah BEHIND THE SCENE!


ini yang diperlukan mengapa di setiap film selalu ada promosi lewat behind the scene. ya karena mereka ingin memperlihatkan prosesnya. memperlihatkan kerja kerasnya. setidaknya animo masyarakat terbukti positif. dan mereka melihat betapa susahnya, betapa mereka juga tidak mungkin membuatnya. tapi mereka cukup bersyukur untuk dapat menikmatinya.


mungkin apa yang kita hasilkan tidak seberapa. tapi setidaknya dengan adanya rasa seperti itu yang dimiliki khalayak, kita tahu bahwa kita lebih unggul. karena prosesnya hanya kita yang punya. bukan mereka!


sekian. gue makin ngalor ngidul ga jelas apa yang dibahas.


tarik kesimpulan : gue telah mensugestikan otak gue bahwa DILIPAT, FROZEN, TENTACLE, PENSIL, & COLAPSLE tahun ini akan SUKSES. jadi sejauh ini gue memang telah melakukan langkah-langkah positif dan merangkul teman-teman gue. berharap banget bener-bener ada itu kata sukses, ya paling ga buat sie yang gue pegang (bagian terpenting nomor 2 di dilipat). SENI yang gue punya gue terapkan di prosesnya. and then we can see the RESULT tanggal 24 nanti. jadi kita tunggu PERSEPSI orang yang sejauh ini masih positif. tahu apa tahu apa? gue udah nyiapin behind the scene nya berupa : PULSA GUE YANG ABIS BUAT NELPONIN SPONSOR & PENGORBANAN ISTIRAHAT KELILING2 KELAS BUAT JUALAN ES


haha udah ga jelas post gue. uda ah gue ga jago ngegambarinnya nih! haha


see you on next post dan semoga yang selanjutnya lebih jelas dibanding ini!

Nessun commento:

Posta un commento