sabato 8 maggio 2010

rotasi roda, bianglala, dan rel kereta

dan akhirnya saya percaya bahwa hidup itu memang benar-benar seperti roda yang terus berotasi. besar seperti rangkaian bianglala yang berputar pada taman-taman hiburan, di mana di dalamnya penuh dengan "cerita dan emosi". panjang dan tak berujung seperti rel kereta yang tak tahu akan melaju sejauh apa pada perjalanan kita.

yaaah... dan kuliah hidup ini menyatakan bahwa pada akhirnya saya tahu, ada kalanya seseorang berada di atas dan ada kalanya seseorang berada di bawah. ada kalanya seseorang akan merasa senang dan ada kalanya seseorang merasa sedih. dan bahwa kita tidak pernah bisa menyatakan bahwa ini semua "datar", karena kita sedang ada dalam sebuah rotasi. mungkin suatu hari nanti kita akan merasakan hidup yang penuh warna. perasaan datar itu hanya sebuah bagian mikro dari antara sub-sub kehidupan yang beragam.

***

peribaratan sebuah bianglala yang ada di pasar-pasar malam dan taman-taman hiburan. pernahkah kita melihat rupa-rupa manusia yang menaikinya? beberapa menaikinya karena dibujuk oleh tangis kecil anaknya dengan tujuan "membuat tangis itu berhenti" dengan kata lain membuat anaknya merasa bahagia. beberapa menaikinya karena ingin melarikan diri dari perasaan tak tenang. beberapa menaikinya karena dia hanya ingin sampai di atas menangis sepuasnya atau tertawa seriang-riangnya. beberapa menaikinya ketika perasaannya penuh cinta bersama kekasihnya. ya dan ada banyak hal dan emosi lainnya.

bianglala itu berputar. naik pada titik klimaks di mana semua tangis menjadi dan semua senang mengembang dan pada saat-saat seperti itu orang yang tahu, orang yang melihat hanya orang yang berada di dekat kita. di atas sebuah ayunan duduk bianglala atau orang yang berada di ayunan belakang atau ayunan depan. orang yang mungkin kita kenal atau orang yang mungkin tidak kenal, orang yang peduli dan orang yang tidak peduli. dan ketika kita berada di bawah, kita merasa emosi kita tertahan dan terkadang menahannya itu terasa sakit hingga kita mengalami kejatuhan. di saat itulah kita harus bisa memikirkan bagaimana kita harus naik dan bangkit. apakah ketika kita mencapai putaran bianglala yang kedua kita akan tetap seperti ini? atau kita akan terus seperti ini namun dengan pemikiran dan kesadaran baru? atau... kita benar-benar membawa semangat baru? itu yang disebut pilihan.

dan ketika putaran itu berhenti... dan pintu ayunan terbuka, setiap orang bisa hidup dengan keyakinan dan pengharapan baru. menjadi pribadi yang utuh atau seminimalnya lebih baik.

***

beruntungnya saya jadi anak IPS. ke mana pun saya melangkah saya menyadari bahwa dunia ini adalah sebuah laboratorium besar. sebuah laboratorium kehidupan yang harus dianalisis. mengungkap realita. kalo ga dikasih tugas aneh-aneh, kalo ga disuruh nganalisis sesuatu, kalo ga disuruh ngerjain LKS, kalo ga ada keinginan buat baca-baca dan ngerangkum buku, kalo ga pernah dikasih banyak teman dengan pemikiran yang berbeda-beda, kalo ga kenal orang yang hebat-hebat sampai kacang-kacangan, dan kalo ga pernah sadar dan melihat sekitar... mungkin saya ga pernah akan menemukan hal ini...

dan ke mana pun kita melangkah... kita akan selalu membawa perasaan dan pikiran yang terbuka untuk menerima segala ilmu. itulah mengapa kita tidak pernah bisa berhenti belajar akan sesuatu. hidup kita panjaaang... sepanjang rel kereta yang entah menuntun kita ke mana. kuliah hidup adalah kuliah yang tidak pernah berhenti. karena kita akan terus berkata "hari ini gue tahu 1 hal begini..." lalu beberapa waktu selanjutnya "wah ternyata lebih dari itu...! gue bisa mengembangkannya jadi seperti ini" rasanya menyenangkan mengetahui hal-hal baru.

yah dengan begitu saya bisa merasakan bahwa, di kala saya BT, di kala saya kesel, sedih, senang, gembira, kesusahan, mengeluh, dihakimi, dituduh, dipuji, diangkat, dikritisi, dinilai, dikomentari, dan segala macamnya... saya tetap bisa menarik sebuah pelajaran kecil dari setiap hal tersebut. kita harus menghargai hidup kita dulu sebelum menghargai hidup orang lain. termasuk, kita harus bisa membahagiakan diri kita sendiri dulu sebelum membahagiakan orang lain. dan cara setiap orang membahagiakan diri mereka masing-masing itu berbeda. dan biasanya yang namanya kebahagiaan itu MEMPENGARUHI ORANG LAIN untuk juga merasakan kebahagiaan...

and yes...!

i have a wonderful life... i know and i believe...!

Nessun commento:

Posta un commento