venerdì 5 ottobre 2012

Ekspansi Hidup

Ada saat ketika kita melihat diri sendiri begitu hebat dipenuhi potensi dan selalu didorong untuk menjadi lebih baik. Nyatanya ada sisi pengecut di sela-sela hati yang begitu terpesona dengan diri sendiri. Narsisme kadang mengalahkan rasa ingin berkembang. Lalu ketika kita melihat langit di atas kita, kita sadar bahwa kita nggak ada apa-apanya dibanding awan-awan di sana. Bahkan mungkin awan-awan di langit itu awan baru yang menguap tadi siang karena cuaca terik dan ditempa dengan hawa panas.
Ya pada akhirnya, sisi pengecut itu timbul lebih besar dan mulai ada pertanyaan:

"Beranikah kita menjadi awan?"

Dari paparan tersebutlah muncul pemikiran soal Ekspansi Hidup.
Ya, bagi orang kayak gue yang hidupnya terkesan flat karena nggak punya prestasi menonjol, ekspansi hidup jadi sebuah proyek.
Gue bingung bagaimana memupuk niat dan darimana asalnya gue memulai ekspansi hidup ini. Gue kadang melihat diri gue kayak jagoan kandang. Oke ini istilah yang agak sombong, tetapi yaaa gue emang cuma berani main lokal biarpun juga jarang berhasil dengan mulus. Gue bukan yang nomor satu, tetapi selalu kepengen jadi nomor satu. Namun ketika ada kesempatan, gue suka mengurungkan niat. 
Dalam konsep ekspansi hidup, gue adalah kapten yang gagal sebelum berperang.

Okey cukup basa-basi soal guenya.

Konsep ekspansi hidup ini jadi sesuatu yang penting dan menurut gue harus dimiliki semua anak muda. Semua anak muda harus punya visi dan target. Untuk meluluskan semua visi dan target itu ya kita semua harus punya misi.
Konsep ini nggak pernah mudah diterapkan. Sekali lagi, ada sisi pengecut di sela-sela hati yang narsis. 
Ekspansi hidup bagi orang yang sangat suka tantangan adalah lahan uji adrenalin.
Bagi sebagian orang yang merasa terketuk pintu hatinya, ekspansi hidup jadi motivasi dan perjuangan yang tidak bisa dihentikan.

Dan bagi orang kayak gue, ekspansi hidup jadi sebuah perjalanan panjang. Gue akan menuliskan perjalanan panjang itu sendiri, dengan tangan gue, berpedoman hidup gue, dan dengan cara gue sendiri. Dan iya, gue ga bisa terus-terusan berada di zona nyaman, main lokal. Tuhan dengan baik memberikan seluruh fasilitas dan organ lengkap untuk mengembangkan diri.

Gue cuma pengen suatu hari bisa nolong dan ngebahagiain orang lain. Tapi saat ini mari mengekspansi hidup untuk minimal membanggakan diri meskipun cuma satu kali.

Bismillah...


Nessun commento:

Posta un commento