saya tidak tahu apa itu kehilangan atau kehilangan yang sesungguhnya. karena saya belum pernah ditinggal mati.
namun sebenarnya apa kehilangan itu?
jika kehilangan merupakan kata yang sangat simple, yang sedang saya rasakan saat ini mungkin saja sebuah kehilangan. saya kehilangan kata. saya kehilangan pikiran. saya kehilangan semangat. saya kehilangan jati diri.
jika kehilangan merupakan kata yang sangat standar, mungkin saja jika saat ini saya tidak dapat menemukan pensil 2B untuk ujian yang biasa saya letakan di kotak pensil adalah sebuah kehilangan.
dan jika kehilangan lebih sakral dari semua itu, ketika suatu hubungan terputus itu bukan berarti kehilangan.
jadi apa sebenarnya kehilangan? dan apa kehilangan yang sebenarnya?
mereka bilang kehilangan sama saja tak meninggalkan jejak. kalau begitu aku bisa katakan bahwa tak ada satu pun kehilangan. karena setiap hal meninggalkan jejak. sebisu, sediam, dan sekeras benda macam batu pun akan tetap meninggalkan jejak. karena setiap hal memiliki kesan.
atau seperti kata para manusia sarkastik bahwa kita baru akan merasakan kehilangan ketika kita benar-benar sudah jatuh. entah mengapa saya merasa kurang setuju.
apa kehilangan hanya sekedar rasa kosong dan hampa? apa kehilangan hanya sekedar air mata dan rasa penyesalan? sepertinya lebih dari itu...
sepertinya kehilangan itu adalah rasa mati pada diri sendiri.
aku tidak tahu. aku hanya tahu ketika aku kehilangan aku merasakan tidak ada yang lebih baik dari mendapatkan hal itu. ketika aku tidak tahu aku kehilangan apa, aku benar-benar merasakan kehilangan yang sebenarnya. ketika aku tidak tahu siapa orang yang bisa diajak bicara rasanya seperti mati. karena tidak ada yang membantu menemukannya.
dan mengapa ketika kita mendapatkan sesuatu kita harus kehilangan sesuatu?
ya dan ternyata Tuhan itu Maha Adil. Kita tidak pernah bisa mendapatkan sekaligus. yang pasti harus kita pahami adalah rasa bersyukur itu... dan saya bersyukur saya masih diberi hari untuk mencari, masih diberi seseorang untuk mengerti, masih diberi hati untuk memilih, masih diberi otak untuk berpikir, dan masih diberi kepastian untuk menyimpulkan... bahwa sesungguhnya tidak ada yang pernah bisa menjawab kehilangan itu kecuali diri kita sendiri...
Nessun commento:
Posta un commento