pada titik siang yang cerah
kakiku masih mengitari
aspal kering berdebu
dan kakiku masih merasakan panasnya
biar dia membakar pori-pori rapuhku
kujalan
seribu duaribu langkah lagi
lelahku tak terasa
tunggu sebentar
sebentar lagi
barang semenit lagi
di sana ada senja
di sana ada mimpi
ada sejuk
ada tenang
tapi tidak lebih dari itu ada yang akan lebih indah
tapi lihat itu senja
di sana aku menuju
di sana mimpiku kusimpan
kurapatkan pada rongga-rongga pikiranku
"dan kini aku tahu ke mana kan kubawa langkahku
menjerang mimpi"
menjerang mimpi"
Nessun commento:
Posta un commento