lunedì 14 giugno 2010

J.E.N.U.H !!!

sebelumnya selamat siang. di tengah cuaca yang amat sangat mendung, rasa emosi yang tinggi, dan suara lagu-lagu ballad yang hangat di kuping gue memilih untuk nge post. saat ini gue ga tahu mau cerita sama siapa. benar-benar ga tahu! sedangkan pikiran ini ada di benak gue berhari-hari, bercokol kayak kotoran kuping minta dikorek.

gue merasa menjadi jenuh dengan kehidupan itu menyedihkan. ya dan rasanya sangat menyedihkan saat gue tahu gue jenuh dengan kehidupan gue. terutama aktivitas gue.

belakangan ini gue benar-benar bergelut dengan organisasi. kembali sibuk dan sayangnya mulai merasa jengah. proker setimbun-timbun, tapi semua kondisinya sangat miris. masalah yang dihadapi selalu sama. kurang dana. kurang peserta. konsep ga mateng. anggapan buruk dari anak 54. dukungan minim dari guru. dan kegiatan gue bakalan terus nyari donatur, terus mikirin sponsor, terus ke sekolah ngurusin stand, terus mikirin anggaran dana, terus jualan-jualan.

iya itu pilihan! dan gue nggak nyesel kok pernah ngerasain ada dalam posisi itu. tapi kenapa kondisinya ga pernah berubah bukankah kita sudah terlalu banyak belajar. terlalu sering mendapatkan masalah yang sama. lalu mengapa kita tidak berubah? apakah berubah hanya sekedar lebih besar dari tahun lalu? GA KAN! berubah itu kita lebih baik dari hari kemarin. tapi kenapa yang lain ga mau berubah di saat gue mau berubah. sedangkan pada hakikatnya gue harus mengikuti dengan lingkungan karena kalo ga gue ga bisa diterima di sana.

tapi terkadang gue pengen mengatur diri gue sendiri. gue butuh waktu gue yang dulu. waktu gue bisa baca buku-buku tebel, dengerin musik sambil nyanyi, nulis novel dan selalu menghasilkan satu buku baru setiap liburan, jalan-jalan dengan nyaman. YA SEMUANYA TANPA DITEROR JARKOMAN!

aduh gue ngerasa bego banget sekarang gue koar-koar di sini.

karena iya ini pilihan gue. ini resikonya. tapi gapapa yah biarin gue koar-koar hari ini. gue benar-benar jenuh. jenuh parah. gue lagi pengen menceburkan diri gue dalam-dalam biar rasanya mati. ketika kita mematikan perasaan maka kita akan menceburkan diri kita jauh-jauh ke dalam perasaan tersebut sehingga kita tahu seberapa sakit perasaan itu dan pada akhirnya rasa sakit itu menjadi sebuah kejenuhan baru yang membuat kita tidak ingin berada di sana. ya dan rasanya seperti ini...

besok gue akan siap lagi menghadapi tantangan dunia yang baru...

Nessun commento:

Posta un commento