oke sekarang jam setengah 12 malam. beberapa waktu yang lalu saya bilang saya mau tidur, tapi ternyata saya ga bisa tidur. dan beberapa waktu yang lalu dia kirim SMS "gw tidur ya.dada" dan ga tahu kenapa pikiran saya makin campur aduk.
pikiran saya benar-benar sedang penuh. 10% tentang rasa sakit yang nggak saya ceritain ke siapapun termasuk pacar saya, 90% tentang dia...tentang pacar saya sendiri. rasanya gimana gitu, lagi kangen banget tapi seperti ada gunung es di antara gue sama dia yang seakan menghalangi matahari menghangatkan sanubari sejak kemarin malam (apa coba gue). yah intinya sikap dia agak sedikit dingin.
hmmm, apa ya apa ya gue sebenarnya agak bingung mau nulis apa. bukan soal cowok gue kok kali ini. gue cuma mau bercerita mengenai asal muasal gue ngeblog.
FROM THE VERY START!!!
sebelum ngeblog kerjaan gue jaman dahulu kala adalah nulis uneg-uneg di buku harian. haha... wajarlah saya kan masih ABG waktu itcuuu. tapi beneran deh isi buku harian gue bukan biodata temen-temen kayak anak SD terus pake kata-kata mutiara ga! murni isinya pikiran-pikiran gue.
ga pernah ada awalan Dear Diary...
ga pernah ada awalan tanggal...
gue selalu nulis di folder yang udah dikasih nama bulan dari Juli-Juni (sesuai tahun ajaran) dan selalu diawali dengan judul. gue juga nulisnya kadang-kadang kalo lagi ada yang pengen gue tumpahin aja.
belakangan gue ngerasa yang namanya nulis di buku harian itu sudah jadi candu. gue ga punya temen cerita. sekalinya punya pun, gue merasa jadi orang paling menderita sedunia. mending ditulis aja biar lega soalnya yang gue butuhin bukan solusi yang gue butuhin jalan keluar dari kepenatan mikirin itu masalah.
terkadang kalo gue pengen cerita ke orang gue ngebikin itu jadi puisi. biar maknanya samar. tapi ternyata banyak juga yang ngerti, tapi paling cuma ngerti "oh bagus nin"... udah terus pujian terus dukungan. yah karena yang gue butuhin waktu itu perhatian jadi yaaa yaahh syukurilah.
hayaa makin ke sini salah satu temen gue yang perhatian banget sama gue (uhuy) namanya Alexandra Maheswari berkata, "nin lo buat blog aja. nah di blog lo taro deh puisi-puisi dan tulisan-tulisan lo. at least, itu usaha kita menyelamatkan bumi dari bencana eksploitasi kertas secara berlebihan" yeaaah bener-bener... jadi terlahirlah blog ini.
kenapa gue bikin url tukangnulispuisi itu dikarenakan tujuan gue pada awalnya ngisi pake puisi. ternyata berkembang jadi bacotan tanpa sarkasme diksi. kenapa gue ngasih title Ocean of Words karena amat sangat jelas isinya bakalan jadi kata-kata dan tulisan. Yah ini adalah lautan yang akan kita selami lebih dalam lebih jauh hingga kata-kata itu menunjukkan makna terpendamnya.
jadi di sinilah tempat gue lari setiap kali gue ga punya teman.
dan malam ini gue benar-benar ngerasa ga punya teman ,,, at least buat gue ajak ngobrol masalah gue yang paling absurd "apa ada yang salah dengan semua yang sering terjadi dalam hubungan ini?" dan orang itu sudah tidur tanpa kata i love you... i really needed him... :'(
domenica 27 giugno 2010
sabato 26 giugno 2010
temen gue nulis novel
Beautiful girl, wherever you are
I knew when I saw you, you had opened the door
I knew that I'd love again after a long, long while
I'd love again.
You said hello and I turned to go
But something in your eyes left my heart beating so
I just knew that I'd love again after a long, long while
I'd love again.
It was destiny's game
For when love finally came on
I rushed in line only to find
That you were gone.
Whenever you are, I fear that I might
Have lost you forever like a song in the night
Now that I've loved again after a long, long while
I've loved again.
Beautiful girl, I'll search on for you
'Til all of your loveliness in my arms come true
You've made me love again after a long, long while
In love again
And I'm glad that it's you
I knew when I saw you, you had opened the door
I knew that I'd love again after a long, long while
I'd love again.
You said hello and I turned to go
But something in your eyes left my heart beating so
I just knew that I'd love again after a long, long while
I'd love again.
It was destiny's game
For when love finally came on
I rushed in line only to find
That you were gone.
Whenever you are, I fear that I might
Have lost you forever like a song in the night
Now that I've loved again after a long, long while
I've loved again.
Beautiful girl, I'll search on for you
'Til all of your loveliness in my arms come true
You've made me love again after a long, long while
In love again
And I'm glad that it's you
Hmm, beautiful girl
Christian Bautista-Beautiful Girl
Christian Bautista-Beautiful Girl
bener-bener temen gue setiap malem buat nulis novel ini lagu. aduh liriknya bikin gue meleleh, membayang-bayangkan seorang cewek yang dinyanyiin lagu ini sama kekasihnya. wih imaji gue langsung liar... berharap banget ini jadi lagu pernikahan gue setelah HONEYMOON ON ICE---> SEBELUM BACA INI BACA POST GUE YANG SEBELUMNYA YAAAWWW
Drama Seusai Pesta
ya ya yaaa di hari libur gue yang semakin garing padahal baru mulai gue sudah menghabiskan satu buku yang gue pinjam dari Mentari Amir setelah minjemin The Wednesday Letters buat liburannya.
Rencananya mau gue baca nyicil-nyicil. Jadi paling ga sampai seminggu ke depan gue masih ada bacaan. Soalnya gue cuma minjem satu buku. Ga enak buat minjem-minjem lagi. Dan gue ga bakalan sempet ke Gramed. Kalo ke Gramed bawaan gue cuma beli buku soal persiapan UAN & SNMPTN doang.
okey, sedikit banyak gue pengen cerita soal buku ini... buku yang lumayan seru untuk dibaca. karena jujur isinya benar-benar sebuah realita. biarpun gue juga belum pernah berkeluarga, tapi gue rasa banyak orang yang pernah ngalamin masalah-masalah kecil dalam rumah tangga mereka yang akhirnya berdampak besar. jadi coba-coba deh baca... nih gue kasih sinopsisnya:
Barra dan Ata saling jatuh cinta—lalu menikah. THE END. Berarti sekarang, harusnya mereka mengalami 'hidup bahagia selamanya' seperti di dongeng-dongeng romantis yang pernah dibaca Ata sewaktu kecil. Tapi, pernikahan tidak lantas menjamin bahagia seperti itu. Hidup bersama sebagai pasangan suami-istri ternyata tidak seindah kehidupan ala Barbie dan Ken. Harus ada yang mengalah. Harus ada yang menekan ego yang selama ini terbiasa merdeka. Harus saling mengerti. Tapi bagaimana jika belakangan Ata sadar, ternyata Barra bukan suami sempurna seperti sangkaannya semula?
sekarang kita mulai pada pokok pembahasan gue di post satu ini. gue ngasih judul Drama Seusai Pesta bukan tanpa arti lhoo... bukan karena itu tagline bukunya.
hah ya sebelumnya, gue memang masih kecil. gue belum pernah menikah dan segala macamnya. tapi hal-hal di bawah ini bukan merupakan kesoktahuan gue, karena sepertinya gue sering menemukan hal-hal ini di kehidupan nyata. jadi bagi anda-anda yang menganggap saya ga berhak ngomongin soal pernikahan dan kehidupan keluarga hmmm cukup baca sinopsis terus lompat langsung ke bagian kesimpulan.
hmmm, udah baca kan sinopsisnya. yang gue tahu di pikiran awam gue sebagai seorang perempuan berusia 16 tahun yang udah ngebayangin pernikahan gue kayak gimana, pernikahan itu seperti sebuah titik di mana akhirnya elo mencapai akhir perjuangan cinta. Hei ternyata hei ternyata! sebenarnya babak baru dari drama kehidupan kita yang seperti roda berputar ini justru baru dimulai dari perkawinan.
mungkin sekarang kita boleh bilang kita sudah mengenal pasangan kita dengan baik. ih sapa yang sangka saat lo tidur satu ranjang sama dia lo baru tahu dia kayak apa, ketika lo membuka mata lo baru tahu kebiasaan dia yang lain apa. intinya... mengenal seseorang tidak berhenti pada satu titik tertentu. itu hal pertama yang gue tangkep.
hal kedua adalah, gue kira keluarga yang keliatannya harmonis-harmonis aja ga punya masalah. dalam suatu hubungan pasti ada sebuah titik jenuh. sama saja seperti kita melakukan kegiatan tertentu. sedihnya ketika ada titik jenuh terlebih terhadap pasangan, biasanya orang bakalan nyari selingan. mungkin waktu lo pacaran, pacar lo ga pernah selingkuh. waktu lo nikah siapa yang kira kalo suami lo bakal selingkuh diam-diam, meski belakang-belakangnya balik lagi ke elo.
selama ini, setiap kali cowok gue ngomong "kita nikah yuk setelah lulus SMA" entah itu bercandaan atau bukan gue selalu mikir. siap ga ya siap ga ya? sudah mapan kah? mau hidup pakai apa? itu terus-terusan. sebenernya gue agak bingung dengan esensi pernikahan. yang selalu diomongin orang, ketika kita menikah kita melengkapi sebagian iman kita terlebih ini adalah cara terbaik menjauhi perzinahan. bener juga sih... ya yang selama ini gue pikirin gue bakal nikah kalau gue udah siap lahiriah batiniah sampai ke permasalahan keuangan. siap menghidupi atau tidak. dan ga ngerti kenapa gue berkesimpulan SEMAPAN APAPUN SESEORANG TIDAK MENJAMIN PERNIKAHANNYA BAHAGIA. memang hal paling realistis di dunia ini itu cinta ya. di mana ada cinta di situ ada kepercayaan. di mana ada kepercayaan di situ ada keyakinan. di mana ada keyakinan tidak akan terjadi perpecahan.
di sini gue belajar untuk tidak menjadi seseorang yang labil. cowok gue pernah bilang ada orang yang ngerasa dirinya masih laku, jadi begitu dia udah ga ngerasa cocok sama pasangannya dia bisa dengan gampang ninggalin orang itu dan ganti ke orang lain. dan dengan enaknya itu orang ngomong "i've changed" dan segampang itu mereka pergi. S-SAAKK-KIT! hemm cowok gue yang hebat itu berhasil meyakinkan gue bahwa gue ga laku! haha bukan bukan! di sini gue ngeliat bahwasanya di luar sana ada orang yang lebih hebat dari pasangan kita, tetep orang yang telah lama ada di hati kita yang sudah kita nikahi dan telah kita limpahi dengan sumpah dan komitmen harusnya kita jaga bahkan kita juga harusnya menjaga hati kita. hanya ada 1 orang sampai akhir. tapi faktanya... bagi kebanyakan orang itu susah.
hal kelima, selama ini gue selalu mikir untuk jadi ibu rumah tangga yang baik yang akan selalu mengurus anak di rumah menunggu suami sampai pulang akan memiliki rumah tangga yang harmonis juga. dan kenyataannya lagi-lagi pikiran gue mungkin benar, tapi di balik itu ada realita kehidupan yang juga pahit. ga semua istri yang mengabdikan diri untuk keluarganya memiliki kehidupan yang harmonis.
MERTUA!!! ORANG TUA PASANGAN! haha dari jaman pacaran pasti selalu takut deh, apalagi nanti kalo udah menikah. si gery aja takut banget sama bokap gue. ga tahu kenapa nanti kalo udah nikah gue ga pengen banget orang tua ikut campur dalam pernikahan gue. intervensi mertua bahkan orang tua sendiri kadang-kadang suka ga ngenakin. yaaah bagi gue orang tua adalah penyampai saran bukan penyelesai masalah. tapiiii kita tetap harus menghormati mertua kita. woy mereka orang tua juga ooyy!!
apalagi yaaa... mungkin hal ke tujuh ada di luar buku... sebagai seorang pasangan yang sudah menikah kita tetap perlu ambisi... itu yang membuat gejolaknya makin terasa. yaaa, setidaknya gue berpikiran untuk tetap menghadirkan suatu target yang terus ingin dicapai. tidak ada titik limit. mungkin di kulkas rumah tetap akan ada tulisan STUFF WE'RE GOING TO DO. di tengah malam dalam gelap lampu kamar akan ada tetap percakapan dengan awal "how's your day?" dan kita bicara banyak hal, mikirin isu yang lagi hangat saat ini, berdiskusi masalah keluarga, mencari solusi terbaik bersama, dan bahkan ngereveal masalah kayak yang beberapa malam kami sering lakukan. di akhir pekan akan tetap ada teriakan "kita akan berlibur ke mana hari ini mama papa?". setiap hari tetap ada kata-kata "aduuhh istri aku cantik banget" meskipun kita cuma pakai daster jelek, yah tapi gue akan tetap ngerawat diri suami mana sih yang ga seneng liat istrinya cantik dan bisa ngerawat dirinya sendiri. atau hal paling manis, kami masih bisa saling menemukan sebuah surat cinta terselip di salah satu bagian rumah di hari Jum'at.
Pernikahan bukan titik akhir. It's not the end. It's not happily ever after like in fairy tales. It's a life that never ends... gue masih harus banyak belajar. suatu hari nanti gue bakalan menikah. dan gue berharap kesenangan yang gue rasakan selama gue masih pacaran ga akan pernah berkurang ketika gue menikah. kemesraan masih sama. kejenuhan yang akan berbalik lagi menjadi ketar-ketir jatuh cinta. hey, menjadi ABG ga harus hanya sekali kan? kita berhak jatuh cinta berkali-kali kepada pasangan kita, bahkan setiap kali kita membuka mata. sebaiknya habis ini gue tanya sama pacar gue, istri seperti apa yang dia inginkan? dan saya tidak akan mengurangi sedikit pun kebahagiaan kami dengan apa yang kami lakukan saat ini... maka alangkah sangat baiknya jika kita bisa berpikir sehat, memaklumi pasangan kita, dan mencari solusi bersama ketika menghadapi masalah bersama. ketika kita sudah berumah tangga segala hal menjadi masalah bersama. gue berharap dengan begini gue bisa mempertahankan keluarga. sebuah kebahagiaan ditemukan pertama pada keluarga sendiri kawan...
ya Allah... hari ini Engkau beri berkah pada keluarga kami. Terimakasih Engkau tetap mempersatukan jalinan pernikahan keluarga ini. 50 tahun untuk eyang kakung dan eyang putri. 20 tahun untuk ayah ibu hamba. dan juga kelanggengan bagi keluarga kami yang lainnya.
berkahilah hal yang sama pada kehidupan keluarga masa depan hamba nanti ya Allah... sebuah keluarga kecil yang harmonis, dan di penuhi dengan cinta tanpa adanya drama perselingkuhan. Lindungi kami ya Allah... hanya pada-Mu hamba berserah dan memohon....
Amin ya rabbal al amin...
Rencananya mau gue baca nyicil-nyicil. Jadi paling ga sampai seminggu ke depan gue masih ada bacaan. Soalnya gue cuma minjem satu buku. Ga enak buat minjem-minjem lagi. Dan gue ga bakalan sempet ke Gramed. Kalo ke Gramed bawaan gue cuma beli buku soal persiapan UAN & SNMPTN doang.
okey, sedikit banyak gue pengen cerita soal buku ini... buku yang lumayan seru untuk dibaca. karena jujur isinya benar-benar sebuah realita. biarpun gue juga belum pernah berkeluarga, tapi gue rasa banyak orang yang pernah ngalamin masalah-masalah kecil dalam rumah tangga mereka yang akhirnya berdampak besar. jadi coba-coba deh baca... nih gue kasih sinopsisnya:
Barra dan Ata saling jatuh cinta—lalu menikah. THE END. Berarti sekarang, harusnya mereka mengalami 'hidup bahagia selamanya' seperti di dongeng-dongeng romantis yang pernah dibaca Ata sewaktu kecil. Tapi, pernikahan tidak lantas menjamin bahagia seperti itu. Hidup bersama sebagai pasangan suami-istri ternyata tidak seindah kehidupan ala Barbie dan Ken. Harus ada yang mengalah. Harus ada yang menekan ego yang selama ini terbiasa merdeka. Harus saling mengerti. Tapi bagaimana jika belakangan Ata sadar, ternyata Barra bukan suami sempurna seperti sangkaannya semula?
* * *
sekarang kita mulai pada pokok pembahasan gue di post satu ini. gue ngasih judul Drama Seusai Pesta bukan tanpa arti lhoo... bukan karena itu tagline bukunya.
hah ya sebelumnya, gue memang masih kecil. gue belum pernah menikah dan segala macamnya. tapi hal-hal di bawah ini bukan merupakan kesoktahuan gue, karena sepertinya gue sering menemukan hal-hal ini di kehidupan nyata. jadi bagi anda-anda yang menganggap saya ga berhak ngomongin soal pernikahan dan kehidupan keluarga hmmm cukup baca sinopsis terus lompat langsung ke bagian kesimpulan.
hmmm, udah baca kan sinopsisnya. yang gue tahu di pikiran awam gue sebagai seorang perempuan berusia 16 tahun yang udah ngebayangin pernikahan gue kayak gimana, pernikahan itu seperti sebuah titik di mana akhirnya elo mencapai akhir perjuangan cinta. Hei ternyata hei ternyata! sebenarnya babak baru dari drama kehidupan kita yang seperti roda berputar ini justru baru dimulai dari perkawinan.
mungkin sekarang kita boleh bilang kita sudah mengenal pasangan kita dengan baik. ih sapa yang sangka saat lo tidur satu ranjang sama dia lo baru tahu dia kayak apa, ketika lo membuka mata lo baru tahu kebiasaan dia yang lain apa. intinya... mengenal seseorang tidak berhenti pada satu titik tertentu. itu hal pertama yang gue tangkep.
hal kedua adalah, gue kira keluarga yang keliatannya harmonis-harmonis aja ga punya masalah. dalam suatu hubungan pasti ada sebuah titik jenuh. sama saja seperti kita melakukan kegiatan tertentu. sedihnya ketika ada titik jenuh terlebih terhadap pasangan, biasanya orang bakalan nyari selingan. mungkin waktu lo pacaran, pacar lo ga pernah selingkuh. waktu lo nikah siapa yang kira kalo suami lo bakal selingkuh diam-diam, meski belakang-belakangnya balik lagi ke elo.
selama ini, setiap kali cowok gue ngomong "kita nikah yuk setelah lulus SMA" entah itu bercandaan atau bukan gue selalu mikir. siap ga ya siap ga ya? sudah mapan kah? mau hidup pakai apa? itu terus-terusan. sebenernya gue agak bingung dengan esensi pernikahan. yang selalu diomongin orang, ketika kita menikah kita melengkapi sebagian iman kita terlebih ini adalah cara terbaik menjauhi perzinahan. bener juga sih... ya yang selama ini gue pikirin gue bakal nikah kalau gue udah siap lahiriah batiniah sampai ke permasalahan keuangan. siap menghidupi atau tidak. dan ga ngerti kenapa gue berkesimpulan SEMAPAN APAPUN SESEORANG TIDAK MENJAMIN PERNIKAHANNYA BAHAGIA. memang hal paling realistis di dunia ini itu cinta ya. di mana ada cinta di situ ada kepercayaan. di mana ada kepercayaan di situ ada keyakinan. di mana ada keyakinan tidak akan terjadi perpecahan.
di sini gue belajar untuk tidak menjadi seseorang yang labil. cowok gue pernah bilang ada orang yang ngerasa dirinya masih laku, jadi begitu dia udah ga ngerasa cocok sama pasangannya dia bisa dengan gampang ninggalin orang itu dan ganti ke orang lain. dan dengan enaknya itu orang ngomong "i've changed" dan segampang itu mereka pergi. S-SAAKK-KIT! hemm cowok gue yang hebat itu berhasil meyakinkan gue bahwa gue ga laku! haha bukan bukan! di sini gue ngeliat bahwasanya di luar sana ada orang yang lebih hebat dari pasangan kita, tetep orang yang telah lama ada di hati kita yang sudah kita nikahi dan telah kita limpahi dengan sumpah dan komitmen harusnya kita jaga bahkan kita juga harusnya menjaga hati kita. hanya ada 1 orang sampai akhir. tapi faktanya... bagi kebanyakan orang itu susah.
hal kelima, selama ini gue selalu mikir untuk jadi ibu rumah tangga yang baik yang akan selalu mengurus anak di rumah menunggu suami sampai pulang akan memiliki rumah tangga yang harmonis juga. dan kenyataannya lagi-lagi pikiran gue mungkin benar, tapi di balik itu ada realita kehidupan yang juga pahit. ga semua istri yang mengabdikan diri untuk keluarganya memiliki kehidupan yang harmonis.
MERTUA!!! ORANG TUA PASANGAN! haha dari jaman pacaran pasti selalu takut deh, apalagi nanti kalo udah menikah. si gery aja takut banget sama bokap gue. ga tahu kenapa nanti kalo udah nikah gue ga pengen banget orang tua ikut campur dalam pernikahan gue. intervensi mertua bahkan orang tua sendiri kadang-kadang suka ga ngenakin. yaaah bagi gue orang tua adalah penyampai saran bukan penyelesai masalah. tapiiii kita tetap harus menghormati mertua kita. woy mereka orang tua juga ooyy!!
apalagi yaaa... mungkin hal ke tujuh ada di luar buku... sebagai seorang pasangan yang sudah menikah kita tetap perlu ambisi... itu yang membuat gejolaknya makin terasa. yaaa, setidaknya gue berpikiran untuk tetap menghadirkan suatu target yang terus ingin dicapai. tidak ada titik limit. mungkin di kulkas rumah tetap akan ada tulisan STUFF WE'RE GOING TO DO. di tengah malam dalam gelap lampu kamar akan ada tetap percakapan dengan awal "how's your day?" dan kita bicara banyak hal, mikirin isu yang lagi hangat saat ini, berdiskusi masalah keluarga, mencari solusi terbaik bersama, dan bahkan ngereveal masalah kayak yang beberapa malam kami sering lakukan. di akhir pekan akan tetap ada teriakan "kita akan berlibur ke mana hari ini mama papa?". setiap hari tetap ada kata-kata "aduuhh istri aku cantik banget" meskipun kita cuma pakai daster jelek, yah tapi gue akan tetap ngerawat diri suami mana sih yang ga seneng liat istrinya cantik dan bisa ngerawat dirinya sendiri. atau hal paling manis, kami masih bisa saling menemukan sebuah surat cinta terselip di salah satu bagian rumah di hari Jum'at.
Pernikahan bukan titik akhir. It's not the end. It's not happily ever after like in fairy tales. It's a life that never ends... gue masih harus banyak belajar. suatu hari nanti gue bakalan menikah. dan gue berharap kesenangan yang gue rasakan selama gue masih pacaran ga akan pernah berkurang ketika gue menikah. kemesraan masih sama. kejenuhan yang akan berbalik lagi menjadi ketar-ketir jatuh cinta. hey, menjadi ABG ga harus hanya sekali kan? kita berhak jatuh cinta berkali-kali kepada pasangan kita, bahkan setiap kali kita membuka mata. sebaiknya habis ini gue tanya sama pacar gue, istri seperti apa yang dia inginkan? dan saya tidak akan mengurangi sedikit pun kebahagiaan kami dengan apa yang kami lakukan saat ini... maka alangkah sangat baiknya jika kita bisa berpikir sehat, memaklumi pasangan kita, dan mencari solusi bersama ketika menghadapi masalah bersama. ketika kita sudah berumah tangga segala hal menjadi masalah bersama. gue berharap dengan begini gue bisa mempertahankan keluarga. sebuah kebahagiaan ditemukan pertama pada keluarga sendiri kawan...
ya Allah... hari ini Engkau beri berkah pada keluarga kami. Terimakasih Engkau tetap mempersatukan jalinan pernikahan keluarga ini. 50 tahun untuk eyang kakung dan eyang putri. 20 tahun untuk ayah ibu hamba. dan juga kelanggengan bagi keluarga kami yang lainnya.
berkahilah hal yang sama pada kehidupan keluarga masa depan hamba nanti ya Allah... sebuah keluarga kecil yang harmonis, dan di penuhi dengan cinta tanpa adanya drama perselingkuhan. Lindungi kami ya Allah... hanya pada-Mu hamba berserah dan memohon....
Amin ya rabbal al amin...
mercoledì 23 giugno 2010
welcoming the holiday
"helah udah liburan ajah ntar masuk bentar liburan lagi... jadi gue harus gimana? seneng gitu?"
haha gue ga ada maksud buat marah-marah kok. cuma lagi ngerasa datar ajah, seperti hidup tanpa masalah. padahal sih kalau mau dikorek-korek masalah gue ada banyak. cuma gue aja yang males mikirinnya, abis kadang-kadang yang gue permasalahin suka ga penting sih. jadi ya gue menikmati hidup gue aja dulu.
oke gue lagi seneng banget tahu hari ini.
bukan! bukan karena ini awal liburan.
1. karena entah mengapa gue menyadari bahwa gue ga bisa tidur bahkan kadang sampe sesek napas kalo pacar gue ga ngomong 'love you too' tapi abis gitu mimpi gue sepanjang gue tidur adalah mimpin diaaaaaaaaaaaaaa mulu sampe-sampe bangun pagi-pagi gue ngerasa semangat dan bersyukur masih bisa ngerasain oksigen dan masih bisa jalan ke sekolah.
2. gue bangun dengan senyuman dan doa yang tulus
3. hari ini seperti yang udah gue ceritain di post gue yang kemarin adalah hari pembagian rapor, ya dan akhirnya sejak kurang lebih 14 jam yang lalu gue telah resmi naik ke kelas 12 (Alhamdulillah!!!) dan dengan rata-rata nilai 79.05 yang membuat gue kalo ga salah peringkat 5 di kelas gue.
4. gue ga nyangka terhitung sudah 2 tahun gue kenal sama gery dengan hubungan pacaran selama 8 bulan tepat pada hari ini! nyenengin ga tuh nyenengin ga! nyenengin banget, gue pengen terus-terus bisa sama dia ngerasain suka duka bareng-bareng. yang paling gue suka hari ini gue denger dia ngomong "ah kalo anak gue cowok 2 bakal gue tinggalin aja biar mainnya ama Aninta ajaahhh" woooo abis gitu diganti "kan aku sukanya anak cewek manja-manja gitu" --> masa depan orang tua genit tapi gue tahu cowok gue ga kayak gitu. gue yakin itu manusia gedenya bisa ngedidik anak dengan baik (jauuuuuuuhhh bener gue mikirnya)
5. gue abis jalan-jalan sama cowok gue, biasa parker lagi haha
6. akhirnya libur juga
7. gue udah tahu mau ngasih apa buat ulang tahunnya Gery! tunggu saja yaaaa, nta (not onta but cinta akakakak)
8. mak gue pulang bawa makaroni panggang
9. akhirnya gue bisa istirahat juga sambil ngelanjutin baca novel dan nulis novel haha lengkap!
10. GUE BERSYUKUR SANGAT-SANGAT BERSYUKUR! makasih ya Allah baik banget :')
oke gue lagi seneng banget tahu hari ini.
bukan! bukan karena ini awal liburan.
1. karena entah mengapa gue menyadari bahwa gue ga bisa tidur bahkan kadang sampe sesek napas kalo pacar gue ga ngomong 'love you too' tapi abis gitu mimpi gue sepanjang gue tidur adalah mimpin diaaaaaaaaaaaaaa mulu sampe-sampe bangun pagi-pagi gue ngerasa semangat dan bersyukur masih bisa ngerasain oksigen dan masih bisa jalan ke sekolah.
2. gue bangun dengan senyuman dan doa yang tulus
3. hari ini seperti yang udah gue ceritain di post gue yang kemarin adalah hari pembagian rapor, ya dan akhirnya sejak kurang lebih 14 jam yang lalu gue telah resmi naik ke kelas 12 (Alhamdulillah!!!) dan dengan rata-rata nilai 79.05 yang membuat gue kalo ga salah peringkat 5 di kelas gue.
4. gue ga nyangka terhitung sudah 2 tahun gue kenal sama gery dengan hubungan pacaran selama 8 bulan tepat pada hari ini! nyenengin ga tuh nyenengin ga! nyenengin banget, gue pengen terus-terus bisa sama dia ngerasain suka duka bareng-bareng. yang paling gue suka hari ini gue denger dia ngomong "ah kalo anak gue cowok 2 bakal gue tinggalin aja biar mainnya ama Aninta ajaahhh" woooo abis gitu diganti "kan aku sukanya anak cewek manja-manja gitu" --> masa depan orang tua genit tapi gue tahu cowok gue ga kayak gitu. gue yakin itu manusia gedenya bisa ngedidik anak dengan baik (jauuuuuuuhhh bener gue mikirnya)
5. gue abis jalan-jalan sama cowok gue, biasa parker lagi haha
6. akhirnya libur juga
7. gue udah tahu mau ngasih apa buat ulang tahunnya Gery! tunggu saja yaaaa, nta (not onta but cinta akakakak)
8. mak gue pulang bawa makaroni panggang
9. akhirnya gue bisa istirahat juga sambil ngelanjutin baca novel dan nulis novel haha lengkap!
10. GUE BERSYUKUR SANGAT-SANGAT BERSYUKUR! makasih ya Allah baik banget :')
martedì 22 giugno 2010
and in the end
kurang lebih 9 jam lagi gue akan terima rapor semester 2. rapor terakhir di kelas 11! laporan yang menyatakan keseluruhan hasil belajar gue selama setahun di kelas 11. dan demi apapun ya Allah gue deg-degan! di rapor nanti bakalan ada tulisan naik tidak naik dan semoga saja yang gue lihat adalah gue berhak melanjutkan ke tingkat kelas 12. Amiiinnn!! semoga juga keajaiban tersebut terjadi pada teman-teman gue yang lain.
berita duka baru tiba beberapa menit yang lalu. ketua kelas gue Fahmi Abil Bahri (ketua dari segala ketua-ketua kelas-ketua umum kombid & HRD MPK) barusan SMS. temen sekelas kami di 11 SOS 1-Flying Horse dengan inisial TA ga naik kelas. dan kabarnya dari satu angkatan cuma dia doang. padahal tadi pagi yang gue denger IPS ga naik kelas 4 orang IPA 5 orang. kenapa ga semuanya aja naik kelas? kenapa harus ada yang ga naik kelas? yaaaah... entahlah itu tergantung pribadi masing-masing.
gue mau sharing!
awal gue masuk SMA gue udah bertekad untuk menikmati masa SMA dengan sebaik-baiknya. gue gamau jadi remaja begajulan yang ga jelas tujuan hidupnya. gue gamau menyia-nyiakan secuilpun kehidupan di SMA--entah itu dimusuhin entah itu punya teman banyak entah itu ditempa banyak masalah entah itu menghadapi pergaulan yang makin liar entah itu bertahan menjadi pribadi yang lebih baik entah itu berusaha menemukan jati diri. pertama kali gue menginjakan kaki di 54 gue ga pernah tahu bahwa semesta berencana menjadikan gue salah satu anggota keluarga 54 bahkan masuk sini pun gue ga pernah menduga ga pernah ada dibayangan gue bahwa gue bakalan tahu dan kenal dan ngerasa nyaman sekolah di 54. bahkan gue ga pernah tahu bahwa di sini gue belajar banyak. ga cuma dari akademis tapi juga dari kehidupan. gue dipertemukan dengan banyak orang yang menjadi kawan, menjadi lawan, menjadi rival, bahkan menjadi pacar.
ya inilah gue sekarang. gue ga pernah jadi remaja begajulan ga punya tujuan hidup. gue mengubah sistem pola pikir gue perlahan-lahan. gue mengubah pola belajar gue. gue mengubah pola mengolah uang gue. bahkan gue mengubah pola pertemanan gue. dan pada akhirnya gue mengubah pola hidup gue, dari yang mulai hidup ga jelas jadi hidup terarah dan gue selalu berusaha meresapi setiap detik perkuliahan pelajaran hidup yang gue dapet. dengan begini gue harap gue bisa jadi orang yang menghargai hidup.
gue mulai menentukan target-target gue dan menentukan misinya. gue ga mau jadi orang tanpa visi misi. gue masuk OSIS bukan karena gue pengen eksis. gue pengen ngerasain organisasi yang sebenar-benarnya yang diisi orang2 dari berbagai golongan dengan cara berpikir yang berbeda dan cara kerja yang beda. bahkan belajar mencari kata sukses. dan ternyata gue sadar gue bukan organisator yang baik. bukan karena gue juga baru belajar, tapi karena gue bukan seseorang yang tahan dengan konspirasi komplotan begini. gue lebih nyaman dengan diri gue sendiri.
ga nyangka malam ini mungkin bakal jadi malam terakhir gue sebagai anak kelas 2 SMA. dengan seragam putih abu-abu badge osis yang sering main-main, pulang2 malem abis proker, pulang2 sore abis rapat, lupa ngerjain PR, ga belajar pas ulangan, lebih banyak tidur di kelas, keseringan pacaran dan jalan-jalan. mungkin di kelas 12 nanti gue bakal lebih sering pulang sore2 bahkan malem karena belajar, gue bakal ilang sabtu-minggu karena pergi ke toko buku beli buku soal ato belajar di rumah temen, gue bakal pacaran di kantin ngerjain soal, atau gue bakalan lebih sering clingak-clinguk ruang BK dan mading nyari informasi universitas.
yaaahhh gue rasa gue harus lebih tekun dan lebih yakin. dan paling pasti gue ingin membentuk atmosfir itu--atmosfir yang membuat teman-teman gue juga ikut2an yakin dan berani ngadepin ujian. percuma kalo cuma gue sendiri yang bergerak. biarpun gue harus beradaptasi dengan lingkungan sebisa mungkin gue ga boleh salah milih lingkungan.
gue ga pernah mikir siapa yang bakal nemenin gue, siapa yang bakal jadi temen gue, siapa yang bakal jadi musuh gue, siapa yang bakal jadi pacar gue. gue cuma berpikir... semoga Tuhan selalu ngasih orang-orang baik di hidup gue. jadi gue mau terimakasih sebanyak-banyaknya...
buat orang yang pertama kali nemenin gue masuk 54, kemana-mana berdua dan maaf banget kalo gue banyak salah sama lo bahkan sekarang kita ga temenan lagi. Wilona Kaulika... (hari ini gue kesel banget sama lo jadi males akur lagi gue ama lo haha, tapi gue sayang sama lo!!! teman kecilku sayaaaanggg)
buat orang yang gue keselin banget-banget waktu awal masuk 54 (temen sekelas gue waktu kelas X) dan hebatnya yang satu jadi pacar gue yang satu lagi jadi temen baik gue. Gery Fathurrachman dan Istidana Harjanti...
buat teman-teman dari kelas X sampai kelas XI semoga kita tetap bisa saling mendukung dan kompak meski banyak sleg sampai kelas XII. (Anggita Shara, Rembulan Rahmadia, Novalia, Devi Harvens, Salma Fuad, Fitri Ade, Rizka Fenadania, Shanty Gusti, Veranti Putri, teman2 x-d, x-h, flying horse)
buat MPK-OSIS & XBASS angkatan gue... tanpa kalian gue ga ada apa-apanya. suer!!! maafin gue suka ga jaga komitmen. hebat lho kita udah ngejalanin banyak proker bareng-bareng dan bentar lagi kita STJ.
buat guru-guru. makasih lho pak bu saya diijinin tidur di kelas tapi tetep dikasih senyum dan nilai bagus haha
buat orang2 di sekitar lah
dan PALING-PALING UTAMA buat Allah SWT karena tanpa ada kuasa-Nya gue ga akan dilahirkan kedua orang tua gue, ga bakalan ada Aninta Ekanila yang sangat bersyukur saat ini atas berkat dan rahmat-Nya. juga buat orang tua gue yang sering marahin gue dan rela gue porotin (duitnya aku tabung kok ga aku apa-apain) bahkan selalu menerima gue walau seburuk apapun gue. aku pasti jadi anak yang ngebanggain mama papa suatu hari nanti. tapi dengan pilihan aku sendiri ya ma, pa...
and in the end, gue ga mau ngucapin kata-kata perpisahan. karena masih ada 1 tahun lagi gue harus ngerasain masa SMA. lebih tepatnya 9 bulan lagi! gue cuma mau bilang SELAMAT MENJALANI HIDUP BARU LEPAS SMA YA KAKAK-KAKAK GEFFASION (54-2010)! dan teman-teman kelas 11 SELAMAT MENEMPUH HARI-HARI BARU DI KELAS 12 yang kelas 10 SELAMAT MENEMPUH HARI-HARI BARU DI KELAS 11. apapun yang terjadi itu yang terbaik buat kita.
Tuhan jarang mengabulkan keinginan kita, tapi selalu memberi apa yang kita butuhkan.
dan terkadang kita ga tahu apa yang kita butuhkan. makanya kita jarang bersyukur. dan karena gue udah dimarahin gery dan diingetin berkali-kali bahwa bersyukur itu penting. ya Alhamdulillah... gue masih di kasih kesempatan untuk merasakan ini semua naik kelas 11 dengan banyak hal yang terjadi di hidup gue termasuk kejenuhan yang gue keselin kemarin itccuuu...
haha oke selamat malam!
see you!!!
berita duka baru tiba beberapa menit yang lalu. ketua kelas gue Fahmi Abil Bahri (ketua dari segala ketua-ketua kelas-ketua umum kombid & HRD MPK) barusan SMS. temen sekelas kami di 11 SOS 1-Flying Horse dengan inisial TA ga naik kelas. dan kabarnya dari satu angkatan cuma dia doang. padahal tadi pagi yang gue denger IPS ga naik kelas 4 orang IPA 5 orang. kenapa ga semuanya aja naik kelas? kenapa harus ada yang ga naik kelas? yaaaah... entahlah itu tergantung pribadi masing-masing.
gue mau sharing!
awal gue masuk SMA gue udah bertekad untuk menikmati masa SMA dengan sebaik-baiknya. gue gamau jadi remaja begajulan yang ga jelas tujuan hidupnya. gue gamau menyia-nyiakan secuilpun kehidupan di SMA--entah itu dimusuhin entah itu punya teman banyak entah itu ditempa banyak masalah entah itu menghadapi pergaulan yang makin liar entah itu bertahan menjadi pribadi yang lebih baik entah itu berusaha menemukan jati diri. pertama kali gue menginjakan kaki di 54 gue ga pernah tahu bahwa semesta berencana menjadikan gue salah satu anggota keluarga 54 bahkan masuk sini pun gue ga pernah menduga ga pernah ada dibayangan gue bahwa gue bakalan tahu dan kenal dan ngerasa nyaman sekolah di 54. bahkan gue ga pernah tahu bahwa di sini gue belajar banyak. ga cuma dari akademis tapi juga dari kehidupan. gue dipertemukan dengan banyak orang yang menjadi kawan, menjadi lawan, menjadi rival, bahkan menjadi pacar.
ya inilah gue sekarang. gue ga pernah jadi remaja begajulan ga punya tujuan hidup. gue mengubah sistem pola pikir gue perlahan-lahan. gue mengubah pola belajar gue. gue mengubah pola mengolah uang gue. bahkan gue mengubah pola pertemanan gue. dan pada akhirnya gue mengubah pola hidup gue, dari yang mulai hidup ga jelas jadi hidup terarah dan gue selalu berusaha meresapi setiap detik perkuliahan pelajaran hidup yang gue dapet. dengan begini gue harap gue bisa jadi orang yang menghargai hidup.
gue mulai menentukan target-target gue dan menentukan misinya. gue ga mau jadi orang tanpa visi misi. gue masuk OSIS bukan karena gue pengen eksis. gue pengen ngerasain organisasi yang sebenar-benarnya yang diisi orang2 dari berbagai golongan dengan cara berpikir yang berbeda dan cara kerja yang beda. bahkan belajar mencari kata sukses. dan ternyata gue sadar gue bukan organisator yang baik. bukan karena gue juga baru belajar, tapi karena gue bukan seseorang yang tahan dengan konspirasi komplotan begini. gue lebih nyaman dengan diri gue sendiri.
ga nyangka malam ini mungkin bakal jadi malam terakhir gue sebagai anak kelas 2 SMA. dengan seragam putih abu-abu badge osis yang sering main-main, pulang2 malem abis proker, pulang2 sore abis rapat, lupa ngerjain PR, ga belajar pas ulangan, lebih banyak tidur di kelas, keseringan pacaran dan jalan-jalan. mungkin di kelas 12 nanti gue bakal lebih sering pulang sore2 bahkan malem karena belajar, gue bakal ilang sabtu-minggu karena pergi ke toko buku beli buku soal ato belajar di rumah temen, gue bakal pacaran di kantin ngerjain soal, atau gue bakalan lebih sering clingak-clinguk ruang BK dan mading nyari informasi universitas.
yaaahhh gue rasa gue harus lebih tekun dan lebih yakin. dan paling pasti gue ingin membentuk atmosfir itu--atmosfir yang membuat teman-teman gue juga ikut2an yakin dan berani ngadepin ujian. percuma kalo cuma gue sendiri yang bergerak. biarpun gue harus beradaptasi dengan lingkungan sebisa mungkin gue ga boleh salah milih lingkungan.
gue ga pernah mikir siapa yang bakal nemenin gue, siapa yang bakal jadi temen gue, siapa yang bakal jadi musuh gue, siapa yang bakal jadi pacar gue. gue cuma berpikir... semoga Tuhan selalu ngasih orang-orang baik di hidup gue. jadi gue mau terimakasih sebanyak-banyaknya...
buat orang yang pertama kali nemenin gue masuk 54, kemana-mana berdua dan maaf banget kalo gue banyak salah sama lo bahkan sekarang kita ga temenan lagi. Wilona Kaulika... (hari ini gue kesel banget sama lo jadi males akur lagi gue ama lo haha, tapi gue sayang sama lo!!! teman kecilku sayaaaanggg)
buat orang yang gue keselin banget-banget waktu awal masuk 54 (temen sekelas gue waktu kelas X) dan hebatnya yang satu jadi pacar gue yang satu lagi jadi temen baik gue. Gery Fathurrachman dan Istidana Harjanti...
buat teman-teman dari kelas X sampai kelas XI semoga kita tetap bisa saling mendukung dan kompak meski banyak sleg sampai kelas XII. (Anggita Shara, Rembulan Rahmadia, Novalia, Devi Harvens, Salma Fuad, Fitri Ade, Rizka Fenadania, Shanty Gusti, Veranti Putri, teman2 x-d, x-h, flying horse)
buat MPK-OSIS & XBASS angkatan gue... tanpa kalian gue ga ada apa-apanya. suer!!! maafin gue suka ga jaga komitmen. hebat lho kita udah ngejalanin banyak proker bareng-bareng dan bentar lagi kita STJ.
buat guru-guru. makasih lho pak bu saya diijinin tidur di kelas tapi tetep dikasih senyum dan nilai bagus haha
buat orang2 di sekitar lah
dan PALING-PALING UTAMA buat Allah SWT karena tanpa ada kuasa-Nya gue ga akan dilahirkan kedua orang tua gue, ga bakalan ada Aninta Ekanila yang sangat bersyukur saat ini atas berkat dan rahmat-Nya. juga buat orang tua gue yang sering marahin gue dan rela gue porotin (duitnya aku tabung kok ga aku apa-apain) bahkan selalu menerima gue walau seburuk apapun gue. aku pasti jadi anak yang ngebanggain mama papa suatu hari nanti. tapi dengan pilihan aku sendiri ya ma, pa...
and in the end, gue ga mau ngucapin kata-kata perpisahan. karena masih ada 1 tahun lagi gue harus ngerasain masa SMA. lebih tepatnya 9 bulan lagi! gue cuma mau bilang SELAMAT MENJALANI HIDUP BARU LEPAS SMA YA KAKAK-KAKAK GEFFASION (54-2010)! dan teman-teman kelas 11 SELAMAT MENEMPUH HARI-HARI BARU DI KELAS 12 yang kelas 10 SELAMAT MENEMPUH HARI-HARI BARU DI KELAS 11. apapun yang terjadi itu yang terbaik buat kita.
Tuhan jarang mengabulkan keinginan kita, tapi selalu memberi apa yang kita butuhkan.
dan terkadang kita ga tahu apa yang kita butuhkan. makanya kita jarang bersyukur. dan karena gue udah dimarahin gery dan diingetin berkali-kali bahwa bersyukur itu penting. ya Alhamdulillah... gue masih di kasih kesempatan untuk merasakan ini semua naik kelas 11 dengan banyak hal yang terjadi di hidup gue termasuk kejenuhan yang gue keselin kemarin itccuuu...
haha oke selamat malam!
see you!!!
sabato 19 giugno 2010
sini, biar dijelaskan
oke malam ini saya ga bisa tidur. terbentur dengan banyak pikiran yang mungkin cuma dianggep pikiran orang bego. tapi saya nggak ngerti kenapa saya kepikiran terus.
ini mengenai suatu hal yang biasa kita lakukan bersama, suatu kebiasaan kecil...
okay i called it The Friday Letter... our friday letter!
setiap malam kamis yang saya tahu saya selalu tersenyum dan nunggu-nunggu jam 12 tengah malam. di mana saya bakalan melek dan menyisakan sedikit kesadaran untuk menulis. yak saya menulis sepenuh hati biarpun itu cuma dari kertas sobekan tengah buku dan bulpen ga nyata. saya selalu tersenyum berharap-harap orang spesial yang akan membacanya juga akan tersenyum. banyak hal yang saya tulis di sana. sesuatu yang terkadang susah untuk saya ungkapkan lewat lisan.
dan keesokan harinya saya akan memberikannya, entah saya selipkan di salah satu bukunya. entah saya letakan di dalam tasnya tanpa mengobrak-ngabrik privacy nya. atau saya berikan secara langsung dengan senyum tulus terkembang dan muka sedikit agak panas malu.
beberapa kali dia baca suratnya di depan wajah saya. dan saya selalu menanti-nantikan ekspresi yang keluar dari wajahnya. yaaah, saya lihat senyum dia. dan saya selalu percaya dan yakin itu senyum paling tulus.
okay, saya nggak pernah tahu bagaimana dia ketika membalas surat saya setiap hari jumat berikutnya. yang saya tahu dia selalu berkata, "baca ya..." dengan senyuman paling lebar yang membuat saya merasa tersanjung bahkan sebelum membuka amplopnya. surat pertama dari dia sampai sehari sebelum hari Jumat dengan cara yang membuat saya merasa benar-benar tersanjung.
saya nggak tahu apakah saat dia menulis dia juga tersenyum dan merasa senang berharap saya juga merasa senang ketika membaca balasannya. yang saya tahu saya selalu merasa senang mengetahui banyak hal dari dia, tidak terlepas dari surat di hari Jum'at yang lebih banyak memuji saya. yaahh tapi sebuah surat yang tertulis menyimpan lebih banyak kata yang tidak bisa diungkapkan secara lisan, dan saya selalu menyukai gaya tulisnya.
tahu kan seberapa berartinya sebuah surat?
saya tidak tahu kenapa saya merasa sedikit kecewa malam ini. atau mungkin minggu ini! atau lebih tepatnya 2 minggu ini! kenapa pertama kali saya menggagas hal ini? karena saya tidak ingin kami sama-sama jenuh. percaya deh, ketika jenuh kita tidak mampu berkata-kata secara lisan dengan baik. tapi dengan tulisan meski hanya sekalimat dua kalimat sesuatu terwakilkan. menulis itu susah, tapi begitu kita memulainya terasa sangat lancar.
motif kedua saya ingin tahu banyak hal. saya ingin melihat lebih banyak kejujuran. dan terkadang tulisan berkata lebih jujur dibanding lisan. saya tidak pernah berbohong dalam tulisan saya, terutama dalam surat kami. setiap kali saya menulis saya selalu berharap dia merasakannya, merasakan bahwa dia sedang bicara dengan saya, membicarakan sesuatu yang tidak tersampaikan dengan jelas selama ini.
makanya kenapa saya marah ketika dia lupa. pertama dia lupa kalau ini hari Jumat dan Sabtu Minggu kita tidak akan bertemu. kedua dia lupa kalau setiap hari Jumat kita telah melakukan kebiasaan ini selama kurang lebih 11 minggu. ketiga dia lupa bahwa saya sangat mengharapkan suratnya--kejujuran--ketulusannya--dan apalah itu. keempat dia tidak minta maaf telah terlambat. kelima saya jadi bertanya, "apakah kamu benar-benar masih tulus melakukannya?". ini bukan kebiasaan tolol. kalau kita memang tidak punya waktu bisa saja kita hentikan, tapi yang saya selalu usahakan di tengah kesibukan di tengah banyaknya pikiran di tengah keinginan melakukan banyak hal lain selalu terselip satu hal, dirinya...
ketika dia bilang 'ya kita mulai rangkaian panjang surat cinta kita ini' saya selalu ingat itu dan nggak mau ada satu rangkaian pun yang terputus. jadi ketika saya tidak sempat saya minta maaf, minta maaf sebesar-besarnya. dan pasti menggantinya secepatnya. karena saya tidak ingin dia menunggu lama-lama.
sampai sekarang saya masih yakin, dia pasti udah buat suratnya kok cuma telat ngasihnya. tapi mungkin itu bukan surat hari jumat. karena kamu lupa apa yang saya maksud, ketika saya berkata 'jangan lupa' harusnya kamu tidak perlu lupa... dan harusnya kamu tidak perlu diingatkan... karena sama saja kamu melupakan saya meski cuma sesaat...
but something that i always know... I LOVE YOU...
and it always been you, Gery Fathurrachman
NB: malam ini sebenarnya saya berharap banyak, tapi rasanya saya yang salah karena mungkin memang benar sebaiknya kamu memikirkan diri kamu sendiri dulu dan ya ga cuma saya yang ada di hidup kamu meskipun saya segalanya... entahlah... kamu menganggap ini berlebih atau bego sekalian. tapi sumpah, pahami betapa berartinya kamu bagi saya bahkan dari sebuah surat di hari Jum'at yang sudah kita janjikan satu sama lain... saya masih menunggu yang ke-6, tapi jika memang tidak ada lagi waktu yang bersisa untuk kegiatan ini dan tidak ada lagi satu bagian di memori kamu untuk selalu mengingat hal ini sebaiknya mungkin kita hentikan dibanding kita hanya akan bertengkar gara-gara saya ngambek masalah beginian... okay, goodnight caro mio...
ini mengenai suatu hal yang biasa kita lakukan bersama, suatu kebiasaan kecil...
okay i called it The Friday Letter... our friday letter!
setiap malam kamis yang saya tahu saya selalu tersenyum dan nunggu-nunggu jam 12 tengah malam. di mana saya bakalan melek dan menyisakan sedikit kesadaran untuk menulis. yak saya menulis sepenuh hati biarpun itu cuma dari kertas sobekan tengah buku dan bulpen ga nyata. saya selalu tersenyum berharap-harap orang spesial yang akan membacanya juga akan tersenyum. banyak hal yang saya tulis di sana. sesuatu yang terkadang susah untuk saya ungkapkan lewat lisan.
dan keesokan harinya saya akan memberikannya, entah saya selipkan di salah satu bukunya. entah saya letakan di dalam tasnya tanpa mengobrak-ngabrik privacy nya. atau saya berikan secara langsung dengan senyum tulus terkembang dan muka sedikit agak panas malu.
beberapa kali dia baca suratnya di depan wajah saya. dan saya selalu menanti-nantikan ekspresi yang keluar dari wajahnya. yaaah, saya lihat senyum dia. dan saya selalu percaya dan yakin itu senyum paling tulus.
okay, saya nggak pernah tahu bagaimana dia ketika membalas surat saya setiap hari jumat berikutnya. yang saya tahu dia selalu berkata, "baca ya..." dengan senyuman paling lebar yang membuat saya merasa tersanjung bahkan sebelum membuka amplopnya. surat pertama dari dia sampai sehari sebelum hari Jumat dengan cara yang membuat saya merasa benar-benar tersanjung.
saya nggak tahu apakah saat dia menulis dia juga tersenyum dan merasa senang berharap saya juga merasa senang ketika membaca balasannya. yang saya tahu saya selalu merasa senang mengetahui banyak hal dari dia, tidak terlepas dari surat di hari Jum'at yang lebih banyak memuji saya. yaahh tapi sebuah surat yang tertulis menyimpan lebih banyak kata yang tidak bisa diungkapkan secara lisan, dan saya selalu menyukai gaya tulisnya.
tahu kan seberapa berartinya sebuah surat?
saya tidak tahu kenapa saya merasa sedikit kecewa malam ini. atau mungkin minggu ini! atau lebih tepatnya 2 minggu ini! kenapa pertama kali saya menggagas hal ini? karena saya tidak ingin kami sama-sama jenuh. percaya deh, ketika jenuh kita tidak mampu berkata-kata secara lisan dengan baik. tapi dengan tulisan meski hanya sekalimat dua kalimat sesuatu terwakilkan. menulis itu susah, tapi begitu kita memulainya terasa sangat lancar.
motif kedua saya ingin tahu banyak hal. saya ingin melihat lebih banyak kejujuran. dan terkadang tulisan berkata lebih jujur dibanding lisan. saya tidak pernah berbohong dalam tulisan saya, terutama dalam surat kami. setiap kali saya menulis saya selalu berharap dia merasakannya, merasakan bahwa dia sedang bicara dengan saya, membicarakan sesuatu yang tidak tersampaikan dengan jelas selama ini.
makanya kenapa saya marah ketika dia lupa. pertama dia lupa kalau ini hari Jumat dan Sabtu Minggu kita tidak akan bertemu. kedua dia lupa kalau setiap hari Jumat kita telah melakukan kebiasaan ini selama kurang lebih 11 minggu. ketiga dia lupa bahwa saya sangat mengharapkan suratnya--kejujuran--ketulusannya--dan apalah itu. keempat dia tidak minta maaf telah terlambat. kelima saya jadi bertanya, "apakah kamu benar-benar masih tulus melakukannya?". ini bukan kebiasaan tolol. kalau kita memang tidak punya waktu bisa saja kita hentikan, tapi yang saya selalu usahakan di tengah kesibukan di tengah banyaknya pikiran di tengah keinginan melakukan banyak hal lain selalu terselip satu hal, dirinya...
ketika dia bilang 'ya kita mulai rangkaian panjang surat cinta kita ini' saya selalu ingat itu dan nggak mau ada satu rangkaian pun yang terputus. jadi ketika saya tidak sempat saya minta maaf, minta maaf sebesar-besarnya. dan pasti menggantinya secepatnya. karena saya tidak ingin dia menunggu lama-lama.
sampai sekarang saya masih yakin, dia pasti udah buat suratnya kok cuma telat ngasihnya. tapi mungkin itu bukan surat hari jumat. karena kamu lupa apa yang saya maksud, ketika saya berkata 'jangan lupa' harusnya kamu tidak perlu lupa... dan harusnya kamu tidak perlu diingatkan... karena sama saja kamu melupakan saya meski cuma sesaat...
but something that i always know... I LOVE YOU...
and it always been you, Gery Fathurrachman
NB: malam ini sebenarnya saya berharap banyak, tapi rasanya saya yang salah karena mungkin memang benar sebaiknya kamu memikirkan diri kamu sendiri dulu dan ya ga cuma saya yang ada di hidup kamu meskipun saya segalanya... entahlah... kamu menganggap ini berlebih atau bego sekalian. tapi sumpah, pahami betapa berartinya kamu bagi saya bahkan dari sebuah surat di hari Jum'at yang sudah kita janjikan satu sama lain... saya masih menunggu yang ke-6, tapi jika memang tidak ada lagi waktu yang bersisa untuk kegiatan ini dan tidak ada lagi satu bagian di memori kamu untuk selalu mengingat hal ini sebaiknya mungkin kita hentikan dibanding kita hanya akan bertengkar gara-gara saya ngambek masalah beginian... okay, goodnight caro mio...
Always yours,
Aninta Ekanila Mamoedi
Aninta Ekanila Mamoedi
giovedì 17 giugno 2010
someone said about the 'real lost'
saya tidak tahu apa itu kehilangan atau kehilangan yang sesungguhnya. karena saya belum pernah ditinggal mati.
namun sebenarnya apa kehilangan itu?
jika kehilangan merupakan kata yang sangat simple, yang sedang saya rasakan saat ini mungkin saja sebuah kehilangan. saya kehilangan kata. saya kehilangan pikiran. saya kehilangan semangat. saya kehilangan jati diri.
jika kehilangan merupakan kata yang sangat standar, mungkin saja jika saat ini saya tidak dapat menemukan pensil 2B untuk ujian yang biasa saya letakan di kotak pensil adalah sebuah kehilangan.
dan jika kehilangan lebih sakral dari semua itu, ketika suatu hubungan terputus itu bukan berarti kehilangan.
jadi apa sebenarnya kehilangan? dan apa kehilangan yang sebenarnya?
mereka bilang kehilangan sama saja tak meninggalkan jejak. kalau begitu aku bisa katakan bahwa tak ada satu pun kehilangan. karena setiap hal meninggalkan jejak. sebisu, sediam, dan sekeras benda macam batu pun akan tetap meninggalkan jejak. karena setiap hal memiliki kesan.
atau seperti kata para manusia sarkastik bahwa kita baru akan merasakan kehilangan ketika kita benar-benar sudah jatuh. entah mengapa saya merasa kurang setuju.
apa kehilangan hanya sekedar rasa kosong dan hampa? apa kehilangan hanya sekedar air mata dan rasa penyesalan? sepertinya lebih dari itu...
sepertinya kehilangan itu adalah rasa mati pada diri sendiri.
aku tidak tahu. aku hanya tahu ketika aku kehilangan aku merasakan tidak ada yang lebih baik dari mendapatkan hal itu. ketika aku tidak tahu aku kehilangan apa, aku benar-benar merasakan kehilangan yang sebenarnya. ketika aku tidak tahu siapa orang yang bisa diajak bicara rasanya seperti mati. karena tidak ada yang membantu menemukannya.
dan mengapa ketika kita mendapatkan sesuatu kita harus kehilangan sesuatu?
ya dan ternyata Tuhan itu Maha Adil. Kita tidak pernah bisa mendapatkan sekaligus. yang pasti harus kita pahami adalah rasa bersyukur itu... dan saya bersyukur saya masih diberi hari untuk mencari, masih diberi seseorang untuk mengerti, masih diberi hati untuk memilih, masih diberi otak untuk berpikir, dan masih diberi kepastian untuk menyimpulkan... bahwa sesungguhnya tidak ada yang pernah bisa menjawab kehilangan itu kecuali diri kita sendiri...
namun sebenarnya apa kehilangan itu?
jika kehilangan merupakan kata yang sangat simple, yang sedang saya rasakan saat ini mungkin saja sebuah kehilangan. saya kehilangan kata. saya kehilangan pikiran. saya kehilangan semangat. saya kehilangan jati diri.
jika kehilangan merupakan kata yang sangat standar, mungkin saja jika saat ini saya tidak dapat menemukan pensil 2B untuk ujian yang biasa saya letakan di kotak pensil adalah sebuah kehilangan.
dan jika kehilangan lebih sakral dari semua itu, ketika suatu hubungan terputus itu bukan berarti kehilangan.
jadi apa sebenarnya kehilangan? dan apa kehilangan yang sebenarnya?
mereka bilang kehilangan sama saja tak meninggalkan jejak. kalau begitu aku bisa katakan bahwa tak ada satu pun kehilangan. karena setiap hal meninggalkan jejak. sebisu, sediam, dan sekeras benda macam batu pun akan tetap meninggalkan jejak. karena setiap hal memiliki kesan.
atau seperti kata para manusia sarkastik bahwa kita baru akan merasakan kehilangan ketika kita benar-benar sudah jatuh. entah mengapa saya merasa kurang setuju.
apa kehilangan hanya sekedar rasa kosong dan hampa? apa kehilangan hanya sekedar air mata dan rasa penyesalan? sepertinya lebih dari itu...
sepertinya kehilangan itu adalah rasa mati pada diri sendiri.
aku tidak tahu. aku hanya tahu ketika aku kehilangan aku merasakan tidak ada yang lebih baik dari mendapatkan hal itu. ketika aku tidak tahu aku kehilangan apa, aku benar-benar merasakan kehilangan yang sebenarnya. ketika aku tidak tahu siapa orang yang bisa diajak bicara rasanya seperti mati. karena tidak ada yang membantu menemukannya.
dan mengapa ketika kita mendapatkan sesuatu kita harus kehilangan sesuatu?
ya dan ternyata Tuhan itu Maha Adil. Kita tidak pernah bisa mendapatkan sekaligus. yang pasti harus kita pahami adalah rasa bersyukur itu... dan saya bersyukur saya masih diberi hari untuk mencari, masih diberi seseorang untuk mengerti, masih diberi hati untuk memilih, masih diberi otak untuk berpikir, dan masih diberi kepastian untuk menyimpulkan... bahwa sesungguhnya tidak ada yang pernah bisa menjawab kehilangan itu kecuali diri kita sendiri...
mercoledì 16 giugno 2010
embun
embun tidak pernah jatuh jauh-jauh. tidak pernah jatuh di rambutku. tidak pernah jatuh di mataku. tidak pernah jatuh di tanganku. tidak pernah jatuh di buku yang kubawa ataupun juga di sepatu yang kupakai.
dia jatuh di daun yang sama setiap hari. membasahi bunga yang sama setiap hari. menebar sejuk yang sama. namun nuansa yang berbeda. dan tiap butirnya membawa tanya baru dalam benakku.
kisah ini dimulai bagaimana embun mengubah hidupku. aku tidak pernah tahu bahwa setetes bening embun membawa penglihatan baru bagiku. bagaimana hariku akan berjalan. bagaimana akhirnya aku bersyukur masih diberi hidup. meski matahari masih mengumpat di sebelah timur dan hanya mengintip-intip pelan.
setiap butir embun mengingatkanku akan hari kemarin.
setiap butir embun mengingatkanku akan kesalahan yang kubuat.
setiap butir embun mengingatkanku akan kenangan.
setiap butir embun mengingatkanku bahwa kita bisa menyimpan segala hal tanpa harus dikata-kata.
setiap butir embun menunjukkan padaku bahwa hadiah hari ini adalah kisah hari kemarin.
setiap butir embun melambangkan air mata yang kutumpahkan, entah hari ini akan tumpah lagi atau di simpan untuk lain waktu.
dan akhirnya setiap butir embun membuatku tahu bahwa ini sudah pagi dan waktunya membuka mata. lihat pada butirnya dan aku tahu apa yang harus aku perbuat.
AKU TIDAK PERLU MENGULANG HAL MERUGIKAN YANG SAMA...
dia jatuh di daun yang sama setiap hari. membasahi bunga yang sama setiap hari. menebar sejuk yang sama. namun nuansa yang berbeda. dan tiap butirnya membawa tanya baru dalam benakku.
kisah ini dimulai bagaimana embun mengubah hidupku. aku tidak pernah tahu bahwa setetes bening embun membawa penglihatan baru bagiku. bagaimana hariku akan berjalan. bagaimana akhirnya aku bersyukur masih diberi hidup. meski matahari masih mengumpat di sebelah timur dan hanya mengintip-intip pelan.
setiap butir embun mengingatkanku akan hari kemarin.
setiap butir embun mengingatkanku akan kesalahan yang kubuat.
setiap butir embun mengingatkanku akan kenangan.
setiap butir embun mengingatkanku bahwa kita bisa menyimpan segala hal tanpa harus dikata-kata.
setiap butir embun menunjukkan padaku bahwa hadiah hari ini adalah kisah hari kemarin.
setiap butir embun melambangkan air mata yang kutumpahkan, entah hari ini akan tumpah lagi atau di simpan untuk lain waktu.
dan akhirnya setiap butir embun membuatku tahu bahwa ini sudah pagi dan waktunya membuka mata. lihat pada butirnya dan aku tahu apa yang harus aku perbuat.
AKU TIDAK PERLU MENGULANG HAL MERUGIKAN YANG SAMA...
lunedì 14 giugno 2010
cry me out
rasanya ingin menangis itu seperti ini...
kita tidak tahu mengapa tiba-tiba nafas tidak teratur.
kita tidak tahu mengapa tiba-tiba kebahagian sebuah senyuman berubah menjadi deru ingin kau hempas kebahagian itu.
kita tidak tahu mengapa tiba-tiba rasanya ingin membanting sesuatu.
kita tidak tahu mengapa tiba-tiba kepala menjadi penuh.
kita tidak tahu mengapa tiba-tiba suara menjadi tercekat.
kita tidak tahu mengapa tiba-tiba kita ingin teriak dan menghubungi seseorang.
kita tidak tahu mengapa tiba-tiba kita ingin melempar barang tepat ke wajah orang yang membuat kita menangis.
yang paling parah...
kita tidak tahu mengapa saat air mata jatuh dan rasa sedih bercampur dengan emosi dan kesenangan yang tadinya kita inginkan...MAKA KITA TIDAK BISA BERPIKIR SEHAT... (ya dan benar saya sedang tidak bisa berpikir sehat. jadi inilah saya yang tidak bisa berpikir sehat)
demi apapun gue mau jujur, pacar gue pergi lamaaaa banget begitu pulang ga lama dari itu dia mau pergi liburan lagi... dan gue butuh waktu sama dia. butuh waktu cerita banyak hal sama dia. bukan hanya sekedar manja-manjaan. selama ini yang ada di pikiran gue selama dia ga di dekat gue hanya pertanyaan WHAT WOULD HE DO IF HE FACED WHAT I FACE NOW? gue lagi jenuh dan galau gue minta di bawa lari sejauh mungkin dari aktivitas gue yang menyesakkan ini. sekali aja! sehari aja! tapi kenapa semesta ini meminta hal lain... di saat dia ada di sana bareng keluarganya, dan gue di sini bareng keluarga gue... dan di sana dia bisa pergi jauh karena ketika orang mencari dia mereka maklum ngapain juga ngarepin orang yang lagi bareng sama keluarganya dan lagi menikmati liburan, ini kan jadwal liburan. tapi gue, gue yang ada di sini yang pasti bakal dicari dan gue ngerasa PERCUMA PERCUMA BANGET BEGO LO NGELAKUIN USAHA KAYAK GINI!!!
kenapa gue harus tetap berada di satu titik di mana gue harus tetap seperti ini. mengerti?
ya mungkin yang lo tangkep gue cuma ga mau bantuin. tapi sumpah, gue mau ngebantuin tapi ga dalam hal itu. aaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhh!!!!!!!!!!!!!!!
SMS yang memastikan bahwa besok pagi gue harus ke sekolah dan melakukan hal yang biasa gue lakukan di bulan-bulan sebelumnya dan harus di lakukan untuk kali ini juga yang membuat gue makin yakin, semesta belum mengijinkan gue menjawab pertanyaan di otak gue...
kita tidak tahu mengapa tiba-tiba nafas tidak teratur.
kita tidak tahu mengapa tiba-tiba kebahagian sebuah senyuman berubah menjadi deru ingin kau hempas kebahagian itu.
kita tidak tahu mengapa tiba-tiba rasanya ingin membanting sesuatu.
kita tidak tahu mengapa tiba-tiba kepala menjadi penuh.
kita tidak tahu mengapa tiba-tiba suara menjadi tercekat.
kita tidak tahu mengapa tiba-tiba kita ingin teriak dan menghubungi seseorang.
kita tidak tahu mengapa tiba-tiba kita ingin melempar barang tepat ke wajah orang yang membuat kita menangis.
yang paling parah...
kita tidak tahu mengapa saat air mata jatuh dan rasa sedih bercampur dengan emosi dan kesenangan yang tadinya kita inginkan...MAKA KITA TIDAK BISA BERPIKIR SEHAT... (ya dan benar saya sedang tidak bisa berpikir sehat. jadi inilah saya yang tidak bisa berpikir sehat)
demi apapun gue mau jujur, pacar gue pergi lamaaaa banget begitu pulang ga lama dari itu dia mau pergi liburan lagi... dan gue butuh waktu sama dia. butuh waktu cerita banyak hal sama dia. bukan hanya sekedar manja-manjaan. selama ini yang ada di pikiran gue selama dia ga di dekat gue hanya pertanyaan WHAT WOULD HE DO IF HE FACED WHAT I FACE NOW? gue lagi jenuh dan galau gue minta di bawa lari sejauh mungkin dari aktivitas gue yang menyesakkan ini. sekali aja! sehari aja! tapi kenapa semesta ini meminta hal lain... di saat dia ada di sana bareng keluarganya, dan gue di sini bareng keluarga gue... dan di sana dia bisa pergi jauh karena ketika orang mencari dia mereka maklum ngapain juga ngarepin orang yang lagi bareng sama keluarganya dan lagi menikmati liburan, ini kan jadwal liburan. tapi gue, gue yang ada di sini yang pasti bakal dicari dan gue ngerasa PERCUMA PERCUMA BANGET BEGO LO NGELAKUIN USAHA KAYAK GINI!!!
kenapa gue harus tetap berada di satu titik di mana gue harus tetap seperti ini. mengerti?
ya mungkin yang lo tangkep gue cuma ga mau bantuin. tapi sumpah, gue mau ngebantuin tapi ga dalam hal itu. aaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhh!!!!!!!!!!!!!!!
SMS yang memastikan bahwa besok pagi gue harus ke sekolah dan melakukan hal yang biasa gue lakukan di bulan-bulan sebelumnya dan harus di lakukan untuk kali ini juga yang membuat gue makin yakin, semesta belum mengijinkan gue menjawab pertanyaan di otak gue...
balutan hujan
aku biarkan diriku berselimut hujan
biarkan kulit-kulitku dihinggapinya
hingga bulir airnya mengalir lembut
tubuhku lemah tak berpakaian
biarkan aku bercinta dengan hujan
dan air mata jatuh tanpa diketahui
biar... karena tak ada seorang pun yang melihat
aku sendiri dengan tangisan
ditemani langit mendung
ditemani petir amarah
ditemani tangisan khayangan
biarkan tubuhku menari
sesuai musik alam yang menggemericik pada kubangan
dan kaki-kaki telanjangku menjejak
diriku melangkah
meninggalkan bekas
mengharapkan tak seorang mengikuti jejakku
karena aku berlari ke arah yang salah
aku ingin kembali
tapi tidak sekarang
aku menunggu hingga pelangi datang
menggelayut
memintaku menikmati warnanya
sampai hari itu tiba
biarkan balutan hujan menemani hariku...
biarkan kulit-kulitku dihinggapinya
hingga bulir airnya mengalir lembut
tubuhku lemah tak berpakaian
biarkan aku bercinta dengan hujan
dan air mata jatuh tanpa diketahui
biar... karena tak ada seorang pun yang melihat
aku sendiri dengan tangisan
ditemani langit mendung
ditemani petir amarah
ditemani tangisan khayangan
biarkan tubuhku menari
sesuai musik alam yang menggemericik pada kubangan
dan kaki-kaki telanjangku menjejak
diriku melangkah
meninggalkan bekas
mengharapkan tak seorang mengikuti jejakku
karena aku berlari ke arah yang salah
aku ingin kembali
tapi tidak sekarang
aku menunggu hingga pelangi datang
menggelayut
memintaku menikmati warnanya
sampai hari itu tiba
biarkan balutan hujan menemani hariku...
J.E.N.U.H !!!
sebelumnya selamat siang. di tengah cuaca yang amat sangat mendung, rasa emosi yang tinggi, dan suara lagu-lagu ballad yang hangat di kuping gue memilih untuk nge post. saat ini gue ga tahu mau cerita sama siapa. benar-benar ga tahu! sedangkan pikiran ini ada di benak gue berhari-hari, bercokol kayak kotoran kuping minta dikorek.
gue merasa menjadi jenuh dengan kehidupan itu menyedihkan. ya dan rasanya sangat menyedihkan saat gue tahu gue jenuh dengan kehidupan gue. terutama aktivitas gue.
belakangan ini gue benar-benar bergelut dengan organisasi. kembali sibuk dan sayangnya mulai merasa jengah. proker setimbun-timbun, tapi semua kondisinya sangat miris. masalah yang dihadapi selalu sama. kurang dana. kurang peserta. konsep ga mateng. anggapan buruk dari anak 54. dukungan minim dari guru. dan kegiatan gue bakalan terus nyari donatur, terus mikirin sponsor, terus ke sekolah ngurusin stand, terus mikirin anggaran dana, terus jualan-jualan.
iya itu pilihan! dan gue nggak nyesel kok pernah ngerasain ada dalam posisi itu. tapi kenapa kondisinya ga pernah berubah bukankah kita sudah terlalu banyak belajar. terlalu sering mendapatkan masalah yang sama. lalu mengapa kita tidak berubah? apakah berubah hanya sekedar lebih besar dari tahun lalu? GA KAN! berubah itu kita lebih baik dari hari kemarin. tapi kenapa yang lain ga mau berubah di saat gue mau berubah. sedangkan pada hakikatnya gue harus mengikuti dengan lingkungan karena kalo ga gue ga bisa diterima di sana.
tapi terkadang gue pengen mengatur diri gue sendiri. gue butuh waktu gue yang dulu. waktu gue bisa baca buku-buku tebel, dengerin musik sambil nyanyi, nulis novel dan selalu menghasilkan satu buku baru setiap liburan, jalan-jalan dengan nyaman. YA SEMUANYA TANPA DITEROR JARKOMAN!
aduh gue ngerasa bego banget sekarang gue koar-koar di sini.
karena iya ini pilihan gue. ini resikonya. tapi gapapa yah biarin gue koar-koar hari ini. gue benar-benar jenuh. jenuh parah. gue lagi pengen menceburkan diri gue dalam-dalam biar rasanya mati. ketika kita mematikan perasaan maka kita akan menceburkan diri kita jauh-jauh ke dalam perasaan tersebut sehingga kita tahu seberapa sakit perasaan itu dan pada akhirnya rasa sakit itu menjadi sebuah kejenuhan baru yang membuat kita tidak ingin berada di sana. ya dan rasanya seperti ini...
besok gue akan siap lagi menghadapi tantangan dunia yang baru...
gue merasa menjadi jenuh dengan kehidupan itu menyedihkan. ya dan rasanya sangat menyedihkan saat gue tahu gue jenuh dengan kehidupan gue. terutama aktivitas gue.
belakangan ini gue benar-benar bergelut dengan organisasi. kembali sibuk dan sayangnya mulai merasa jengah. proker setimbun-timbun, tapi semua kondisinya sangat miris. masalah yang dihadapi selalu sama. kurang dana. kurang peserta. konsep ga mateng. anggapan buruk dari anak 54. dukungan minim dari guru. dan kegiatan gue bakalan terus nyari donatur, terus mikirin sponsor, terus ke sekolah ngurusin stand, terus mikirin anggaran dana, terus jualan-jualan.
iya itu pilihan! dan gue nggak nyesel kok pernah ngerasain ada dalam posisi itu. tapi kenapa kondisinya ga pernah berubah bukankah kita sudah terlalu banyak belajar. terlalu sering mendapatkan masalah yang sama. lalu mengapa kita tidak berubah? apakah berubah hanya sekedar lebih besar dari tahun lalu? GA KAN! berubah itu kita lebih baik dari hari kemarin. tapi kenapa yang lain ga mau berubah di saat gue mau berubah. sedangkan pada hakikatnya gue harus mengikuti dengan lingkungan karena kalo ga gue ga bisa diterima di sana.
tapi terkadang gue pengen mengatur diri gue sendiri. gue butuh waktu gue yang dulu. waktu gue bisa baca buku-buku tebel, dengerin musik sambil nyanyi, nulis novel dan selalu menghasilkan satu buku baru setiap liburan, jalan-jalan dengan nyaman. YA SEMUANYA TANPA DITEROR JARKOMAN!
aduh gue ngerasa bego banget sekarang gue koar-koar di sini.
karena iya ini pilihan gue. ini resikonya. tapi gapapa yah biarin gue koar-koar hari ini. gue benar-benar jenuh. jenuh parah. gue lagi pengen menceburkan diri gue dalam-dalam biar rasanya mati. ketika kita mematikan perasaan maka kita akan menceburkan diri kita jauh-jauh ke dalam perasaan tersebut sehingga kita tahu seberapa sakit perasaan itu dan pada akhirnya rasa sakit itu menjadi sebuah kejenuhan baru yang membuat kita tidak ingin berada di sana. ya dan rasanya seperti ini...
besok gue akan siap lagi menghadapi tantangan dunia yang baru...
sabato 12 giugno 2010
LAOS (LDKS part 2)
iya proker MPK yang satu ini akhirnya diadain juga tepatnya kemarin tanggal 11-12 Juni 2010 dan ketapelnya adalah NADIA ILHAQ (Sekretaris Umum MPK). Oke gue merasa bahwa huaaahhh ini proker lebih nyapek-nyapekin!
kenapa?
mudahn-mudahan pengkaderan ga bermasalah. dan semoga LDKB BAHASA ASING lebih baik dari LAOS terutama pesertanya.
kenapa?
- nginep di sekolah
- lagi ada Piala Dunia jadi pada begadang
- yang ga nonton (termasuk gue) cuma tidur 1 jam gara-gara kita pada ngomongin simulasi sidang buat hari Sabtu jam setengah 3 pagi
- banyak hal yang bikin kecewa, termasuk pesertanya
- kami merasa gagal buat ngegojlok. untuk pertama kalinya seumur-umur MPK/OSIS bikin pengkaderan, bu Ratna baru nyuruh dan malah minta kami buat ngegojlok anak kelas 10 tahun ini kalau perlu sampai nangis sampai keliatan mana yang lembek mana yang kuat mana yang mentalnya bagus dan mana yang mentalnya kacang. abis banyakan mentalnya ga terlatih untuk jadi pemimpin. mental orang pengen enak doang.
- begitu LAOS selesai langsung ada TENTACLE di hari yang sama
mudahn-mudahan pengkaderan ga bermasalah. dan semoga LDKB BAHASA ASING lebih baik dari LAOS terutama pesertanya.
payung ungu
payung ungu bergerak
mengitar jalan aspal
dan mengisi trotoar yang tadinya sepi
menangkal jatuhnya titik-titik hujan
yang butir-butirnya menggelinding lirih pada kain ungu
payung ungu mengisi senjangku
menemaniku menikmati waktu
sendiri menyepi menatap kelam langit mendung
menikmati secangkir teh hangat
dan bekunya jendela kamar
payung ungu pada kisah 10 tahun lalu
pada kehidupan entah kapan itu
sebelum dan sebelum hari-hari yang berlalu
payung ungu teman menari
teman bergerak ke sana kemari
menemani lari-lari kecil kaki-kaki
dan kini menggambarkan kehilangan diri...
mengitar jalan aspal
dan mengisi trotoar yang tadinya sepi
menangkal jatuhnya titik-titik hujan
yang butir-butirnya menggelinding lirih pada kain ungu
payung ungu mengisi senjangku
menemaniku menikmati waktu
sendiri menyepi menatap kelam langit mendung
menikmati secangkir teh hangat
dan bekunya jendela kamar
payung ungu pada kisah 10 tahun lalu
pada kehidupan entah kapan itu
sebelum dan sebelum hari-hari yang berlalu
payung ungu teman menari
teman bergerak ke sana kemari
menemani lari-lari kecil kaki-kaki
dan kini menggambarkan kehilangan diri...
martedì 8 giugno 2010
mengapa harus?
mengapa harus 7 tahun?
mengapa harus ada kisah itu?
mengapa harus aku?
mengapa harus kamu?
mengapa harus kita?
mengapa harus risaukan itu?
mengapa harus berlebihan?
mengapa harus karang-karang masalah?
mengapa harus tersenyum seperti itu?
mengapa harus mengapa harus mengapa harus?
atau haruskah saja kita tak ada awal dari kisah kita?
mengapa harus ada kisah itu?
mengapa harus aku?
mengapa harus kamu?
mengapa harus kita?
mengapa harus risaukan itu?
mengapa harus berlebihan?
mengapa harus karang-karang masalah?
mengapa harus tersenyum seperti itu?
mengapa harus mengapa harus mengapa harus?
atau haruskah saja kita tak ada awal dari kisah kita?
taman hujan
biarkan aku berlari
mengitari taman hujanku
dengan payung warna-warni ikut serta
dan gerak kaki-kaki telanjangku menggemericik
hujan gerimis menjadi musik
menemaniku yang bernyanyi dengan alam
biarkan aku berlari
mengitari taman hujanku
jangan ganggu-ganggu
karena aku tak mengajakmu
aku hanya ajak hatiku
yang bergetar mengetar memikirkan cintaku
yang kau lecehkan dalam titik-titik hujan asam
biarkan aku berlari
mengitari taman hujanku
menghindar dari gerakanmu menarikku
aku tak ingin campur-campur lagi denganmu
kita senang-senang selalu
dan kau tak tahu sedih-sedihku
biarkan aku berlari
mengitari taman hujanku
karena aku temukan teman baruku
air-air yang jatuh dari langit
langit yang masih biru seindah samudera
bukan dari awan
yang menghitam mengeruh seperti hatimu
biarkan aku berlari
mengitari taman hujanku
dan aku tak perlu melihat senyummu lagi...
mengitari taman hujanku
dengan payung warna-warni ikut serta
dan gerak kaki-kaki telanjangku menggemericik
hujan gerimis menjadi musik
menemaniku yang bernyanyi dengan alam
biarkan aku berlari
mengitari taman hujanku
jangan ganggu-ganggu
karena aku tak mengajakmu
aku hanya ajak hatiku
yang bergetar mengetar memikirkan cintaku
yang kau lecehkan dalam titik-titik hujan asam
biarkan aku berlari
mengitari taman hujanku
menghindar dari gerakanmu menarikku
aku tak ingin campur-campur lagi denganmu
kita senang-senang selalu
dan kau tak tahu sedih-sedihku
biarkan aku berlari
mengitari taman hujanku
karena aku temukan teman baruku
air-air yang jatuh dari langit
langit yang masih biru seindah samudera
bukan dari awan
yang menghitam mengeruh seperti hatimu
biarkan aku berlari
mengitari taman hujanku
dan aku tak perlu melihat senyummu lagi...
tulisanmu kali ini
serapan yang kau gunakan
seperti kata-kata yang tak ada dalam kamus
aku tak mengenalnya
bahkan kucari di daftar unduhan pun tak terdeteksi
jadi apa serapan yang kau gunakan?
kamu menulis seakan tahu
tebak-tebak ingin menarik hati
berusaha rebut aku lagi
tapi aku kembali tidak mengenal frasa mu
seperti diambil dari bahasa lain
sesuatu yang tak berkait dengan unsur-unsur pembentuknya
lalu frasa apa yang berusaha kau sebutkan?
majas yang kau gunakan
seperti membawaku larut
supaya aku bisa mengandaikan bahkan menganalogikan
tapi setelah kau minta aku jadi malas
aku tak kenal
seperti di luar kerealitisan pikiran
sebenarnya majas apa yang kau gunakan?
mengapa kau minta-minta aku
ketika kau tak sertakan aku
mengapa kau tarik-tarik aku
padahal aku tak mengenalmu
ya mungkin saja
karena kalimatmu masih mengerat kalimatku
masih menyambung lidah-lidahku
masih merangkai frasaku dalam satuan kata dan hurufmu
karena mungkin hanya kamu...
hanya kamu dan segelintir dari mereka
ya biarkan frasamu yang dulu saja yang mengendap padaku
yang masih kukenali dengan lebih dekat
lebih jelas
dan lebih sering kutemui dalam buku-buku usang persahabatan
tapi kali ini...
maaf kali ini...
aku tak suka tulisanmu
seperti kata-kata yang tak ada dalam kamus
aku tak mengenalnya
bahkan kucari di daftar unduhan pun tak terdeteksi
jadi apa serapan yang kau gunakan?
kamu menulis seakan tahu
tebak-tebak ingin menarik hati
berusaha rebut aku lagi
tapi aku kembali tidak mengenal frasa mu
seperti diambil dari bahasa lain
sesuatu yang tak berkait dengan unsur-unsur pembentuknya
lalu frasa apa yang berusaha kau sebutkan?
majas yang kau gunakan
seperti membawaku larut
supaya aku bisa mengandaikan bahkan menganalogikan
tapi setelah kau minta aku jadi malas
aku tak kenal
seperti di luar kerealitisan pikiran
sebenarnya majas apa yang kau gunakan?
mengapa kau minta-minta aku
ketika kau tak sertakan aku
mengapa kau tarik-tarik aku
padahal aku tak mengenalmu
ya mungkin saja
karena kalimatmu masih mengerat kalimatku
masih menyambung lidah-lidahku
masih merangkai frasaku dalam satuan kata dan hurufmu
karena mungkin hanya kamu...
hanya kamu dan segelintir dari mereka
ya biarkan frasamu yang dulu saja yang mengendap padaku
yang masih kukenali dengan lebih dekat
lebih jelas
dan lebih sering kutemui dalam buku-buku usang persahabatan
tapi kali ini...
maaf kali ini...
aku tak suka tulisanmu
sabato 5 giugno 2010
i've decided
Bismillahirohmanirohim...
FAKULTAS ILMU BUDAYA
"BAHASA & SASTRA BELANDA"
UNIVERSITAS INDONESIA
Amin...
FAKULTAS ILMU BUDAYA
"BAHASA & SASTRA BELANDA"
UNIVERSITAS INDONESIA
Amin...
NB: pada doain ya semoga saya bisa naik kelas 12, lulus dengan nilai yang baik, dan masuk fakultas yang saya tulis di atas. mikirnya lama lho sempat berganti-ganti kepengen Sastra Jawa, kepengen Filsafat, kepengen FISIP Kesejahteraan Umum, kepengen FISIP HI, kepengen di UGM, kepengen di UNDIP. ya tapi doakan saya mendapatakan FIB UI jurusan Bahasa dan Sastra Belanda. amin amin amin!
Giugno
eh ya kan bener Giugno (baca: Juni) oh ya kalau gitu selamat datang...!
tadinya gue mau ngepost yang serius-serius, tapi males aaahh ntaran lagi.
Seperti biasa gue ingin menyapa awal bulan yang ternyata wah sudah lewat beberapa hari. dan pada kenyataannya awal bulan ini gue sudah mendzalimi diri gue sendiri. ya MENDZALIMI DIRI SENDIRI dengan tindak pemborosan uang. hahaha maafkan aku dompet ku yang warna biru imut-imut dan 3 amplop yang biasanya penuh dengan uang.
Mulai senin ini gue bakalan nabung lagi. Bahkan gue udah beli agenda baru lho untuk bulan Juli nanti, biar gue ga lupa untuk nabung dan nyatet semua hal. itu buku yang gambarnya kota Vinezia (Queen of Adriatic) sebenarnya adalah sketchbook (yg dgn kebodohan gue, gue kira notebook). jadi otomatis sekarang kerjaan gue selain bikin kalender di setiap halaman awal bulannya, gue juga bikin tabel-tabel buat agenda sama catatan keuangan.
oh iya dari tanggal 31 Mei kemarin gue lagi ulangan sumatif kenaikan kelas 12 (huhu) dan besok akan berakhir. tetap aja nilai ekonomi sama sosiologi gue remed. Yang penting naik kelas dulu deh gue. Udah ga ada yang bisa diubah lagi dari pola belajar dan nilai-nilai gue yang menurun.
Jadi nanti begitu gue naik kelas 12 yang akan gue lakukan : MENGUBAH POLA BELAJAR, POLA MAKAN, POLA JAJAN, POLA OLAHRAGA (yg ini gue agak bingung.kurang olahraga apa gue rajin jalan kaki dan lari begini), dan MANAJEMEN WAKTU. ya semoga saja!
hokay hokay ini agenda gue selama bulan Juni:
1-7 Juni : ULANGAN SUMATIF
11-12 Juni : LAOS
12-17 Juni : TENTACLE
26 Juni : RAPOR & acara keluarga Eyang gue Kawin Emas
27-28 Juni : LDKB
okeh! cukup padat! tapi saya sudah lebih agak sehat... yaaa saya sudah lebih agak sehat
mari kita berdoa semoga bulan ini membawa lebih banyak keberuntungan dibanding kebuntungan! Amin...
tadinya gue mau ngepost yang serius-serius, tapi males aaahh ntaran lagi.
Seperti biasa gue ingin menyapa awal bulan yang ternyata wah sudah lewat beberapa hari. dan pada kenyataannya awal bulan ini gue sudah mendzalimi diri gue sendiri. ya MENDZALIMI DIRI SENDIRI dengan tindak pemborosan uang. hahaha maafkan aku dompet ku yang warna biru imut-imut dan 3 amplop yang biasanya penuh dengan uang.
Mulai senin ini gue bakalan nabung lagi. Bahkan gue udah beli agenda baru lho untuk bulan Juli nanti, biar gue ga lupa untuk nabung dan nyatet semua hal. itu buku yang gambarnya kota Vinezia (Queen of Adriatic) sebenarnya adalah sketchbook (yg dgn kebodohan gue, gue kira notebook). jadi otomatis sekarang kerjaan gue selain bikin kalender di setiap halaman awal bulannya, gue juga bikin tabel-tabel buat agenda sama catatan keuangan.
oh iya dari tanggal 31 Mei kemarin gue lagi ulangan sumatif kenaikan kelas 12 (huhu) dan besok akan berakhir. tetap aja nilai ekonomi sama sosiologi gue remed. Yang penting naik kelas dulu deh gue. Udah ga ada yang bisa diubah lagi dari pola belajar dan nilai-nilai gue yang menurun.
Jadi nanti begitu gue naik kelas 12 yang akan gue lakukan : MENGUBAH POLA BELAJAR, POLA MAKAN, POLA JAJAN, POLA OLAHRAGA (yg ini gue agak bingung.kurang olahraga apa gue rajin jalan kaki dan lari begini), dan MANAJEMEN WAKTU. ya semoga saja!
hokay hokay ini agenda gue selama bulan Juni:
1-7 Juni : ULANGAN SUMATIF
11-12 Juni : LAOS
12-17 Juni : TENTACLE
26 Juni : RAPOR & acara keluarga Eyang gue Kawin Emas
27-28 Juni : LDKB
okeh! cukup padat! tapi saya sudah lebih agak sehat... yaaa saya sudah lebih agak sehat
mari kita berdoa semoga bulan ini membawa lebih banyak keberuntungan dibanding kebuntungan! Amin...
Iscriviti a:
Post (Atom)