Segalanya dalam hidup adalah permulaan yang menyenangkan.
Ketika kau lahir dalam naungan seorang ibu dan disayangi segenap keluargamu.
Dosa kecilmu yang tak terhitung dalam selaput putih suci seorang anak manis.
Tapi duniamu akan berubah.
Berputar dalam kesarkatisan kehidupan.
Dan kemudian orang tua mu akan melepasmu.
Alam bebas yang harus kau lihat dengan kejamnya dunia yang harus kau hadapi.
Itulah yang membuat hidup ini semakin berarti.
Ketika tidak ada lagi selaput putih pemurni segala dosa.
Hanya tinggal kau menanggung hidupmu.
Menanggung segala gundah galau dan pikiran yang menderamu.
Dan dalam banyak hal itu...
Ada sesuatu yang harus kau tahu....!
Orang tua : merekalah segalanya bagimu, bagiku, dan bagi kita semua
Sesal hatiku bila mereka tersakiti karena tingkah laku kurang ajar dan tak terdidik seorang putri yang banyak bicara.
Dunia ini penuh dengan teka-teki.
Mengapa usia remaja penuh dengan dinamika menyedihkan?
Padahal itu adalah masa-masa indah.
Mengapa?
Karena di saat itulah aku lupa akan diriku dan seluruh kehidupanku yang harus kubina.
Ketika kenakalan dan pikiran-pikiran pendek menggelegak dalam jiwa-jiwa muda ini.
Dan dalam banyak hal itu...
Ada sesuatu yang harus kau tahu!
Teman-teman : merekalah segalanya bagi hidup saat ini bagiku.
Tapi teringat akan sesuatu.
Betapa harus seimbangnya segala hal.
Bahwa segalanya adalah lebih dari segala segala itu.
Tak dapat diungkapkan dengan puitis tak dapat diungkapkan dengan imaginasi.
Aku cukup berpikir untuk menemukan jati diri.
Dan pada usia yang cukup muda untuk menetapkan tujuan aku pun mengerti siapakah mereka.
Mereka adalah orang tuaku... segalanya bagiku.
Dan teman-temanku... mereka adalah segala bagiku.
Mungkin banyak hal yang tidak dimengerti.
Karena kuungkapkan semua dalam sudut pandang filosofis yang memang bukan untuk dimengerti.
Karena hanya hati ini yang mengerti...
Nessun commento:
Posta un commento