THE TIME TRAVELER'S WIFE...
buku ini keren banget deh.
oke kenapa?
karena di sini gue membaca sesuatu yang bikin gue ga bisa ngelepasin itu buku sampe suara nyokap yang teriak "Inta besok kamu harus sekolah matiin lampu" tetep ga ada efeknya. Karena akhirnya gue nekat baca buku sambil pake senter (waktu itu gue masih tidur sendirian).
terus gara-gara baca ini buku sekarang gue ngebet banget pengen nonton filmnya. apalagi setelah Alexandra Maheswari (siswi kelas 11 SMA TARAKANITA 1) nge-SMS cuma bilang "gue udah nonton filmnya. overall it's great!"
mari kita coba tengok mengenai ceritanya. katakan saja bahwa ada banyak hal tentang waktu yang tidak akan pernah habis dibahas. bagaimana kalau seandainya kita punya kehebatan bisa berpindah pindah waktu? jujur itu menarik banget. Sekarang usia kita andaikan 16 tahu-tahu dalam waktu 3 menit lo telah masuk ke dalam dimensi waktu dan takdir di mana akhirnya usia lo menjadi 32 tahun lalu 1 jam kemudian lo kembali masuk ke lorong yang sama dan lo berusia 10 tahun. WHAT THE f**K! Udah gitu lo ! rasain deh tuh sensasi capek dan malunya.
Itu yang bikin buku ini menarik. karena kita dibawa ke alur maju yang bercerita maju mundur (bingung? oke saya juga).
kenapa saya bisa bilang maju? karena di sini menceritakan si ISTRI dari si PENJELAJAH WAKTU. karena dia terus bertumbuh umurnya berjalan normal dari usia muda ke tua. Di mana dia menemukan cinta pertamanya di usia yang masih sangat kecil. siapa cinta pertamanya? si Penjelajah Waktu yang usianya berbeda beberapa tahun dari dia. Lalu waktu dia berusia 17 tahun itu cowok dateng dalam usia 40 tahun. Pokoknya tiap kali hadir usianya pasti berubah terkadang tua terkadang muda, hebatnya selalu ! dan akhirnya itu bener-bener ga diduga. gue aja masih bertanya-tanya ini orang mati apa idup.
singkat cerita mungkin ini terasa terlalu ngayal ga masuk akal ga realistis dan kayak dongeng. Tapi apa sih yang bisa gue ambil (gue yang ambil karena gue udah baca) : cinta itu ga kenal usia bahkan cinta itu bisa berjalan abadi kalau kita yakin dan percaya, ga terbatas ruang dan waktu mau ketemu kapan asalkan rasa itu selalu ada di hati. terus-terusan merindu, terus-terusan bersabar. dari hal kecil, pertemuan kecil, kerlingan kecil, cinta itu bisa tumbuh dengan mudah. dan rasanya ketika di tinggalkan? kita tahu ada satu dimensi lain yang mana kita akan benar-benar bersatu dengan jiwa orang yang kita cintai. di mana waktu usia dan tetek bengeknya menjadi pemanis cinta abadi.
Nessun commento:
Posta un commento